Anak-Anak Tuhan
Di 2 Korintus 3:17 disebutkan bahwa Tuhan adalah Roh. Kita bisa bertemu dengan Tuhan jika kita memiliki Roh Tuhan. Hal itu mustahil bagi manusia kalau mereka tidak dilahirkan kembali. Di kitab Yohanes pasal 3 dikatakan bahwa “kamu harus dilahirkan kembali”. Dilahirkan kembali berarti kita menjadi anak Tuhan. Kita memiliki Roh Kudus yaitu Roh Tuhan itu sendiri yang membuat kita bisa berhubungan dengan Tuhan.
Dalam Roma 8:1 tertulis tidak ada penghukuman bagi mereka yang hidup di dalam Kristus Yesus. Dengan kata lain, di luar Kristus Yesus ada penghukuman. Kita harus sadar jika kita telah dilahirkan kembali maka Kristus sudah ada di dalam kita. Namun Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Dia membuat kita lupa bahwa Kristus sudah ada di dalam kita. Bagi kita yang lupa bahwa Kristus sudah ada dalam kita berarti kita sudah tertipu oleh Iblis. Dalam ayat tersebut dikatakan “di dalam Kristus Yesus”, di dalam terjemahan Indonesia tidak dijelaskan apa maksud dari “di dalam Kristus Yesus”. Namun di terjemahan King James Version dijelaskan bahwa “di dalam Kristus Yesus” adalah yang berjalan bukan dalam daging, tapi dalam Roh (who walk not after the flesh, but after the Spirit). Itulah yang membedakan orang-orang yang hidup di dalam Kristus Yesus karena mereka tidak berjalan di dalam daging. Kita secara otomatis tidak menyukai hal-hal yang tidak benar. Namun bukan berarti kita tidak bisa hidup dalam daging lagi. Oleh karena itu, perjuangan kita sekarang yaitu supaya kita tidak hidup di dalam daging lagi. Kuncinya adalah kita jangan lupa bahwa Kristus sudah ada dalam kita. Namun banyak orang berpikir jika seandainya lupa suatu saat bisa ingat lagi. Mari lihat apa yang dialami oleh Esau. Esau tidak diterima lagi setelah ia meremehkan hak kesulungannya. Kita dilahirkan kembali memang sudah menjadi ciptaan yang baru, tetapi kehidupan sebagai orang yang dilahirkan kembali harus terus-menerus terjadi dalam kita.
Rohlah yang memerdekakan orang dari dosa dan maut (Rom. 8:2). Orang-orang harus dijelaskan tentang hal ini bahwa yang memerdekakan mereka adalah Roh Tuhan, bukan manusia sehingga mereka harus takut akan Tuhan. Jika takut akan manusia pasti ada dosa dan maut. Yesus adalah Tuhan, tapi Ia juga manusia. Ia mempunyai daging dan juga Roh, tetapi Dia dipimpin oleh Roh (Rom. 8:3-5). Sama halnya dengan kita. Kita sudah dilahirkan kembali, memiliki daging dan Roh, tetapi bedanya kita lebih sering dipimpin oleh daging daripada Roh. Namun bisakah kita dipimpin oleh Roh setiap hari? Jawabannya adalah bisa! Orang-orang yang dipimpin oleh Roh tidak mungkin berdosa. Orang-orang yang dipimpin oleh Roh itulah yang disebut anak-anak Tuhan. Yesus dikuasai oleh dosa (karena Dia memiliki daging), tapi Dia tidak berdosa karena Dia hidup dipimpin oleh Roh. Kita juga bisa tidak berdosa jika dipimpin oleh Roh. Jika tidak dipimpin oleh Roh ya pasti berdosa.
