LTT 2015

Jubilee Indonesia.

Go make desciple

Jubilee Indonesia.

LTT 2015

Jubilee Indonesia.

We are Jubilee

Jubilee Indonesia.

Heaven or hell?

Jubilee Indonesia.

Wednesday, 16 July 2014

Roh Kudus dan Kuasa daripada Roh Kudus

Roh Kudus dan Kuasa daripada Roh Kudus 
Keinginan Tuhan adalah melakukan lebih dari yang kita minta, kita pikir, dan kita bayangkan, tapi itu semua bergantung pada kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita (Ef 3:20).  Ketika Yesus dibaptis, turunlah Roh Kudus dalam bentuk merpati ke atas-Nya (Luk 3:22-23).  Waktu itu Yesus keluar dari sungai Yordan dan penuh dengan Roh Kudus (Luk 4:1).  Setelah itu, Ia harus pergi ke padang gurun dan di Lukas 4:13-14 dikatakan Ia kembali dengan kuasa daripada Roh Kudus.  Saudara bisa penuh dengan Roh Kudus, tapi belum tentu penuh dengan kuasa dari Roh Kudus.  Jika Saudara belum memiliki kuasa itu, Saudara harus datang secara pribadi kepada Tuhan sampai mendapat kuasa itu.  Yesus diurapi oleh Bapa, Ia diurapi dengan Roh Kudus dan dengan kuasa.  Ada 2 hal yang berbeda yaitu Roh Kudus dan kuasa-Nya.  Jadi tidak cukup penuh dengan Roh Kudus, tapi kita juga harus penuh dengan kuasa.  Tuhan ingin memberikan kuasa kepada kita yang melebihi kuasa manusia supaya kita bisa melakukan pekerjaan-pekerja  an yang lebih besar.  Yesus berkata “lebih baik Aku pergi kepada Bapa karena jika Aku pergi maka Bapa akan mengutus Roh Kudus-Nya kepada kamu”.  Ia ingin kita berkuasa.  Kita bisa membangkitkan orang dari kematian, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan mujizat demi mujizat.
Ayat dalam 1 Tawarikh 4:9-10 dikenal sebagai doa Yabes.  Yabes berdoa kepada Tuhan dan ini yang ia serukan:
1. “Berkati aku”.  Ini juga yang seharusnya menjadi doa kita.  Kita tidak perlu malu untuk minta kepada Tuhan supaya Ia memberkati kita.  Dia ingin memberkati kita karena kebenaran yang telah kita terima.
2. “Perluas wilayahku”.  Tuhan ingin memperluas wilayah kita baik secara pribadi maupun secara jemaat.  Meski Kaleb sudah tua berumur 80 tahun, tapi dia berkata bahwa dia kuat dan butuh lebih banyak wilayah lagi.  Biarkan keinginan seperti Kaleb itu menjadi hasrat dari hati kita.  Jangan puas dengan apa yang kita miliki sekarang.  Carilah hal yang lebih, berharap lebih, minta lebih, dan bertindak lebih.
3.  “Biarlah tangan-Mu Tuhan menyertai aku”.  Kita perlu tangan Tuhan ada bersama-sama dengan kita.
4. “Jauhkanlah aku dari malapetaka”.  Dengan kata lain Yabes harus dilindungi dari segala arah.  Kita juga harus berharap supaya Tuhan melindungi kita dari malapetaka, penyakit fisik, setan atau iblis yang menyerang kita, serangan keuangan, hal emosi atau yang bersifat ke keluarga, dsb.
5.  “Menyatakan itu.”  Maksudnya menyatakan bahwa kita harus bebas dari malapetaka.  Mengapa kita harus dilindungi dari malapetaka?  Supaya kita bebas dari rasa sakit.  Entah itu sakit secara emosional, rohani, fisik, maupun keuangan.  Tuhan menjagai kita dari kesakitan-kesakitan itu.
Ada 6 hal sederhana yang dibagikan oleh Michael Hancett:
1. Tuhan mau memperbesar kapasitas kita.  Mengapa?  Supaya kita melakukan lebih bagi kerajaan-Nya karena Ia mau juga kerajaan-Nya diperlebar.    
2. Tuhan mau kita meningkat dalam “kebersihan”.  Maksudnya kita menjadi seperti Yesus di dalam kemurnian.  Kalau kita berdosa, bukan waktu kita berdosa, kita mempunyai pengacara yaitu Yesus.  Ia mempersembahkan kita kepada Bapa tanpa kesalahan apapun.  Di dalam hati yang bersih, Ia ingin kita berjalan di dalam pengampunan satu sama lain seperti Yesus telah mengampuni kita.  Ini yang harus terus kita pilih yaitu mengampuni setiap pagi.  Dalam kitab Mazmur pasal 142 dikatakan “bawalah aku keluar dari penjara supaya aku bisa memuji nama-Mu”.  Jadi, waktu kita terbelenggu kita tidak bisa menyembah nama-Nya.
