Sunday, 22 June 2014
Khotbah Rabu
“Ia berkata kepada mereka:”Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka. Sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” (Lukas 24:44-45). Tuhan perlu membukakan pikiran setiap kita supaya dapat mengerti Firman Tuhan. Pada dasarnya ketika manusia sudah jatuh dalam dosa, pikiran manusia sudah tertutup. Manusia bisa mengusahakan dirinya untuk mengerti firman tetapi tanpa Roh Kudus, pengertian mereka hanya sebatas pengetahuan saja. Gereja berusaha membuka pikiran orang-orang untuk mengerti firman tetapi tujuannya hanya untuk kepentingan pribadi seperti berkat, kesembuhan atau menjadi kaya. Mereka juga berpikir ketika mereka sudah mengerti firman otomatis sudah masuk Surga tetapi kekristenan bukanlah suatu yang gampangan. Tanpa kuasa, kita tidak akan memiliki kekuatan untuk melakukan kehendak Tuhan. Banyak orang mencari figur seorang bapa rohani tetapi kenyataannya bapa di dunia tidak bisa menggantikan Bapa di surga. Dalam Firman, tidak ada dasar mengenai bapa rohani. Jabatan yang Tuhan berikan dalam gereja-Nya adalah rasul dan nabi dan Yesuslah batu penjuru itu yang meletakkan dasar itu.
“Kamu adalah saksi dari semuanya ini”( Lukas 24:48), kata saksi adalah berasal dari kata martir. Seorang saksi adalah mengalami apa yang sudah dialami. Ketika kita memberitakan Injil, kita diutus untuk menjadi saksi yang disertai kuasa di tengah-tengah dunia ini. Pada Lukas 24:49, Tuhan akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa dan murid-murid Yesus harus tinggal di dalam kota ini sampai mereka diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi yaitu Roh Kudus. Murid-murid Yesus sebelumnya sudah mengenal baptisan Yohanes, baptisan Yohanes adalah baptisan tanda dari pertobatan dan Yesuspun harus dibaptis juga sebagai tanda pertobatan karena Yesus lahir dari manusia. Murid-murid Yesus sudah mengalami baptisan air pada waktu itu tetapi mereka belum menerima Roh Kudus. Kita tidak bisa cukup dengan firman saja, kita juga harus dipenuhi dengan Roh Kudus barulah janji Bapa itu tergenapi sehingga kita mengerti firman dan mengerti kehendak-Nya. Ketika murid-murid Yesus menerima kuasa, mereka pergi dengan kuasa. Ketika Petrus dan Yohanes melihat orang lumpuh, mereka bukan memberikan materi atau kekayaan secara jasmani tetapi yang mereka memberikan keyakinan akan kuasa Tuhan yang memenuhi mereka dan orang itu bisa berjalan kembali karena menerima keyakinan itu.
“sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Roma 10:2-3). Hasil dari pemikiran manusia tanpa Roh Kudus adalah kebenaran manusia. Kita bisa berkata”amin” atau “ya” tetapi kita tidak mengerti firman. Awal dari penyesatan dapat terjadi jika Roh Kudus tidak bekerja lagi. Sama halnya dengan Yudas, ia tidak lagi berjalan dengan dalam kuasa Roh Kudus bahkan dalam Kisah Para Rasul 1:25 ia meninggalkan jabatan kerasulannya. Sama halnya dengan Esau, Tuhan tidak berkenan padanya karena ia menganggap rendah panggilan Tuhan. Brother dan sister, kita bisa dilahirkan kembali dan dipenuhi Roh Kudus tetapi kita bisa menjadi takut ketika ada tantangan sehingga tanpa sadar kita mulai tidak berjalan lagi dalam kuasa Roh Kudus. Pada 3:21-22, Yesus dipenuhi Roh Kudus lalu pada Lukas 4:1-14, Yesus langsung mengalami pencobaan. Roh Kudus yang membawa Yesus untuk dicobai Iblis dan setelah Yesus menang dalam pencobaan itu dalam Lukas 4:14 Yesus dalam kuasa Roh kembali ke Galilea dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Brother sister, mari kita terus hidup dan dipimpin oleh Roh Kudus. Mari kita terus beritakan Injil dengan berani dan penuh kuasa.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
“Kamu adalah saksi dari semuanya ini”( Lukas 24:48), kata saksi adalah berasal dari kata martir. Seorang saksi adalah mengalami apa yang sudah dialami. Ketika kita memberitakan Injil, kita diutus untuk menjadi saksi yang disertai kuasa di tengah-tengah dunia ini. Pada Lukas 24:49, Tuhan akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa dan murid-murid Yesus harus tinggal di dalam kota ini sampai mereka diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi yaitu Roh Kudus. Murid-murid Yesus sebelumnya sudah mengenal baptisan Yohanes, baptisan Yohanes adalah baptisan tanda dari pertobatan dan Yesuspun harus dibaptis juga sebagai tanda pertobatan karena Yesus lahir dari manusia. Murid-murid Yesus sudah mengalami baptisan air pada waktu itu tetapi mereka belum menerima Roh Kudus. Kita tidak bisa cukup dengan firman saja, kita juga harus dipenuhi dengan Roh Kudus barulah janji Bapa itu tergenapi sehingga kita mengerti firman dan mengerti kehendak-Nya. Ketika murid-murid Yesus menerima kuasa, mereka pergi dengan kuasa. Ketika Petrus dan Yohanes melihat orang lumpuh, mereka bukan memberikan materi atau kekayaan secara jasmani tetapi yang mereka memberikan keyakinan akan kuasa Tuhan yang memenuhi mereka dan orang itu bisa berjalan kembali karena menerima keyakinan itu.
“sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Roma 10:2-3). Hasil dari pemikiran manusia tanpa Roh Kudus adalah kebenaran manusia. Kita bisa berkata”amin” atau “ya” tetapi kita tidak mengerti firman. Awal dari penyesatan dapat terjadi jika Roh Kudus tidak bekerja lagi. Sama halnya dengan Yudas, ia tidak lagi berjalan dengan dalam kuasa Roh Kudus bahkan dalam Kisah Para Rasul 1:25 ia meninggalkan jabatan kerasulannya. Sama halnya dengan Esau, Tuhan tidak berkenan padanya karena ia menganggap rendah panggilan Tuhan. Brother dan sister, kita bisa dilahirkan kembali dan dipenuhi Roh Kudus tetapi kita bisa menjadi takut ketika ada tantangan sehingga tanpa sadar kita mulai tidak berjalan lagi dalam kuasa Roh Kudus. Pada 3:21-22, Yesus dipenuhi Roh Kudus lalu pada Lukas 4:1-14, Yesus langsung mengalami pencobaan. Roh Kudus yang membawa Yesus untuk dicobai Iblis dan setelah Yesus menang dalam pencobaan itu dalam Lukas 4:14 Yesus dalam kuasa Roh kembali ke Galilea dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Brother sister, mari kita terus hidup dan dipimpin oleh Roh Kudus. Mari kita terus beritakan Injil dengan berani dan penuh kuasa.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang
Mengejar Kebahagiaan Sejati yaitu Hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh
Mengejar Kebahagiaan Sejati yaitu Hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh
Apabila kita tidak sungguh-sungguh mengejar apa yang berarti dalam hidup ini maka kita akan terhilang. Hal yang sederhana dalam hidup ini adalah hidup oleh iman, hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Itulah kemerdekaan kita. Perbedaan antara kebahagiaan dan kesejahteraan itu tipis. Hidup Saudara menjadi sia-sia jika hanya mengejar apa yang ada di dunia ini. Sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali, Saudara bisa bernyanyi sambil loncat-loncat di gereja, tetapi kalau tidak ada beban untuk Tuhan, apa bedanya Saudara dengan penonton yang tidak tahu kalau Saudara memiliki tanggung jawab? Hidup Saudara tidak hanya untuk kesenangan Saudara sendiri. Ada harga yang harus dibayar untuk suatu kemenangan yang akan diperoleh.
Di mana prioritas kesungguhan yang Saudara perjuangkan? Di situlah Saudara. Saudara bisa di dalam keadaan tersesat atau terus di dalam track yang benar. Di dalam Tuhan, kebahagiaan yang diberikan bukan sekedar kebahagiaan, tapi kebahagiaan yang kekal dan menetap sifatnya. Mari kita baca di Pengkotbah 7:14. Hari malang dan mujur, semua itu dijadikan oleh Tuhan. Namun malang dan mujur adalah keadaan yang kita alami yang sifatnya sementara. Hal –hal duniawi itu sifatnya sementara yaitu perihal malang dan mujur. Itu semua terjadi di dunia supaya manusia tidak bisa menemukan sesuatu mengenai masa depannya. Yang bisa manusia lakukan hanya mencari kemungkinan demi kemungkinan, tapi belum ada kepastian. Hanya pernyataan Tuhanlah yang pasti dan pasti terjadi. Jika Saudara tidak sungguh-sungguh mengejar pernyataan Tuhan, bagaimana Saudara bisa mendapatkan pernyataan? Ingat bahwa waktu Saudara mendapat pernyataan Tuhan maka Saudara bisa membawa pernyataan Tuhan bagi orang lain. Itulah pesan Injil. Dunia memang terlihat semakin rapi, tetapi sebenarnya semakin kacau dan semakin tidak pasti. Hanya Tuhanlah yang menyatakan sesuatu yang pasti. Kita semua sedang dalam perjalanan mencari kebahagiaan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan jangan sampai kita ditipu oleh Iblis dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang sementara.
