Hidup Dipimpin oleh Roh
Betapa berharganya Yesus yang telah membuat kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru dan memiliki kehidupan yang kekal. Saudara, mari kita renungkan saat kita pergi berlibur, memang terasa memuaskan tetapi hanya sekedar puas secara daging namun itu sifatnya sementara lalu bagaimana jika kita bertobat dan dilahirkan kembali hanya memuaskan hal yang sifatnya sementara tanpa membangun suatu hal yang kekal di dalam Tuhan? Mari kita mengingat kembali identitas kita sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali sebagai ciptaan yang baru. Ciptaan yang baru berbicara tentang sifat yang kuat dan yang memberi efek. Hal ini bukan masalah usia yang tua dan muda tapi bagaimana pengejaran kita. Jangan sampai tertipu seakan-akan semuanya menjadi gampangan. Jangan melalaikan pertemuan ibadah karena apa yang kita kejar saat ini adalah pengejaran secara roh. Daging akan selalu menuntut hal yang menyenangkan. Hal yang membuat kita berbeda saat kita bertobat dan dilahirkan kembali karena ada kehidupan Roh di dalam diri kita.
Apakah yang saat ini sedang kita kejar? Hal yang perlu kita kejar adalah yang dapat membangun kita dari dalam secara Roh. Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, selama kita memberi kesempatan kepada si Iblis maka kita akan terus tercuri. Betapa luar biasa saat raja-raja dalam kitab 2 Tawarikh, mereka memulai dengan luar biasa namun mengapa mereka mengakhiri dengan hidup kompromi? Mengapa Paulus geram kepada jemaat di Galatia? Siapa yang sudah mempesona kita? Maka jangan sampai kita mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Kita sudah bukan dari dunia ini yang tidak mengejar apa yang dunia kejar. Semua yang sedang berlangsung di dunia ini hanya sementara saja.
Dalam Galatia 3: 1 – 5 kita dipanggil bukan untuk menyenangkan manusia. Kompromi merupakan hal yang akan menghancurkan panggilan kita di dalam Roh. Betapa berharganya apa yang kita lihat. Kita harus terus melihat pengharapan setiap hari. Hidup tidak berkekurangan adalah hidup yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Terus kejar panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak melakukan Roh perintahkan karena kita melakukan hukum. Tidak ada yang bisa melakukan hukum karena hukum sudah gagal. Saat para raja-raja mengandalkan Tuhan, Tuhan yang berperang bagi mereka. Ada pilihan setiap hari untuk memuaskan daging atau roh yang kita miliki. Kita menjadi ciptaaan yang baru berarti kita tidak pernah ada sebelumnya dan sekarang ada. Dalam Yehezkiel 36:26 tertulis bahwa kita sudah mendapat hati dan roh yang baru. Tidak ada yang dapat menjamin bagaimana hidup kita ke depan tanpa kita terus menjaganya tiap-tiap hari. Berbicara tentang salib adalah kemenangan yang gilang-gemilang di dalam Roh menjadi ciptaan yang baru. Tanpa kelahiran kembali ujung-ujungnya hanya kenyamanan diri sendiri yang pada akhirnya binasa. Sejarah dimulai dalam diri kita sejak kita bertobat dan dilahirkan kembali.
Dasar yang kita miliki adalah Kristus dan di dalam jemaat Kristus alam maut tidak akan menguasai (Matius 16:17-18). Berbicara tentang Kristus yang dimaksudkan adalah Ia sudah ada di dalam kandungan Maria sebelum ia menikah dengan Yusuf karena mengandung dari Roh Kudus (Matius 1:18). Hal tersebut tidak dapat masuk ke dalam logika manusia seperti saat kita bertobat dan dilahirkan kembali sebenarnya tidak dapat masuk ke dalam akal sehat manusia. Yesus dilahirkan dari Roh dan bukan karena keinginan daging manusia. Seperti tertulis dalam Yohanes 1:12 bahwa Yesus lahir bukan karena keinginan laki-laki. Pintu alam maut tidak akan menguasai karena kita lahir di dalam Roh. Saat ini kita sedang hidup dalam kemah yang tidak abadi yang suatu saat nanti dapat diambil namun berbicara tentang Roh maka hal tersebut bersifat kekal. Selanjutnya dalam Matius 1:19-20, Yusuf bermaksud untuk menceraikan Maria secara diam-diam karena menurut akal sehatnya hal tersebut tidak masuk akal kemudian malaikat Tuhan muncul dan mencegah maksud Yusuf. Malaikat tersebut mengatakan bahwa Yesus lahir dari Roh Kudus. Begitu juga dengan pertobatan dan kelahiran kembali. Kita dilahirkan kembali oleh Roh bukan karena program manusia.