Orang yang beriman tidak mungkin gagal karena iman mengalahkan dunia. Yesus sudah kalahkan dosa dan maut jadi kalau Saudara masih lemah, lesu, loyo, itu karena Saudara mengikuti roh yang lain. Kalaupun Saudara berbuat kesalahan, jangan terus hidup dalam kesalahan Saudara. Ingat bahwa sudah ada Kristus dalam Saudara. Jangan mau tertipu oleh Iblis. Masalahnya memang di dalam pikiran. Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging. Seperti ada pepatah berkata “apa yang kamu pikirkan itulah dirimu”. Tuhan sudah memberikan Roh yang luar biasa. Namun jika Saudara memikirkan hal-hal yang bukan dari roh (daging), maka Saudara mendukakan Roh Kudus. Saudara hanya memikirkan diri sendiri.
Kita mau hidup dengan Tuhan dengan ada damai sejahtera (Rom. 8:6). Buat apa hidup dengan Tuhan, tapi tidak damai sejahtera? Apabila kita beriman hari ini baru kita belajar masa lalu dan percaya masa depan (Rom. 8:7-9). Yang lama sudah berlalu berarti ya sudah selesai dan sekarang kita beriman. Kalau tidak beriman hari ini, bagaimana mau belajar tentang masa lalu? Jika kita terus memikirkan masa lalu berarti kita tidak dalam iman.
Keputusan hari ini atau keselamatan hari ini sangat berharga sekali. Kita memang harus berjuang untuk hidup di dalam Roh. Jangan mau hidup dalam tipuan Iblis terus. Berjaga-jagalah dan jadilah kuat. Tidak akan ada yang bisa menghakimi kita kalau kita hidup di dalam Roh. Daud bisa diremehin oleh kakak-kakaknya, tetapi dia tahu siapa dia di dalam Tuhan. Tanpa iman itu melumpuhkan. Sebelumnya mungkin seseorang bisa konyol, tapi kalau orang itu sudah beriman maka orang akan berkata apa. Kakaknya Daud tahu kekonyolan Daud, tapi itu tidak menghentikan urapan Daud karena Daud tahu bahwa ia anak perjanjian.
Jika seseorang bukan milik Kristus pasti ia milik Iblis. Selain itu, seseorang yang hidup menurut daging pasti mati (Rom. 8:10-13). Hal itu sudah jelas tertulis dalam Alkitab. Tuhan sudah memberi kuasa kepada kita. Apa yang kita ikat di bumi akan terikat di sorga dan apa yang kita lepas di bumi akan terlepas di sorga. Menjadi anak-anak Tuhan tidak ada yang gampangan (Rom. 8:14, Yoh. 1:12-13). Ada kuasa yang diberikan untuk menjadi anak-anak Tuhan. Kita percaya Yesus telah kalahkan maut dan dosa dan sekarang kita harus hidup oleh Roh. Setiap orang yang lahir dari Tuhan tidak berbuat dosa lagi.
Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh. 16:8-11). Iblis dulunya berkuasa atas kita, tetapi sekarang telah dihukum. Dan kita yang dipimpin oleh Roh tidak akan berdosa lagi. Namun jika kita lupa bahwa kita lahir dari Tuhan, kita pasti berdosa lagi (1 Yoh. 3:9).
Setiap orang yang lahir dari Tuhan juga mengasihi (1 Yoh. 4:7-8). Oleh karena itu, ada iman, pengharapan, dan kasih. Namun yang terbesar adalah kasih. Kalau iman, iman mengalahkan dunia (1 Yoh. 5:1-4). Iman timbul dari pendengaran, pendengaran firman Kristus. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sedangkan pengharapan, pengharapan yaitu bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Seperti Daud yang tahu bahwa ia adalah anak Tuhan. Oleh karena itu, ia berbeda dan ia pemberani.