Jika Saudara menginginkan kebahagiaan yang sejati, mari kita baca di Matius 5:1-12. Banyak orang berbondong-bondong datang dari tempat jauh hanya untuk mendengar perkataan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang sedang mencari kebahagiaan. Sekarang siapa yang tidak mau bahagia? Untuk bahagia di dalam Tuhan, harganya tidak mahal. Saudara menjadi miskin di hadapan Tuhan maka Saudara memiliki kerajaan Tuhan. Saudara dilahirkan kembali bisa melihat kerajaan sorga. Kemudian dilahirkan dari air dan roh, baru bisa masuk kerajaan sorga. Namun bisa masuk belum tentu memiliki kerajaan sorga. Kita sendirilah yang harus menjaganya supaya kita bisa memiliki kerajaan sorga dan terus memilikinya. Kita harus sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan bisa menyediakan segala sesuatu asal kita menjadi miskin di hadapan-Nya. Miskin maksudnya kita menjadi orang yang benar-benar dekat dengan Tuhan.
Berbahagialah orang yang berdukacita karena ia akan dihibur. Roh Kudus yang disebut Penghibur, Dialah yang menghibur. Waktu Saudara memberitakan Injil lalu ditolak atau dicaci maki, Saudara bisa berseru kepada Tuhan, bukan untuk dibela tapi untuk diluruskan. Dibela itu sudah pasti, tetapi yang terpenting adalah hati kita diluruskan untuk tidak terjebak dalam penolakan dan terus mengerjakan keselamatan yang dari Tuhan. Kemudian berbahagialah orang yang lemah lembut. Orang yang lemah lembut adalah orang yang bisa memanfaatkan kondisi untuk memenangkan orang. Menjadi lemah lembut tidak mudah, tapi kita bisa karena kita sudah bertobat dan dilahirkan kembali.
Orang yang haus dan lapar akan kebenaran akan dipuaskan. Oleh karena itu, kita harus terus mengejar dan melakukan kebenaran Tuhan karena kebahagiaan yang akan kita dapat dari Tuhan lebih dari hal terbaik yang ada di dunia. Apa yang Tuhan inginkan harus terus kita kejar dan lakukan. Untuk membayar harganya bukan memakai uang, tapi dengan hidup kita. Berbahagialah orang yang murah hati. Orang yang murah hati adalah orang yang bisa melihat situasi di mana dia bisa menyalurkan sesuatu yang berharga bahkan sangat berharga kepada orang lain. Kalau pikiran Saudara dalam tuntunan Tuhan, maka tidak sulit untuk memberi. Berbahagialah orang yang membawa damai. Namun membawa damai dengan cara manusia tidak akan pernah bisa. Membawa damai itu dikerjakan oleh Roh bukan oleh kekuatan manusia.
Waktu Saudara memberitakan Injil, Saudara pasti dianiaya. Pemberitaan Injil ini bukan sekedar tugas, tapi pemberitaan Injil di mana ada manifestasinya. Pemberitaan Injil yang betul-betul fokus. Paulus sampai berkata “setelah memberitakan Injil, jangan aku sendiri ditolak”, maksudnya ditolak yaitu tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Saudara juga harus memastikan, ketika memberitakan Injil Saudara mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Nabi-nabi terdahulu mengalami penganiayaan waktu memberitakan Injil, Saudara pun akan mengalami apa yang mereka alami. Kita tidak keluar dari sesuatu yang memang harus kita bayar.
Manusia tanpa Tuhan pasti ada kekuatiran. Mari kita baca di Matius 6:25-34. Saudara bisa kehilangan hidup yang sesungguhnya kalau lebih mementingkan apa yang dimakan, diminum, dan dipakai. Ada seseorang motivator dan dia mempunyai seorang anak. Anaknya ingin dalam setiap 10 tahun ia selalu meningkatkan pencapaiannya. Pertama dia ingin kaya dan dia bisa. Kedua, dia ingin mempunyai rumah sebesar istana dan bisa. Ketiga, dia ingin memiliki kapal pesiar dan bisa. Namun akhir dari hidupnya dia bunuh diri. Sebenarnya banyak orang di dunia yang kelihatannya bahagia, tapi hidupnya berakhir dengan kematian yang tragis karena tidak tahu arti hidup yang sesungguhnya. Hidup di dunia memang tidak mudah, tapi di dalam Tuhan kita bisa mengatasi segala sesuatu. Serahkanlah kekuatiranmu kepada Tuhan.
Setiap hari kalau Saudara sungguh-sungguh meminta makan kepada Bapa, Bapa pasti memberikan. Burung di udara saja Tuhan pelihara dan setiap hari diberi makan,apalagi kita? Kita jauh melebihi burung-burung di udara. Kata jauh maksudnya perhatian Tuhan kepada kita itu begitu dalam. Salomo dengan segala yang dia miliki saja tidak bisa menyaingi apa yang dari Tuhan. Gunakan waktu-waktu yang ada untuk melakukan kehendak Tuhan. Jangan memikirkan hal yang sia-sia. Mari tetapkan hati kita pada kebahagiaan yang sejati karena ini yang akan dicari banyak orang. Jangan anggap enteng pesan yang kita bawa dan jangan berhenti bersaksi. Bapa tahu apa yang kita perlukan, janganlah kuatir. Kita sering berpikir bahwa kita lebih pintar dari Tuhan. Apa yang Tuhan tambahkan adalah waktunya Tuhan. Memang yang sulit adalah penyesuaian kita dengan waktunya Tuhan. Namun kita harus ingat, itu tambahan dan bukan yang utama. Jangan sampai hal itu mengganggu kehidupan kita. Ada firman Tuhan tertulis “barangsiapa tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya ia tidak layak jadi murid-Ku”. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kenyataannya kita hidup di dunia dan kita tidak mungkin tidak mengalami kesusahan. Namun segala kesusahan bisa diselesaikan paling lama satu hari karena firman Tuhan sudah mengatakan demikian.