3.  Tuhan ingin memperbesar kita di dalam area kejelasan.  Dengan kata lain hidup kita harus terfokus.  Ia telah mengatakan kepada kita untuk mengarahkan pandangan mata kita hanya kepada Yesus.  Pikiran kita pun harus terfokus kepada Yesus.  Jika teman kita berkata mau berdosa, kita katakan tidak karena kita mau terfokus kepada Yesus.  Jika teman kita bergosip atau berkata tentang sakit penyakit, katakan tidak karena kita mau terfokus kepada Yesus dan tidak mau berpikiran seperti itu.  Hidup kita terfokus untuk melakukan kehendak Bapa.  Hiduplah untuk hal-hal yang akan datang bukan untuk masa lalu.  Tuhan tidak memanggil kita untuk hal-hal yang kecil.  
4. Kita harus bertumbuh dalam kepercayaan diri.  Ada sebuah istilah mengatakan bahwa orang benar itu berani seperti singa.  Terkutuklah orang-orang yang bergantung pada kekuatannya sendiri (Yer 17:1-5).  Tuhan kita adalah Tuhan yang dapat diandalkan dan dipercayai.
5. Tuhan ingin kita meningkat dalam kecukupan.  Kita cukup dan tidak kekurangan apapun.  Jangan biarkan keadaan membentuk kita.  Paulus berkata “di dalam situasi apapun, aku menetapkan diriku untuk cukup”.  Entah situasi apapun, kita harus menemukan diri kita cukup.
6. Kita harus bertumbuh di dalam konsisten.  Konsisten dan tetap pada jalurnya.  Dalam Matius 5:13 dikatakan Saudara adalah garam dan terang dunia.  Garam kalau kehilangan rasa asinnya, ia jadi tidak berguna.  Tuhan ingin kita memberi rasa di tengah dunia (masyarakat) ini karena kita adalah garam dunia.
Selain memberi rasa, kita juga memelihara dan mencegah segala sesuatu menjadi busuk atau rusak.  Namun terlalu banyak garam bisa membunuh ladang (Hakim-Hakim 9:45).  Kita tidak mau membunuh ladangnya, tapi kita mau menciptakan rasa haus pada ladangnya yaitu rasa haus akan Tuhan.  
Mike Hancett menemukan bahwa rahasia untuk sukses adalah hati.  Ada beberapa cerita berkata kepada kita bahwa sampai pada umur 40 tahun, manusia mencari kesuksesan.  Namun 40 tahun kemudian, dia tidak mencari kesuksesan lagi tapi mencari arti.  Dia tidak berpikir untuk mencari kesuksesan bagi dirinya, tapi bagaimana dia dapat berpengaruh bagi orang lain dan membuat perbedaan dengan yang lain.
Tuhan sedang mencari hati kita.  Apa yang mengendalikan hati kita, mengendalikan kita.  Amsal 4:23 berkata “jagalah hatimu karena dari situ air mata kehidupan”.  Hasrat kita, pikiran kita, rahasia hidup kita ada di dalam hati kita.  Harta berharga kita ada di dalam hati kita.  Dalam 2 Korintus 9:7 berbicara tentang memberi.  Apa yang sudah Saudara tentukan di dalam hati Saudara untuk diberikan, berikanlah itu.  Jangan memberi karena ada orang yang melihat, tapi berilah sesuai dengan apa yang Tuhan tetapkan di dalam hati.  Tuhan memilih Daud, bukan karena ia sempurna.  Tuhan memilih Daud karena Daud memiliki hati yang terus mengejar hati-Nya Tuhan.  Tuhan ingin hati kita terus bersemangat untuk mengejar hati-Nya.
Apa gambaran hati Tuhan?
1. Hati Tuhan adalah hati dari seorang penyembah.  Pikirkanlah perkara-perkara yang di atas.  Menyembahlah dengan intelektual, emosional, dan kreativitas Saudara.  Sembahlah Dia dalam hubungan, keuangan, dan dalam kasih yang tanpa syarat.