Lahir dari Tuhan bisa untuk tidak berdosa lagi dan Tuhan melindungi dia dari si jahat (1 Yoh. 5:18-21). Mari beritakan Injil bahwa dunia ada di bawah kuasa si jahat. Orang-orang harus dilahirkan kembali supaya tidak berada di bawah kuasa si jahat. Selain itu, jangan ada yang sombong karena di dunia ada yang tidak benar meskipun kita bisa merasa sudah benar. Oleh karena itu harus ada rasul supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran. Dan ingat bahwa kita harus terus hidup di dalam Roh. Kalau bukan dari Roh, kita akan membuat berhala. Bahkan sesuatu yang dari Tuhan bisa dibuat berhala seperti kotbah, puji-pujian, penginjilan, atau hal-hal yang kita suka. Yang kita kejar bukan hal-hal itu, tapi Yesuslah yang sungguh-sungguh kita inginkan.
Mari lihat di Yohanes 21:15-17. Di ayat itu Petrus ditanya oleh Yesus apakah ia mengasihi Yesus dan Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus. Namun jawaban Petrus masih menggunakan kasih fileo dan belum kasih agape. Kasih Petrus kepada Yesus karena mereka sering bersama-sama. Lalu Yesus bertanya lagi kepada Petrus dengan pertanyaan yang sama dan pertanyaan-Nya sudah mengarah kepada kasih agape. Namun jawaban Petrus masih kasih fileo. Kemudian untuk ketiga kalinya Yesus bertanya dan Petrus baru menjawab dengan kasih agape. Apabila kita mengambil kasih agape berarti ada tanggung jawab. Seperti Petrus yang harus menggembalakan “domba-domba” Yesus. Selain itu ada contoh lain yaitu mengampuni. Kalau sudah mengampuni ya mengampuni, tidak ada balas membalas. Pembalasan adalah haknya Tuhan. Dalam hal memberipun, kadang kita memberi dan mengharap diberi. Padahal kalau bicara kasih agape tidak seperti itu. Dari ayat di atas, Yesus menginginkan murid-murid-Nya menggembalakan domba-domba dengan kasih agape dan bukan karena disuruh. Sebagai anak-anak Tuhan, kita ini dinanti-nantikan karena anak-anak Tuhan mempunyai kuasa untuk memberitakan Injil (Roma 8:19).
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang
Di 2 Korintus 3:17 disebutkan bahwa Tuhan adalah Roh. Kita bisa bertemu dengan Tuhan jika kita memiliki Roh Tuhan. Hal itu mustahil bagi manusia kalau mereka tidak dilahirkan kembali. Di kitab Yohanes pasal 3 dikatakan bahwa “kamu harus dilahirkan kembali”. Dilahirkan kembali berarti kita menjadi anak Tuhan. Kita memiliki Roh Kudus yaitu Roh Tuhan itu sendiri yang membuat kita bisa berhubungan dengan Tuhan.
Dalam Roma 8:1 tertulis tidak ada penghukuman bagi mereka yang hidup di dalam Kristus Yesus. Dengan kata lain, di luar Kristus Yesus ada penghukuman. Kita harus sadar jika kita telah dilahirkan kembali maka Kristus sudah ada di dalam kita. Namun Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Dia membuat kita lupa bahwa Kristus sudah ada di dalam kita. Bagi kita yang lupa bahwa Kristus sudah ada dalam kita berarti kita sudah tertipu oleh Iblis. Dalam ayat tersebut dikatakan “di dalam Kristus Yesus”, di dalam terjemahan Indonesia tidak dijelaskan apa maksud dari “di dalam Kristus Yesus”. Namun di terjemahan King James Version dijelaskan bahwa “di dalam Kristus Yesus” adalah yang berjalan bukan dalam daging, tapi dalam Roh (who walk not after the flesh, but after the Spirit). Itulah yang membedakan orang-orang yang hidup di dalam Kristus Yesus karena mereka tidak berjalan di dalam daging. Kita secara otomatis tidak menyukai hal-hal yang tidak benar. Namun bukan berarti kita tidak bisa hidup dalam daging lagi. Oleh karena itu, perjuangan kita sekarang yaitu supaya kita tidak hidup di dalam daging lagi. Kuncinya adalah kita jangan lupa bahwa Kristus sudah ada dalam kita. Namun banyak orang berpikir jika seandainya lupa suatu saat bisa ingat lagi. Mari lihat apa yang dialami oleh Esau. Esau tidak diterima lagi setelah ia meremehkan hak kesulungannya. Kita dilahirkan kembali memang sudah menjadi ciptaan yang baru, tetapi kehidupan sebagai orang yang dilahirkan kembali harus terus-menerus terjadi dalam kita.