Apa yang ditanyakan murid-murid Yesus di Kisah Para Rasul 1:6 sebenarnya karena mereka punya kekuatiran yang begitu besar. Hal itu memang ada dalam cara berpikir manusia baik secara pribadi maupun komunitas. Namun sebenarnya kita tidak perlu tahu karena segala sesuatu sudah disediakan oleh Bapa (Kis. 1:7). Jaminannya sudah ada di Bapa dan kita tinggal taati saja. Yang harus kita lakukan adalah menjadi saksi dengan kuasa karena untuk itulah Roh Kudus diberikan (Kis. 1:8). Berita Injil harus sampai ke ujung bumi.
Paulus tidak hanya memberitakan Injil, tapi Paulus juga mau menerima semua orang yang datang ke rumahnya supaya mereka bisa mendengar berita Injil yang dia bawa (Kis. 28:30-31). Semua orang yang mengaku anak Tuhan mempunyai beban untuk memberitakan Injil, bukan hanya pendeta atau penginjil saja. Di ayat atas disebutkan Paulus memberitakan Injil tanpa rintangan padahal di ayat-ayat sebelumnya dia mengalami banyak rintangan. Dari situ kita bisa melihat bahwa rohnya semakin kuat sampai-sampai dia berkata tanpa rintangan. Begitu juga seharusnya kita. Kita pasti dianiaya tapi fokus kita bukan pada aniayanya melainkan Injilnya. Suatu saat kita akan diperhadapkan dengan mahkamah-mahkamah agama dan disitu roh kitalah yang dilatih. Kalau Roh kuat maka itu bisa mempengaruhi mental kita. Kita dilatih supaya tidak takut dengan apapun dan Injil akan sampai ke ujung bumi asal kita mau terus bayar harganya. Hosea
Khotbah:
Hartono
Apabila kita tidak sungguh-sungguh mengejar apa yang berarti dalam hidup ini maka kita akan terhilang. Hal yang sederhana dalam hidup ini adalah hidup oleh iman, hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Itulah kemerdekaan kita. Perbedaan antara kebahagiaan dan kesejahteraan itu tipis. Hidup Saudara menjadi sia-sia jika hanya mengejar apa yang ada di dunia ini. Sebagai orang yang sudah dilahirkan kembali, Saudara bisa bernyanyi sambil loncat-loncat di gereja, tetapi kalau tidak ada beban untuk Tuhan, apa bedanya Saudara dengan penonton yang tidak tahu kalau Saudara memiliki tanggung jawab? Hidup Saudara tidak hanya untuk kesenangan Saudara sendiri. Ada harga yang harus dibayar untuk suatu kemenangan yang akan diperoleh.
Di mana prioritas kesungguhan yang Saudara perjuangkan? Di situlah Saudara. Saudara bisa di dalam keadaan tersesat atau terus di dalam track yang benar. Di dalam Tuhan, kebahagiaan yang diberikan bukan sekedar kebahagiaan, tapi kebahagiaan yang kekal dan menetap sifatnya. Mari kita baca di Pengkotbah 7:14. Hari malang dan mujur, semua itu dijadikan oleh Tuhan. Namun malang dan mujur adalah keadaan yang kita alami yang sifatnya sementara. Hal –hal duniawi itu sifatnya sementara yaitu perihal malang dan mujur. Itu semua terjadi di dunia supaya manusia tidak bisa menemukan sesuatu mengenai masa depannya. Yang bisa manusia lakukan hanya mencari kemungkinan demi kemungkinan, tapi belum ada kepastian. Hanya pernyataan Tuhanlah yang pasti dan pasti terjadi. Jika Saudara tidak sungguh-sungguh mengejar pernyataan Tuhan, bagaimana Saudara bisa mendapatkan pernyataan? Ingat bahwa waktu Saudara mendapat pernyataan Tuhan maka Saudara bisa membawa pernyataan Tuhan bagi orang lain. Itulah pesan Injil. Dunia memang terlihat semakin rapi, tetapi sebenarnya semakin kacau dan semakin tidak pasti. Hanya Tuhanlah yang menyatakan sesuatu yang pasti. Kita semua sedang dalam perjalanan mencari kebahagiaan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan jangan sampai kita ditipu oleh Iblis dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang sementara.