Dalam keadaan saat ini banyak orang yang mengaku bahwa ia sudah dilahirkan kembali dan seolah-olah hal tersebut menjadi trend namun dari buahnyalah akan tampak mana yang berasal dari daging dan mana yang berasal dari Roh. Seperti ada tertulis banyak orang akan bernubuat dan melakukan mujizat demi nama Tuhan namun Tuhan mengatakan bahwa mereka adalah pembuat kejahatan karena mereka melakukannya karena daging.
Mengapa Tuhan mengatakan “enyahlah”? Karena daging tidak dapat diterima di dalam Kerajaan Tuhan. Kemudian dalam Matius 1:21 kita harus tahu untuk maksud apa Yesus dilahirkan, kita harus tahu siapa identitas kita. Jika kita lupa jati diri kita maka kita akan mudah sekali untuk kompromi dengan dosa. Jangan bermain-main karena kita sudah ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia. Sedikit saja kita kompromi maka kehidupan kita di dalam Roh akan diambil. Kita mendisiplinkan daging karena Roh yang ada di dalam diri kita lebih kuat sehingga daging bisa tunduk.
Kemudian dalam 1 Petrus 1: 1-11, bukan kita yang memilih diri kita sendiri namun kita dipilih berdasarkan rancangan-Nya. Kita dipilih dan dipisahkan supaya taat. Hidup di dalam Roh adalah hidup yang berkelanjutan (continue). Sekarang kita dapat melihat hidup yang penuh pengharapan, maka kita perlu untuk terus menjaganya dengan sungguh-sungguh. Hal yang terpenting bukan lagi mengawali dengan hal yang bagus saja namun bagaimana saat kita hidup dengan orang-orang di dunia ini. Apa yang kita terima adalah bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu karena hal tersebut tersimpan di sorga bagi kita. Kita hidup di dunia ini hanya sementara dan banyak orang mengejar habis-habisan hal yang dapat binasa. Tujuan dari iman kita dalah keselamatan jiwa kita. Kepada orang-orang yang sudah menerima Tuhan dan bertobat lahir baru diberi karunia untuk mengerti tentang Kerajaan Tuhan. Banyak hal yang akan Iblis lakukan untuk menghalangi pengenalan kita akan Tuhan. Pertobatan lahir baru yang kita alami sangat berharga dan jangan sampai kita buang begitu saja.
Saat kita membaca 2 Tawarikh 15 pembaharuan yang dilakukan oleh Raja Asa begitu luar biasa namun pada 2 Tawarikh 16: 7 - 10 hal yang luar biasa justru berbalik kepada kekalahan karena Asa mengambil tindakan yang bodoh dengan tidak lagi bersandar kepada Tuhan namun bersandar kepada Raja Aram yang diam di Damsyik. Saat kita hidup dalam panggilan Tuhan jangan sampai kita berbalik kepada jalan dosa. Selanjutnya dalam 2 Tawarikh 17 mengenai Raja Yosafat yang hidup menurut nenek moyangnya, Daud. Namun pada 2 Tawarikh 19:1-3 saat Raja Yosafat bersekutu dengan Ahab dan kompormi dilakukan oleh Yosafat maka saat kita bertobat lahir baru kita harus membenci orang-orang yang mengikat kita secara emosional. Pada saat itu Tuhan murka terhadap Yosafat. Kemudian pada 2 Tawarikh 20:35 – 37, Yosafat bersekutu dengan Ahazia, orang yang fasik sehingga Yosafat menyimpang dari Tuhan. Sejarah yang ada mengingatkan kita untuk hidup di zaman sekarang ini.
Semua orang yang dipimpin Roh Tuhan disebut anak Tuhan. Bagaimana kita bisa terus konsisten? Dengan kita memberi diri kita untuk terus dipimpin oleh Roh Tuhan karena kita anak Tuhan. Tanpa kita dipimpin oleh Roh kita tidak dapat hidup bersama-sama dengan Tuhan. Kita adalah manusia Roh yang tinggal di dalam daging. Kita bukan manusia daging yang tinggal di dalam Roh karena daging tidak bisa tinggal di dalam Roh, itu adalah alasan. Contoh yang luar biasa ketika kita melihat Yesus mati di kayu salib sampai selesai.