Rohlah yang memerdekakan orang dari dosa dan maut (Rom. 8:2). Orang-orang harus dijelaskan tentang hal ini bahwa yang memerdekakan mereka adalah Roh Tuhan, bukan manusia sehingga mereka harus takut akan Tuhan. Jika takut akan manusia pasti ada dosa dan maut. Yesus adalah Tuhan, tapi Ia juga manusia. Ia mempunyai daging dan juga Roh, tetapi Dia dipimpin oleh Roh (Rom. 8:3-5). Sama halnya dengan kita. Kita sudah dilahirkan kembali, memiliki daging dan Roh, tetapi bedanya kita lebih sering dipimpin oleh daging daripada Roh. Namun bisakah kita dipimpin oleh Roh setiap hari? Jawabannya adalah bisa! Orang-orang yang dipimpin oleh Roh tidak mungkin berdosa. Orang-orang yang dipimpin oleh Roh itulah yang disebut anak-anak Tuhan. Yesus dikuasai oleh dosa (karena Dia memiliki daging), tapi Dia tidak berdosa karena Dia hidup dipimpin oleh Roh. Kita juga bisa tidak berdosa jika dipimpin oleh Roh. Jika tidak dipimpin oleh Roh ya pasti berdosa.
Orang yang beriman tidak mungkin gagal karena iman mengalahkan dunia. Yesus sudah kalahkan dosa dan maut jadi kalau Saudara masih lemah, lesu, loyo, itu karena Saudara mengikuti roh yang lain. Kalaupun Saudara berbuat kesalahan, jangan terus hidup dalam kesalahan Saudara. Ingat bahwa sudah ada Kristus dalam Saudara. Jangan mau tertipu oleh Iblis. Masalahnya memang di dalam pikiran. Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging. Seperti ada pepatah berkata “apa yang kamu pikirkan itulah dirimu”. Tuhan sudah memberikan Roh yang luar biasa. Namun jika Saudara memikirkan hal-hal yang bukan dari roh (daging), maka Saudara mendukakan Roh Kudus. Saudara hanya memikirkan diri sendiri.
Kita mau hidup dengan Tuhan dengan ada damai sejahtera (Rom. 8:6). Buat apa hidup dengan Tuhan, tapi tidak damai sejahtera? Apabila kita beriman hari ini baru kita belajar masa lalu dan percaya masa depan (Rom. 8:7-9). Yang lama sudah berlalu berarti ya sudah selesai dan sekarang kita beriman. Kalau tidak beriman hari ini, bagaimana mau belajar tentang masa lalu? Jika kita terus memikirkan masa lalu berarti kita tidak dalam iman.
Keputusan hari ini atau keselamatan hari ini sangat berharga sekali. Kita memang harus berjuang untuk hidup di dalam Roh. Jangan mau hidup dalam tipuan Iblis terus. Berjaga-jagalah dan jadilah kuat. Tidak akan ada yang bisa menghakimi kita kalau kita hidup di dalam Roh. Daud bisa diremehin oleh kakak-kakaknya, tetapi dia tahu siapa dia di dalam Tuhan. Tanpa iman itu melumpuhkan. Sebelumnya mungkin seseorang bisa konyol, tapi kalau orang itu sudah beriman maka orang akan berkata apa. Kakaknya Daud tahu kekonyolan Daud, tapi itu tidak menghentikan urapan Daud karena Daud tahu bahwa ia anak perjanjian.