Jika Saudara menginginkan kebahagiaan yang sejati, mari kita baca di Matius 5:1-12. Banyak orang berbondong-bondong datang dari tempat jauh hanya untuk mendengar perkataan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang sedang mencari kebahagiaan. Sekarang siapa yang tidak mau bahagia? Untuk bahagia di dalam Tuhan, harganya tidak mahal. Saudara menjadi miskin di hadapan Tuhan maka Saudara memiliki kerajaan Tuhan. Saudara dilahirkan kembali bisa melihat kerajaan sorga. Kemudian dilahirkan dari air dan roh, baru bisa masuk kerajaan sorga. Namun bisa masuk belum tentu memiliki kerajaan sorga. Kita sendirilah yang harus menjaganya supaya kita bisa memiliki kerajaan sorga dan terus memilikinya. Kita harus sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan bisa menyediakan segala sesuatu asal kita menjadi miskin di hadapan-Nya. Miskin maksudnya kita menjadi orang yang benar-benar dekat dengan Tuhan.
Berbahagialah orang yang berdukacita karena ia akan dihibur. Roh Kudus yang disebut Penghibur, Dialah yang menghibur. Waktu Saudara memberitakan Injil lalu ditolak atau dicaci maki, Saudara bisa berseru kepada Tuhan, bukan untuk dibela tapi untuk diluruskan. Dibela itu sudah pasti, tetapi yang terpenting adalah hati kita diluruskan untuk tidak terjebak dalam penolakan dan terus mengerjakan keselamatan yang dari Tuhan. Kemudian berbahagialah orang yang lemah lembut. Orang yang lemah lembut adalah orang yang bisa memanfaatkan kondisi untuk memenangkan orang. Menjadi lemah lembut tidak mudah, tapi kita bisa karena kita sudah bertobat dan dilahirkan kembali.
Orang yang haus dan lapar akan kebenaran akan dipuaskan. Oleh karena itu, kita harus terus mengejar dan melakukan kebenaran Tuhan karena kebahagiaan yang akan kita dapat dari Tuhan lebih dari hal terbaik yang ada di dunia. Apa yang Tuhan inginkan harus terus kita kejar dan lakukan. Untuk membayar harganya bukan memakai uang, tapi dengan hidup kita. Berbahagialah orang yang murah hati. Orang yang murah hati adalah orang yang bisa melihat situasi di mana dia bisa menyalurkan sesuatu yang berharga bahkan sangat berharga kepada orang lain. Kalau pikiran Saudara dalam tuntunan Tuhan, maka tidak sulit untuk memberi. Berbahagialah orang yang membawa damai. Namun membawa damai dengan cara manusia tidak akan pernah bisa. Membawa damai itu dikerjakan oleh Roh bukan oleh kekuatan manusia.
Waktu Saudara memberitakan Injil, Saudara pasti dianiaya. Pemberitaan Injil ini bukan sekedar tugas, tapi pemberitaan Injil di mana ada manifestasinya. Pemberitaan Injil yang betul-betul fokus. Paulus sampai berkata “setelah memberitakan Injil, jangan aku sendiri ditolak”, maksudnya ditolak yaitu tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Saudara juga harus memastikan, ketika memberitakan Injil Saudara mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Nabi-nabi terdahulu mengalami penganiayaan waktu memberitakan Injil, Saudara pun akan mengalami apa yang mereka alami. Kita tidak keluar dari sesuatu yang memang harus kita bayar.
Manusia tanpa Tuhan pasti ada kekuatiran. Mari kita baca di Matius 6:25-34. Saudara bisa kehilangan hidup yang sesungguhnya kalau lebih mementingkan apa yang dimakan, diminum, dan dipakai. Ada seseorang motivator dan dia mempunyai seorang anak. Anaknya ingin dalam setiap 10 tahun ia selalu meningkatkan pencapaiannya. Pertama dia ingin kaya dan dia bisa. Kedua, dia ingin mempunyai rumah sebesar istana dan bisa. Ketiga, dia ingin memiliki kapal pesiar dan bisa. Namun akhir dari hidupnya dia bunuh diri. Sebenarnya banyak orang di dunia yang kelihatannya bahagia, tapi hidupnya berakhir dengan kematian yang tragis karena tidak tahu arti hidup yang sesungguhnya. Hidup di dunia memang tidak mudah, tapi di dalam Tuhan kita bisa mengatasi segala sesuatu. Serahkanlah kekuatiranmu kepada Tuhan.
Setiap hari kalau Saudara sungguh-sungguh meminta makan kepada Bapa, Bapa pasti memberikan. Burung di udara saja Tuhan pelihara dan setiap hari diberi makan,apalagi kita? Kita jauh melebihi burung-burung di udara. Kata jauh maksudnya perhatian Tuhan kepada kita itu begitu dalam. Salomo dengan segala yang dia miliki saja tidak bisa menyaingi apa yang dari Tuhan. Gunakan waktu-waktu yang ada untuk melakukan kehendak Tuhan. Jangan memikirkan hal yang sia-sia. Mari tetapkan hati kita pada kebahagiaan yang sejati karena ini yang akan dicari banyak orang. Jangan anggap enteng pesan yang kita bawa dan jangan berhenti bersaksi. Bapa tahu apa yang kita perlukan, janganlah kuatir. Kita sering berpikir bahwa kita lebih pintar dari Tuhan. Apa yang Tuhan tambahkan adalah waktunya Tuhan. Memang yang sulit adalah penyesuaian kita dengan waktunya Tuhan. Namun kita harus ingat, itu tambahan dan bukan yang utama. Jangan sampai hal itu mengganggu kehidupan kita. Ada firman Tuhan tertulis “barangsiapa tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya ia tidak layak jadi murid-Ku”. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kenyataannya kita hidup di dunia dan kita tidak mungkin tidak mengalami kesusahan. Namun segala kesusahan bisa diselesaikan paling lama satu hari karena firman Tuhan sudah mengatakan demikian.
Apa yang ditanyakan murid-murid Yesus di Kisah Para Rasul 1:6 sebenarnya karena mereka punya kekuatiran yang begitu besar. Hal itu memang ada dalam cara berpikir manusia baik secara pribadi maupun komunitas. Namun sebenarnya kita tidak perlu tahu karena segala sesuatu sudah disediakan oleh Bapa (Kis. 1:7). Jaminannya sudah ada di Bapa dan kita tinggal taati saja. Yang harus kita lakukan adalah menjadi saksi dengan kuasa karena untuk itulah Roh Kudus diberikan (Kis. 1:8). Berita Injil harus sampai ke ujung bumi.
Paulus tidak hanya memberitakan Injil, tapi Paulus juga mau menerima semua orang yang datang ke rumahnya supaya mereka bisa mendengar berita Injil yang dia bawa (Kis. 28:30-31). Semua orang yang mengaku anak Tuhan mempunyai beban untuk memberitakan Injil, bukan hanya pendeta atau penginjil saja. Di ayat atas disebutkan Paulus memberitakan Injil tanpa rintangan padahal di ayat-ayat sebelumnya dia mengalami banyak rintangan. Dari situ kita bisa melihat bahwa rohnya semakin kuat sampai-sampai dia berkata tanpa rintangan. Begitu juga seharusnya kita. Kita pasti dianiaya tapi fokus kita bukan pada aniayanya melainkan Injilnya. Suatu saat kita akan diperhadapkan dengan mahkamah-mahkamah agama dan disitu roh kitalah yang dilatih. Kalau Roh kuat maka itu bisa mempengaruhi mental kita. Kita dilatih supaya tidak takut dengan apapun dan Injil akan sampai ke ujung bumi asal kita mau terus bayar harganya. Hosea
Khotbah:
Hartono
Jubilee Semarang
Kelahiran Marshall
Selamat atas kelahiran
putra pertama Seta & Tyas
Jeremia Marshallius Junio Permana
Minggu, 8 Juni 2014
Babtisan 8 juni 2014
Telah memberi diri dibaptis:
Bu Jumini
CG WR. Supratman
8 Juni 2014
Terus semangat kerjakan
panggilan Tuhan!!!
Khotbah rabu
“Permulaan hikmat ialah: peroleh hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian” (Amsal 4:7). Pemahaman adalah suatu hal yang penting. Jika terjadi kesalahapahaman akan banyak terjadi kekacauan dan pertikaian. Kehancuran dalam suatu hubungan karena terjadi salah paham dengan hubungan itu. Kesalahpahaman juga dapat terjadi karena salah dalam berkomunikasi. Dalam buku yang saya baca dalam “science of success” ditemukan bahwa kekuatan dari ilmu keberhasilan adalah kekuatan pemahaman. Dimulai dari suatu keinginan untuk mengerti. Dalam hal berpolitik juga, kita harus mengerti. Pengertian itu tidak datang dengan sendirinya. Pengertian itu datang ketika kita mulai menginginkan untuk mempelajarinya. Sedangkan orang yang tidak tertarik dalam hal politik, tidak akan mengejar dan mempelajarinya sehingga ia tidak memiliki pengetahuan mengenai politik. Terkadang kebanyakan kita hanya sebatas pada keinginan saja tetapi tidak sampai pada suatu tindakan yang nyata. Sukses tidak sama halnya dengan bahagia. Orang dunia bisa sukses tetapi mereka bisa tidak bahagia. Matius 5 mengajarkan bahagia yang di dalam Tuhan berbeda dengan apa yang berasal dari dunia. Bahagia baru kita dapatkan setelah kita menghidupi. Bahagia yang murid-murid Yesus alami bukanlah bahagia yang secara dunia pikir tetapi bahagia karena melakukan kehendak Tuhan. Kebahagiaan mereka adalah ketika mereka memberitakan Injil dan mengalami penganiayaan karena pemberitaan Injil. Mereka tidak menjadi lemah akan semua itu. Mereka menjadi semakin mengerti bahwa Injil yang mereka bawa memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan membebaskan orang. Orang lain yang hanya melihat dan tidak menghidupinya tidak akan pernah mengerti tentang arti bahagia itu. Ketika Roh Kudus turun, selain murid-murid Yesus, mereka tidak mengerti apa yang dialami murid-murid Yesus. Petrus tampil berkhotbah supaya orang-orang mengerti apa yang sedang mereka alami, dan orang yang mengerti setelah itu memberi diri bertobat dan dibaptis serta dipenuhi Roh Kudus. Murid-murid Yesus memberitakan Injil harus penuh dengan pengertian dan dengan segenap hati.
Galatia 5 katakan kita untuk hidup dan dipimpin oleh Roh. Kita sudah diberikan kuasa Tuhan. Di luar dari otoritas kita tidak bisa berbuat apa-apa. Memberitakan Injil tanpa pengertian akan menghasilkan orang-orang yang bisa bertobat tetapi tanpa pengertian yang benar. “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (Matius 13:23). Yang berbuah adalah orang yang mendengar Firman dan mengerti
Dalam Amsal 4:7 dalam versi King James “Wisdom (is) the principal thing; (therefore)get wisdom: and with all thy getting get understanding” Iblis dapat merubah pemahaman kita. Apa yang sudah kita dapatkan dari awal dapat tertutup karena kesalahpahaman. “Wisdom is supreme, therefore get wisdom. Though it cost all you have, get understanding”(NIV). Hikmat adalah suatu yang utama, untuk mendapatkan pengertian dari hikmat itu sendiri ada harga yang harus kita bayar. Sumber hikmat adalah Yesus sendiri.
7 HAL KEKUATAN :
1. Kekuatan pemahaman (The power of understanding)
2. Kekuatan pola pikir (The power of mindset)
3. Kekuatan visi (The power of vision)
4. Kekuatan kemitraan (The power of partnership)
5. Kekuatan memberi (The power of Giving)
6. Kekuatan bersyukur (The power of gratitude)
7. Kekuatan akuntabilitas (The power of accountability)
Dari ketujuh kekuatan di atas, 3 hal utama yang mendasari dari sebuah kesuksesan adalah kekuatan pemahaman, kekuatan kemitraan dan kekuatan akuntabilitas. Semua diawali dengan pengertian/pemahaman sehingga kita dapat mengerti tentang kekuatan yang lainnya. Setelah kita mempeoleh pemahaman barulah ada kekuatan kemitraan. Lingkungan sangat mempengaruhi. Jika di sekeliling kita adalah orang-orang yang kuat, kita akan menjadi kuat begitu juga dengan sebaliknya. Napoleon Hill mengatakan bahwa “Manusia mendapatkan sifat, kebiasaan, dan kekuatan pemikiran dari orang-orang dengan siapa mereka bergaul.” Kekuatan lainnya yang mempengaruhi adalah kekuatan akuntabilitas hal ini yang paling sulit karena sifat dasar dari manusia adalah mementingkan dirinya sendiri. “Harga dari kebesaran adalah tanggung jawab” Winston Churchill.
Brother dan sister, tanpa pengertian yang benar, kita tidak pernah mengerti tentang kehendak-Nya. Jadi Kemuliaan Tuhan juga tidak datang dengan sendirinya, harus ada pengejaran untuk mendapatkannya.
Marilah kita terus menginginkan sungguh-sungguh hikmat itu supaya kita berbuah dalam pengertian akan Tuhan.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Galatia 5 katakan kita untuk hidup dan dipimpin oleh Roh. Kita sudah diberikan kuasa Tuhan. Di luar dari otoritas kita tidak bisa berbuat apa-apa. Memberitakan Injil tanpa pengertian akan menghasilkan orang-orang yang bisa bertobat tetapi tanpa pengertian yang benar. “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (Matius 13:23). Yang berbuah adalah orang yang mendengar Firman dan mengerti
Dalam Amsal 4:7 dalam versi King James “Wisdom (is) the principal thing; (therefore)get wisdom: and with all thy getting get understanding” Iblis dapat merubah pemahaman kita. Apa yang sudah kita dapatkan dari awal dapat tertutup karena kesalahpahaman. “Wisdom is supreme, therefore get wisdom. Though it cost all you have, get understanding”(NIV). Hikmat adalah suatu yang utama, untuk mendapatkan pengertian dari hikmat itu sendiri ada harga yang harus kita bayar. Sumber hikmat adalah Yesus sendiri.