2. Carilah hadirat-Nya.  Dalam Keluaran 33:18-19, hal yang sangat penting bagi Musa di dalam hadirat Tuhan adalah “hadirat-Ku akan selalu menyertai engkau”.  Kita harus terus yakin bahwa hadirat Tuhan selalu menyertai kita.  Penyembahan bicara apa yang berkenan di hati Tuhan dan Dia mau memanifestasikan hadirat-Nya yang luar biasa di tengah-tengah kita.
3. Tuhan ingin kita memiliki hati yang berintegritas.  Kita menjadi jujur dan benar di dalam segala area.
4. Tuhan ingin kita memiliki hati seperti seorang raja.  Tuhan mengurapi Daud karena ia memiliki hati yang mengejar hati-Nya Tuhan (1 Sam 16:1-7).
5. Tuhan ingin kita memiliki hati seperti seorang prajurit yang perkasa.  Kita terus menantikan tantangan yang ada di hadapan kita.  Dalam 1 Samuel 17:32, 41-51, 2 Samuel 11:1-26 dikatakan bahwa Tuhan sudah memanggil kita sebagai prajurit-prajurit.  Tuhan tidak memanggil kita hanya sebagai gembala saja, tapi Tuhan sudah memanggil kita sebagai raja, imam, nabi, dan juga prajurit.  Di Mazmur pasal 51, Daud dikatakan sebagai manusia berdosa.  Dan di pasal itu dikatakan Daud meminta supaya ia diberikan hati yang bersih lagi, dipulihkan sukacitanya karena keselamatan itu.  Waktu kita berbuat kesalahan dan dosa, jadilah cepat untuk minta kepada Tuhan supaya membersihkan hati kita karena dosa membawa rasa bersalah dan penghukuman.  Jadi waktu kita bertobat, Tuhan memulihkan kembali sukacita akan keselamatan kita.
Siapapun yang mengendalikan hati Saudara itu mengendalikan Saudara.
1. Hati harus dijaga dan dilindungi.  Hati-hati terhadap siapa yang mengendalikan hati Saudara.
2. Hati harus dipersembahkan atau diberikan.  Saudara memberikan hati Saudara kepada Tuhan.  Selain itu, Saudara memberikan hati Saudara kepada satu sama lain.  Di 1 Korintus pasal 13 tertulis bahwa kasih mempercayai segalanya.
3. Hati harus dipersiapkan.  Di Mazmur 75:8, 108:1, berbicara bahwa hati kita dipersiapkan bagi Tuhan.  Kita perlu membersihkan hati kita dari hal-hal yang menghalangi hati kita.  Persiapkan hati kita sebagai tanah yang subur akan firman Tuhan.
4. Hati kita harus murni.  Diberkatilah mereka yang murni hatinya karena mereka akan melihat Tuhan (Mat 5:8).
5. Hati kita harus di bawah keTuhanan Yesus Kristus.  Tunduklah di bawah keTuhanan Yesus Kristus.
6. Hati perlu ditegakkan di atas firman Tuhan.  Dalam Mazmur pasal 119 tertulis “firman-Mu aku sembunyikan di dalam hatiku supaya aku tidak berdosa terhadap Engkau”.  Firman Tuhan tidak hanya ada dalam pikiran kita saja, tapi hati kita juga.  Itu yang akan menjagai dan memelihara kita supaya kita tidak berdosa.
7. Hati kita perlu berlimpah.  Kita perlu mencurahkan hati kita kepada Tuhan supaya hati kita penuh dengan sukacita.
8. Hati perlu diarahkan.  Tuhan akan memberikan arahan di dalam hati kita (Amsal 4:21).  Apapun yang kita lakukan, lakukanlah bagi kemuliaan Tuhan (Kol 3:15-17).  Jangan mempersulit arahan daripada Tuhan.
9. Hati perlu dipercayai.  Kita juga perlu hati yang mempercayai satu sama lain (Yoh 14:1).  Kita memiliki hati yang percaya kepada Tuhan dan percaya kepada teman.  Selain itu, Tuhan ingin kita bisa dipercaya.
10. Hati perlu dikuatkan.  Mengapa hati kita perlu dikuatkan?  Karena Iblis selalu menantang pikiran kita.  Dia selalu menantang emosi kita, bahkan juga menyerang secara fisik.  Bergembiralah karena Tuhan, Ia akan memberikan apa yang menjadi keinginan hatimu (Maz 37:3-9).  Tuhan yang menaruh keinginan hati di dalam kita dan kemudian Dialah yang akan mewujudkannya.  Kita berpikir kita yang membawa hati kita untuk bangsa-bangsa.  Padahal sebenarnya Tuhan yang menaruh dalam kita untuk menjadi sebuah keinginan hati.  Sekarang pertanyaannya, apa atau siapa yang mengendalikan hati Saudara?  


Khotbah
Mike Hancett - Amerika