Jika seseorang bukan milik Kristus pasti ia milik Iblis. Selain itu, seseorang yang hidup menurut daging pasti mati (Rom. 8:10-13). Hal itu sudah jelas tertulis dalam Alkitab. Tuhan sudah memberi kuasa kepada kita. Apa yang kita ikat di bumi akan terikat di sorga dan apa yang kita lepas di bumi akan terlepas di sorga. Menjadi anak-anak Tuhan tidak ada yang gampangan (Rom. 8:14, Yoh. 1:12-13). Ada kuasa yang diberikan untuk menjadi anak-anak Tuhan. Kita percaya Yesus telah kalahkan maut dan dosa dan sekarang kita harus hidup oleh Roh. Setiap orang yang lahir dari Tuhan tidak berbuat dosa lagi.
Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh. 16:8-11). Iblis dulunya berkuasa atas kita, tetapi sekarang telah dihukum. Dan kita yang dipimpin oleh Roh tidak akan berdosa lagi. Namun jika kita lupa bahwa kita lahir dari Tuhan, kita pasti berdosa lagi (1 Yoh. 3:9).
Setiap orang yang lahir dari Tuhan juga mengasihi (1 Yoh. 4:7-8). Oleh karena itu, ada iman, pengharapan, dan kasih. Namun yang terbesar adalah kasih. Kalau iman, iman mengalahkan dunia (1 Yoh. 5:1-4). Iman timbul dari pendengaran, pendengaran firman Kristus. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sedangkan pengharapan, pengharapan yaitu bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Seperti Daud yang tahu bahwa ia adalah anak Tuhan. Oleh karena itu, ia berbeda dan ia pemberani.
Lahir dari Tuhan bisa untuk tidak berdosa lagi dan Tuhan melindungi dia dari si jahat (1 Yoh. 5:18-21). Mari beritakan Injil bahwa dunia ada di bawah kuasa si jahat. Orang-orang harus dilahirkan kembali supaya tidak berada di bawah kuasa si jahat. Selain itu, jangan ada yang sombong karena di dunia ada yang tidak benar meskipun kita bisa merasa sudah benar. Oleh karena itu harus ada rasul supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran. Dan ingat bahwa kita harus terus hidup di dalam Roh. Kalau bukan dari Roh, kita akan membuat berhala. Bahkan sesuatu yang dari Tuhan bisa dibuat berhala seperti kotbah, puji-pujian, penginjilan, atau hal-hal yang kita suka. Yang kita kejar bukan hal-hal itu, tapi Yesuslah yang sungguh-sungguh kita inginkan.
Mari lihat di Yohanes 21:15-17. Di ayat itu Petrus ditanya oleh Yesus apakah ia mengasihi Yesus dan Petrus menjawab bahwa ia mengasihi Yesus. Namun jawaban Petrus masih menggunakan kasih fileo dan belum kasih agape. Kasih Petrus kepada Yesus karena mereka sering bersama-sama. Lalu Yesus bertanya lagi kepada Petrus dengan pertanyaan yang sama dan pertanyaan-Nya sudah mengarah kepada kasih agape. Namun jawaban Petrus masih kasih fileo. Kemudian untuk ketiga kalinya Yesus bertanya dan Petrus baru menjawab dengan kasih agape. Apabila kita mengambil kasih agape berarti ada tanggung jawab. Seperti Petrus yang harus menggembalakan “domba-domba” Yesus. Selain itu ada contoh lain yaitu mengampuni. Kalau sudah mengampuni ya mengampuni, tidak ada balas membalas. Pembalasan adalah haknya Tuhan. Dalam hal memberipun, kadang kita memberi dan mengharap diberi. Padahal kalau bicara kasih agape tidak seperti itu. Dari ayat di atas, Yesus menginginkan murid-murid-Nya menggembalakan domba-domba dengan kasih agape dan bukan karena disuruh. Sebagai anak-anak Tuhan, kita ini dinanti-nantikan karena anak-anak Tuhan mempunyai kuasa untuk memberitakan Injil (Roma 8:19).
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang