Wednesday, 8 April 2015

Pertukaran pada kayu salib (Bagian empat)

Pertukaran pada kayu salib (Bagian empat)

Aspek berikutnya dari pertukaran pada kayu salib itu merupakan akibat yang logis dari aspek sebelumnya. Seluruh Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, menekankan bahwa pada akhirnya dosa akan mendatangkan maut. "Upah dosa adalah Maut".

Yehezkiel 18:4 tertulis:
"...Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati."
Yakobus 1:15 dikatakan:
"apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut"

Maka dari itulah ketika Yesus menanggung segala dosa kita diatas kayu salib, dengan sendirinya Ia juga harus menjalani kematian sebagai hukuman atas dosa tersebut.

Dalam Ibrani 2:9 diteguhkan lagi dengan pernyataan:
"Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia."
Yesus HARUS MATI, karena kematian adalah konsekuensi atau akibat yang tidak dapat dielakkan dari dosa manusia yang ditanggung-Nya itu.
Dengan menjalani kematian itu, sekarang Yesus dapat memberikan kehidupan yang kekal kepada semua orang yang mau menerima pengorbanan-Nya di kayu salib untuk menggantikan manusia itu.

Ibrani 1; 18 mengatakan:
"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."
Bila kita percaya dan menerima pengurbanan Yesus di kayu salib maka kita akan menerima keselamatan yang berasal dari Tuhan, namun juga kita menolak bahkan menganggap hal itu suatu kebodohan, maka kita akan binasa!

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
"Yesus menjalani kematian bagi kita
supaya kita menerima kehidupan-Nya."


Pertukaran pada kayu salib (Bagian satu)
Pertukaran pada kayu salib (Bagian dua)
Pertukaran pada kayu salib (Bagian tiga)


Hengky Irawan
Jubilee Surabaya


Inspirasi: Kuasa Rohani Yang Mengubah hidup anda - Derek Prince



0 comments:

Post a Comment