LTT 2015

Jubilee Indonesia.

Go make desciple

Jubilee Indonesia.

LTT 2015

Jubilee Indonesia.

We are Jubilee

Jubilee Indonesia.

Heaven or hell?

Jubilee Indonesia.

Monday, 9 November 2015

Share Habel Kendari

Kita harus memliki mental seperti seorang prajurit yang mengerti mengenai kekekalan.     Hati-hati dengan perkataan Saudara karena suatu saat nanti perkataan Saudara akan terwujud.   Di Kendari, ada seorang bapak yang memberi diri untuk bertobat dan dilahirkan kembali. Pemberitaan   Injil   yang   disampaikan   tidaklah  sebentar tetapi sudah 10  tahun yang lalu bapak  tersebut mendengar pemberitaan Injil.   Mari kita terus perkatakan kata-kata nubuatan ataupun kata-kata iman, karena apa yang kita perkatakan pasti akan berbuah pada waktunya Tuhan.   Banyak orang yang menantikan pemberitaan Injil kita.  Keluarlah dari kotak aman kita dan terus nyatakan itu kepada banyak orang.   Terus beriman dan pegang janji Tuhan.

Share: Habel Patulak-Kendari

Share Amah Kupang

Saat kita mengerti tentang siapa yang sudah memegang otoritas, kita tidak akan takut dengan apa yang akan kita hadapi untuk ke depannya. Perjalanan di Kupang membuat saya mengerti bahwa saya bangga memiliki Bapa yang begitu luar biasa.  Kebanggaan ini bukan lagi berasal dari manusia, tetapi bangga terhadap apa yang sudah Tuhan kerjakan untuk kami. Sebelum berangkat ke Semarang ada 2 orang yang memberi diri untuk diselamatkan  dan  berkomitmen  di  dalam  jemaat. Beberapa waktu ini banyak mahasiswa yang bertobat dan lahir baru, tanpa disuruh mereka secara otomatis memberitakan Injil kepada teman-teman kampusnya. Semakin banyaknya orang yang ditambahkan membuat saya terpikir mengenai tempat pertemuan, hingga suatu ketika saya dipertemukan dengan opa dari teman yang memiliki sebuah ruang gedung pertemuan.  Sekali lagi, di sini saya benar-benar mengerti penyediaan Tuhan bagi kami.    Kami diberikan  pinjaman  gedung  tersebut  tanpa dipungut biaya. Saya  teringat mengenai kisah  Daniel  di dalam Alkitab, orang-orang di sekitarnya berusaha untuk mengajarkan nilai-nilai yang berbeda dengan nilai yang dimilikinya.  Namun Daniel tidak memasukkan nilai tersebut karena ia sudah mengenal kekekalan.   Begitu juga saat kita  berada  di  kampus  atau  di  manapun  kita  berada, dunia  akan  terus  menawarkan  nilai-nilainya  tetapi  kita harus  tetap memegang nilai-nilai kekekalan yang sudah kita miliki yaitu kerajaan yang kekal.   Kita pergi bukan karena manusia tetapi karena kita memiliki nilai Kristus dalam diri kita, itulah yang membedakan kita dengan orang yang belum mengenal Tuhan.  C’mon brother sister, mari kita sungguh-sungguh mengejar Tuhan!


Share: Amah-Kupang

Bangkit dan bersinar

Bangkit dan bersinar
PADA awal pertobatan, saya benar-benar diajarkan oleh Pastor Darwin mengenai pengenalan akan Tuhan dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan saya.   Kemudian ada banyak orang yang membangun di atasnya, namun hal yang terpenting adalah  dasar  yang  sudah  saya  miliki.    Sempat  terpikir dalam benak saya bahwa saya tidak akan bertemu dengan Pastor Darwin kembali, namun Tuhan yang mempertemukan  kami  dengan  perjalanan  yang  begitu luar biasa yang sudah kami lewati masing-masing.

Dalam Yesaya 60:1-4, terang itu sudah terjadi dalam diri kita. Terang yang Saudara miliki adalah terang yang diingini oleh bangsa-bangsa lain.  Ketika Saudara memiliki terang, orang akan melihat bagaimana keberadaan diri Saudara. Karena itu, jadilah percaya diri di manapun Saudara   berada   karena   Saudara   memiliki   daya   tarik Orang yang berbeda akan menarik orang lain.   Hidup Saudara akan memancarkan kerajaan Tuhan dan itulah yang   menarik   orang   lain   untuk   mendekat   kepada Saudara.

Selanjutnya dalam Yohanes 1:5 dikatakan bahwa “Terang  itu  bercahaya  di  dalam  kegelapan  dan kegelapan itu tidak menguasainya”. Orang yang hidup dalam Kerajaan Tuhan maka kegelapan tidak akan menguasainya.  Kemudian di Yohanes 1:11, Tuhan datang kepada milik kepunyaannya supaya mereka dapat merefleksikan kuasa yang Tuhan miliki.  Jika Saudara tahu mengapa   Tuhan   memilih   Saudara,   itu   berarti   Tuhan percaya bahwa Saudara sanggup membawa Kerajaan Tuhan turun ke bumi. Saat kita bertemu dengan orang lain, bawalah Kerajaan Tuhan. Orang yang menjadi milik kepunyaan Tuhan akan memiliki kuasa di dalam Tuhan.

“Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu” (Yesaya 60:5). Muka yang berseri-seri berasal dari pemikiran yang positif.  Kita harus merubah cara pikir kita dari cara pikir yang negatif, sombong, dan merasa tua.   Pemikiran yang lahir dari Kerajaan Tuhan adalah pikiran Kristus.   Pikiran Kerajaan Tuhan tidak membawa kepada ketakutan dan keraguan.

Hal yang luar biasa ketika Saudara menikmati perjalanan  yang  Saudara lewati  bersama-sama  dengan Tuhan.  Perjalanan yang tidak mudah dan perlu takut akan Tuhan. Hanya  orang-orang  yang  dikuasai  oleh  Kerajaan Tuhanlah yang dapat melewati hal-hal mustahil. Angkat kepala Saudara, lihat dengan iman di sekeliling Saudara. Orang yang hidup dalam Kerajaan Tuhan akan terus menyatakan kebenaran yang dihidupi.   Kebenaran yang dibagikan bukan sekedar pengetahuan, tetapi kehidupan yang   nyata   dalam   Tuhan.   Jangan   mengikatkan   diri Saudara dengan dunia ini, karena hal tersebut dapat menjadikan diri Saudara musuh Tuhan.  Saudara harus terus membangkitkan rasa lapar dan haus akan Tuhan.  Orang Kristen bukan hanya sekedar melompat dan menari di dalam gedung, tetapi menjadi pembebas saat kita di luar sana.


Khotbah: Edmond Sarida-Lampung

Dengarkan

Dengarkan
DALAM Yeremia 1: 5 dikatakan bahwa "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, 
dan  sebelum  engkau  keluar  dari  kandungan,  Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."      
Saat di dalam kandungan pun, Tuhan sudah menetapkan Yeremia menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. 
Seseorang dapat mendengar jika ia tidak tuli, namun ada beberapa orang yang mengalami tuli rohani.   
Tuli rohani merupakan sebuah kondisi dimana seseorang dapat mendengar firman Tuhan namun mereka tidak melakukannya,
seperti ada yang tertulis dalam kitab Roma dan Yeremia.  Kata “dengarkan” sangat penting sekali, terutama dalam posisi seperti atasan kepada bawahannya.

Ketika kita mengikut Tuhan, kita seringkali mendengar apa yang Tuhan perintahkan. Namun tidak cukup hanya sampai di situ saja.  
Kedudukan yang paling tinggi yaitu ketika kita melakukan perintah Tuhan, seperti seorang pelayan kepada tuannya. 
Pelayan itu akan mengikuti apa pun yang tuannya katakan.   Kekuatan yang kita terima adalah pada saat kita mendengarkan   apa   yang   Tuhan   katakan.      
Saat   kita membaca Alkitab dan menghidupinya, seharusnya kita semakin bersemangat.
Selanjutnya di Yeremia 1:6-7, kata yang terpenting adalah mendengarkan apa yang Tuhan katakan.  
Jika kita tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan maka hal tersebut tidak menyenangkan Tuhan.  
Pada zaman sekarang banyak orang  yang  melakukan  pembelaan  yaitu  apabila  ia melakukan kesalahan maka ia berpikir bahwa ia akan diampuni.   
Hal tersebut merupakan kasih karunia yang murahan.   Tidak semua orang dapat memiliki kesempatan untuk diampuni.  
Yudas Iskariot dan Esau benar-benar tidak memperoleh pengampunan karena mereka melanggar perintah Tuhan. 
Kata “harus” dalam Yeremia 1:7 bukanlah hal yang bisa dilanggar begitu saja, hal tersebut merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk melakukannya.
Diketemukan pada zaman sekarang, banyak orang berbicara tentang karakter tetapi jarang sekali mereka berbicara mengenai kelahiran kembali.  
Kelahiran kembali yang kita beritakan bukanlah kelahiran kembali versi diri kita sendiri  tetapi  dari  apa  yang  Tuhan  katakan.     
Kelahiran kembali terlihat dari fakta hidup melalui perbuatan yang dilakukan  oleh  seseorang.   
Karakter  tidak  menjamin  orang untuk  terhindar  dari  dosa.Banyak  orang  yang  memiliki karakter bagus namun ia adalah pencuri atau penyesat.
Seseorang dapat mengerti apa yang ia “dengarkan” jika orang tersebut menyukai apa yang ia dengar.  Manusia suka mendengarkan   apa   yang   ia   suka.      Bisa   jadi   dari   luar sepertinya ia menyetujui namun perbuatannya menunjukkan bahwa ia tidak mengerti apa yang ia dengar.   Di dalam Alkitab,   kata   “mendengar”   pertama   kali   ditulis   dalam Kejadian 3:17.   Adam dapat jatuh ke dalam dosa karena ia mendengarkan perkataan Hawa.   Sama halnya jika kita mendegarkan hal yang salah maka apa yang kita perbuat akan salah.   Saat kita bertobat lahir baru, firman yang kita dengar itulah yang membuat kita tidak melakukan dosa lagi.

Dalam Roma 10:13-15, kita dapat mendengar karena ada orang yang memberitakan dan ada orang yang memberitakan karena ada orang yang diutus.
Orang dapat mengatakan  ia sudah mendengar  tetapi  belum  tentu  apa yang ia dengar adalah hal yang benar.
Selanjutnya dalam Yeremia 1:8-10, Tuhan yang menaruh perkataan-Nya di dalam mulut kita.  Mungkin Saudara terlihat seperti  tidak  ada apa-apanya, namun Saudara harus tahu bahwa Saudara sudah dipilih untuk menyatakan kebenaran Tuhan.
Jangan menganggap rendah apa yang sudah Tuhan percayakan  dalam  diri  Saudara.  Dikatakan  bahwa  Tuhan yang mengangkat kita untuk mencabut dan merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan dengan tujuan untuk membangun dan menanam.
Ketika kita mendengarkan kotbah,  banyak  ketidakbenaran  dari diri  kita  yang  dicabut dan dirobohkan  serta  dibinasakan  dan diruntuhkan  supaya kita dibangun dan ditanam.
Semua itu bergantung dari kedewasaan masing-masing diri kita dan hal tersebut dapat dinamakan sebagai pembaharuan cara pikir. Seorang yang sudah bertobat lahir baru tidak sulit untuk memberitakan hal tersebut. 
Orang  yang memberitakan  injil  akan memperkatakan untuk mencabut pemikiran yang menentang pengenalan akan Kristus. Pada Yeremia 1:11-12, Tuhan memberikan kepercayaan kepada kita ketika kita sudah siap sedia.
Orang yang sudah siap sedia akan membuat sebuah perubahan-perubahan dalam hidupnya.
Kemudian dalam Yeremia 11:1-8, 18, 20 dikatakan bahwa orang yang tidak mendengarkan lagi berarti ia sudah tidak sungguh-sungguh lagi.  Hal itu juga berarti ia sudah tidak jatuh cinta lagi.
Jika kita tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian yang dari Tuhan maka terkutuklah kita.  Selanjutnya dalam Yeremia 12:1-2, banyak orang belajar mengenai motivasi namun hatinya menjauh daripada Tuhan,
kemudian ayat 16-17 tertulis “Dan jika mereka sungguh-sungguh belajar cara  hidup  umat-Ku  sehingga  bersumpah  demi  nama-Ku: demi  TUHAN  yang hidup, seperti  tadinya  mereka  mengajar umat-Ku untuk bersumpah demi Baal, maka mereka akan dibangun di tengah-tengah umat-Ku. Tetapi jika mereka tidak mau mendengarkan, maka Aku akan sungguh-sungguh mencabut dan membinasakan bangsa yang demikian, demikianlah firman Tuhan.”   Betapa seriusnya Tuhan dengan bangsa  Israel  supaya  mereka  benar-benar  mendengarkan apa yang Tuhan katakan.   Kembali lagi tertulis  jika mereka tidak mau mendengarkan, maka Tuhan akan mencabut dan membinasakan bangsa Israel.

Dalam Matius 17:1-5, Bapa memberikan perintah bahwa kita harus mendengarkan Yesus.   
Yesus datang untuk menggenapi  apa yang sudah Tuhan janjikan  sejak semula. Pastikan bahwa pada saat ini Saudara benar-benar sedang sungguh-sungtbguh di dalam panggilan Tuhan dan hal itu harus terus dipastikan dari hari ke hari.  
Orang yang sungguh- sungguh jatuh cinta pasti ia akan menyediakan waktu bagi orang yang dicintainya, seperti itulah cinta kita kepada Tuhan dalam panggilan kita.  
Dengarkanlah Tuhan dan lakukan perkataan Tuhan dengan benar maka hidup Saudara akan terus diubahkan. 


Khotbah: Darwin Egan Lontoh
Jubilee Indonesia