Saturday, 18 April 2015

Kesaksian Reffa

Kesaksian Reffa

Saya teringat pada firman Tuhan di Yesaya 55:11 “ Firman-Ku yang keluar dari mulut-
Ku….” Firman perkataannya Tuhan yang kita sampaikan itu tidak akan pernah sia-sia.
Pada tangal 21 Maret saya bertemu dengan orang yang diajak salah satu brother. Dia
ternyata adalah orang yang pernah saya temui 5 tahun yang lalu saat saya jangkau
Yusman dan Christ Pariu. Saat itu saya ingat benar setelah saya beritakan injil kepada
Yusman, lalu ketemu dengan dia  dan kita berkenalan. Atmosfir beritakan Injil enak sekali dan akhirnya Injil diberitakan. Waktu itu saya bagikan tentang anak yang hilang di Lukas 14. Tanpa Tuhan kita terhilang. Tanpa kita dilahirkan kembali kita tidak mungkin bisa diterima menjadi anak Tuhan. Banyak kekristenan hanya mengajarkan kita berbuat baik, pelayanan, rajin beribadah tetapi tidak punya hubungan sebagai seorang bapa dan anak. Sebenarnya hanya itu yang Tuhan inginkan yaitu “HUBUNGAN BAPA DENGAN ANAK” makanya manusia itu harus sadar, berbalik dan bertobat lahir kembali.
21 Maret acara KKR mahasiswa, ternyata dia diajak oleh salah satu brother. Saya sudah lupa dengan orang ini namun ternyata dia masih ingat sama saya dan selesai ibadah dia datang menghampiri saya. Awalnya saya bingung namun dia menyebutkan namanya dan berkata bahwa dia tidak pernah lupa dengan saya karena apa yang pernah saya bagikan dan tentang “tanpa Tuhan kita terhilang” dan manusia harus bertobat dan lahir baru.
Dan saat itu saya merespon perkataan dia dan mengatakan bahwa dia harus memberi diri untuk diselamatkan Tuhan supaya jangan dia terhilang, dia harus bertobat dan dilahirkan dari air dan roh. Waktu dulu dia terdiam dan sekarang banyak pertanyaan yang dia ajukan.
Besoknya saya ke kost dia. Kami bicara lagi dan dia banyak terbuka tentang hidupnya. Dia sadar kalau dia berdosa dan susah keluar dari ikatan dosa yang masih mengikatnya namun dia rasa susah keluar dari kenyamanan kehidupannya.
Di situ saya katakan dengan tegas bahwa sudah 5 tahun namun kita ketemu dan kamu masih mendengar berita yang sama berarti itu anugerah Tuhan bagi kamu untuk menerima keselamatan itu.
Dia masih banyak pikiran dengan segala rancangan hidupnya yang sudah dia buat dan dia merasa kalau lepaskan segalanya berarti melepaskan rancangan masa depannya yang sudah dia rancangkan, dan itu yang menahan dia sehingga dia belum mau.
Di situ sayapun belajar betul  bagaimana sebenarnya manusia. Sayapun sadar saya butuh Tuhan untuk berbicara lebih lagi pada dia. Saya tidak putus harapan. Saya terus berdoa, mencari Tuhan apa yang Tuhan berbicara tentang orang itu untuk dia yang saya harus katakan.
Mari brosis teruslah beritakan Injil, karena setiap kebenaran Injil yang kita bawa dan bagikan adalah Firman Tuhan dan itu tidak akan sia-sia. Wow.. Kejadian ini membuat saya kagum dan semakin semangat untuk beritakan Injil Kristus kepada siapa saja, di mana saja, apapun keadaannya. HALELUYAH……


Reffa – CG Mahasiswa Zona Atas

0 comments:

Post a Comment