Khotbah: Heru Cristanto
Jubilee Purwokerto
Betapa berharganya Yesus yang telah membuat kita dilahirkan kembali menjadi ciptaan yang baru dan memiliki kehidupan yang kekal. Saudara, mari kita renungkan saat kita pergi berlibur, memang terasa memuaskan tetapi hanya sekedar puas secara daging namun itu sifatnya sementara lalu bagaimana jika kita bertobat dan dilahirkan kembali hanya memuaskan hal yang sifatnya sementara tanpa membangun suatu hal yang kekal di dalam Tuhan? Mari kita mengingat kembali identitas kita sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali sebagai ciptaan yang baru. Ciptaan yang baru berbicara tentang sifat yang kuat dan yang memberi efek. Hal ini bukan masalah usia yang tua dan muda tapi bagaimana pengejaran kita. Jangan sampai tertipu seakan-akan semuanya menjadi gampangan. Jangan melalaikan pertemuan ibadah karena apa yang kita kejar saat ini adalah pengejaran secara roh. Daging akan selalu menuntut hal yang menyenangkan. Hal yang membuat kita berbeda saat kita bertobat dan dilahirkan kembali karena ada kehidupan Roh di dalam diri kita.
Apakah yang saat ini sedang kita kejar? Hal yang perlu kita kejar adalah yang dapat membangun kita dari dalam secara Roh. Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, selama kita memberi kesempatan kepada si Iblis maka kita akan terus tercuri. Betapa luar biasa saat raja-raja dalam kitab 2 Tawarikh, mereka memulai dengan luar biasa namun mengapa mereka mengakhiri dengan hidup kompromi? Mengapa Paulus geram kepada jemaat di Galatia? Siapa yang sudah mempesona kita? Maka jangan sampai kita mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Kita sudah bukan dari dunia ini yang tidak mengejar apa yang dunia kejar. Semua yang sedang berlangsung di dunia ini hanya sementara saja.
Dalam Galatia 3: 1 – 5 kita dipanggil bukan untuk menyenangkan manusia. Kompromi merupakan hal yang akan menghancurkan panggilan kita di dalam Roh. Betapa berharganya apa yang kita lihat. Kita harus terus melihat pengharapan setiap hari. Hidup tidak berkekurangan adalah hidup yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Terus kejar panggilan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak melakukan Roh perintahkan karena kita melakukan hukum. Tidak ada yang bisa melakukan hukum karena hukum sudah gagal. Saat para raja-raja mengandalkan Tuhan, Tuhan yang berperang bagi mereka. Ada pilihan setiap hari untuk memuaskan daging atau roh yang kita miliki. Kita menjadi ciptaaan yang baru berarti kita tidak pernah ada sebelumnya dan sekarang ada. Dalam Yehezkiel 36:26 tertulis bahwa kita sudah mendapat hati dan roh yang baru. Tidak ada yang dapat menjamin bagaimana hidup kita ke depan tanpa kita terus menjaganya tiap-tiap hari. Berbicara tentang salib adalah kemenangan yang gilang-gemilang di dalam Roh menjadi ciptaan yang baru. Tanpa kelahiran kembali ujung-ujungnya hanya kenyamanan diri sendiri yang pada akhirnya binasa. Sejarah dimulai dalam diri kita sejak kita bertobat dan dilahirkan kembali.
Dasar yang kita miliki adalah Kristus dan di dalam jemaat Kristus alam maut tidak akan menguasai (Matius 16:17-18). Berbicara tentang Kristus yang dimaksudkan adalah Ia sudah ada di dalam kandungan Maria sebelum ia menikah dengan Yusuf karena mengandung dari Roh Kudus (Matius 1:18). Hal tersebut tidak dapat masuk ke dalam logika manusia seperti saat kita bertobat dan dilahirkan kembali sebenarnya tidak dapat masuk ke dalam akal sehat manusia. Yesus dilahirkan dari Roh dan bukan karena keinginan daging manusia. Seperti tertulis dalam Yohanes 1:12 bahwa Yesus lahir bukan karena keinginan laki-laki. Pintu alam maut tidak akan menguasai karena kita lahir di dalam Roh. Saat ini kita sedang hidup dalam kemah yang tidak abadi yang suatu saat nanti dapat diambil namun berbicara tentang Roh maka hal tersebut bersifat kekal. Selanjutnya dalam Matius 1:19-20, Yusuf bermaksud untuk menceraikan Maria secara diam-diam karena menurut akal sehatnya hal tersebut tidak masuk akal kemudian malaikat Tuhan muncul dan mencegah maksud Yusuf. Malaikat tersebut mengatakan bahwa Yesus lahir dari Roh Kudus. Begitu juga dengan pertobatan dan kelahiran kembali. Kita dilahirkan kembali oleh Roh bukan karena program manusia.
Dalam keadaan saat ini banyak orang yang mengaku bahwa ia sudah dilahirkan kembali dan seolah-olah hal tersebut menjadi trend namun dari buahnyalah akan tampak mana yang berasal dari daging dan mana yang berasal dari Roh. Seperti ada tertulis banyak orang akan bernubuat dan melakukan mujizat demi nama Tuhan namun Tuhan mengatakan bahwa mereka adalah pembuat kejahatan karena mereka melakukannya karena daging.
Mengapa Tuhan mengatakan “enyahlah”? Karena daging tidak dapat diterima di dalam Kerajaan Tuhan. Kemudian dalam Matius 1:21 kita harus tahu untuk maksud apa Yesus dilahirkan, kita harus tahu siapa identitas kita. Jika kita lupa jati diri kita maka kita akan mudah sekali untuk kompromi dengan dosa. Jangan bermain-main karena kita sudah ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia. Sedikit saja kita kompromi maka kehidupan kita di dalam Roh akan diambil. Kita mendisiplinkan daging karena Roh yang ada di dalam diri kita lebih kuat sehingga daging bisa tunduk.
Kemudian dalam 1 Petrus 1: 1-11, bukan kita yang memilih diri kita sendiri namun kita dipilih berdasarkan rancangan-Nya. Kita dipilih dan dipisahkan supaya taat. Hidup di dalam Roh adalah hidup yang berkelanjutan (continue). Sekarang kita dapat melihat hidup yang penuh pengharapan, maka kita perlu untuk terus menjaganya dengan sungguh-sungguh. Hal yang terpenting bukan lagi mengawali dengan hal yang bagus saja namun bagaimana saat kita hidup dengan orang-orang di dunia ini. Apa yang kita terima adalah bagian yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar dan tidak dapat layu karena hal tersebut tersimpan di sorga bagi kita. Kita hidup di dunia ini hanya sementara dan banyak orang mengejar habis-habisan hal yang dapat binasa. Tujuan dari iman kita dalah keselamatan jiwa kita. Kepada orang-orang yang sudah menerima Tuhan dan bertobat lahir baru diberi karunia untuk mengerti tentang Kerajaan Tuhan. Banyak hal yang akan Iblis lakukan untuk menghalangi pengenalan kita akan Tuhan. Pertobatan lahir baru yang kita alami sangat berharga dan jangan sampai kita buang begitu saja.
Saat kita membaca 2 Tawarikh 15 pembaharuan yang dilakukan oleh Raja Asa begitu luar biasa namun pada 2 Tawarikh 16: 7 - 10 hal yang luar biasa justru berbalik kepada kekalahan karena Asa mengambil tindakan yang bodoh dengan tidak lagi bersandar kepada Tuhan namun bersandar kepada Raja Aram yang diam di Damsyik. Saat kita hidup dalam panggilan Tuhan jangan sampai kita berbalik kepada jalan dosa. Selanjutnya dalam 2 Tawarikh 17 mengenai Raja Yosafat yang hidup menurut nenek moyangnya, Daud. Namun pada 2 Tawarikh 19:1-3 saat Raja Yosafat bersekutu dengan Ahab dan kompormi dilakukan oleh Yosafat maka saat kita bertobat lahir baru kita harus membenci orang-orang yang mengikat kita secara emosional. Pada saat itu Tuhan murka terhadap Yosafat. Kemudian pada 2 Tawarikh 20:35 – 37, Yosafat bersekutu dengan Ahazia, orang yang fasik sehingga Yosafat menyimpang dari Tuhan. Sejarah yang ada mengingatkan kita untuk hidup di zaman sekarang ini.
Semua orang yang dipimpin Roh Tuhan disebut anak Tuhan. Bagaimana kita bisa terus konsisten? Dengan kita memberi diri kita untuk terus dipimpin oleh Roh Tuhan karena kita anak Tuhan. Tanpa kita dipimpin oleh Roh kita tidak dapat hidup bersama-sama dengan Tuhan. Kita adalah manusia Roh yang tinggal di dalam daging. Kita bukan manusia daging yang tinggal di dalam Roh karena daging tidak bisa tinggal di dalam Roh, itu adalah alasan. Contoh yang luar biasa ketika kita melihat Yesus mati di kayu salib sampai selesai.
Khotbah: Heru Cristanto
Jubilee Purwokerto