7 HAL KEKUATAN :
1. Kekuatan pemahaman (The power of understanding)
2. Kekuatan pola pikir (The power of mindset)
3. Kekuatan visi (The power of vision)
4. Kekuatan kemitraan (The power of partnership)
5. Kekuatan memberi (The power of Giving)
6. Kekuatan bersyukur (The power of gratitude)
7. Kekuatan akuntabilitas (The power of accountability)
Dari ketujuh kekuatan di atas, 3 hal utama yang mendasari dari sebuah kesuksesan adalah kekuatan pemahaman, kekuatan kemitraan dan kekuatan akuntabilitas. Semua diawali dengan pengertian/pemahaman sehingga kita dapat mengerti tentang kekuatan yang lainnya. Setelah kita mempeoleh pemahaman barulah ada kekuatan kemitraan. Lingkungan sangat mempengaruhi. Jika di sekeliling kita adalah orang-orang yang kuat, kita akan menjadi kuat begitu juga dengan sebaliknya. Napoleon Hill mengatakan bahwa “Manusia mendapatkan sifat, kebiasaan, dan kekuatan pemikiran dari orang-orang dengan siapa mereka bergaul.” Kekuatan lainnya yang mempengaruhi adalah kekuatan akuntabilitas hal ini yang paling sulit karena sifat dasar dari manusia adalah mementingkan dirinya sendiri. “Harga dari kebesaran adalah tanggung jawab” Winston Churchill.
Brother dan sister, tanpa pengertian yang benar, kita tidak pernah mengerti tentang kehendak-Nya. Jadi Kemuliaan Tuhan juga tidak datang dengan sendirinya, harus ada pengejaran untuk mendapatkannya.
Marilah kita terus menginginkan sungguh-sungguh hikmat itu supaya kita berbuah dalam pengertian akan Tuhan.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang
Perjalanan Iman
Perjalanan Iman
Dalam kotbah ini saya akan sharing tentang perjalanan iman kami (Pak Darwin dan Bu Silvi). Perjalanan kami dimulai sejak awal bulan Mei dan kami pergi ke Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, dan Pekanbaru. Dari perjalanan ini, kami semakin melihat bahwa sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Iman memang melampaui akal manusia dan segala sesuatu yang natural. Dengan iman, kuasa supranatural bisa terjadi pada kita. Di kota-kota lain yang masih perintisan, mereka sangat beriman. Meski ada tantangan dan aniaya mereka tetap kuat. Ketika kita sudah dikuduskan dan dibenarkan oleh Tuhan maka iman adalah dasar kekuatan kita. Kalau iman kita tidak dibawa kepada sesuatu yang lebih besar lagi, maka iman kita hanya seperti itu saja dan kita tidak akan melihat pekerjaan Tuhan yang lebih besar lagi.
Mari kita baca di Ibrani 11:1. Kita bisa tertawa ketika membaca ayat ini karena di dunia yang namanya bukti itu kelihatan. Misalnya di kepolisian, apabila ada suatu kasus dan ditanya buktinya lalu buktinya tidak kelihatan itu aneh. Seperti itulah iman, iman tidak terbatas oleh apapun. Jika kita tidak sungguh-sungguh mengejar dan menginginkan, tidak mungkin kita bisa mendapatkan janji-janji Tuhan. Waktu kami melihat kota-kota yang kami datangi, ada kota sama (stagnant) dan ada yang bertumbuh pesat secara roh. Yang membedakan adalah iman mereka (Ibrani 11:6).
Sewaktu di Yogyakarta, saya melihat bahwa iman bekerja pada kondisi apapun dan iman mengatasi segala keadaan. Di sana ada seorang hamba Tuhan, dia seorang pendeta GKB juga dan baru saja bertobat dan dilahirkan kembali. Sejak pertemuan pemimpin-pemimpin di Bandungan, dia sudah ikut dan sering telpon Darwin dan Karyo karena begitu lapar dan hausnya akan Tuhan. Hamba Tuhan ini menggembalakan jemaat juga, tapi dia merasakan kekosongan. Semua dasar agama di dunia ini mengusahakan keselamatannya sendiri, tapi di dalam Yesus Kristus melalui kelahiran kembali kita mendapatkan kehidupan. Hamba Tuhan ini sudah dilahirkan kembali, tapi istri dan anak-anaknya belum. Hanya saja caranya tidak sabar terhadap anak dan istrinya. Sebelumnya hamba Tuhan ini dan anak-istrinya sering mengikuti setiap pergerakan rohani. Sampai pada akhirnya anak dan istrinya capek. Lalu Darwin bagikan ke dia bahwa dia juga harus menghargai dan menghormati setiap keputusan orang lain karena Tuhan memberikan kehendak bebas pada setiap orang. Meski kita sudah memberitakan Injil kalau bukan Tuhan sendiri yang memberikan anugerah maka tidak ada satupun orang yang akan selamat. Setelah itu, dia baru sadar dan terlihat dari perubahan sikapnya.
Dulu setiap ada pertemuan sinode, istrinya yang lebih sering berbicara dan ramah kepada kami sedangkan suaminya tidak. Namun setelah peristiwa suaminya lahir baru, istrinya berubah drastis dan terlihat sangat menentang. Kemudian ketika ada ibadah Minggu di gereja hamba Tuhan ini, istrinya sudah berkata bahwa ia tidak mau datang karena Darwinlah yang berkotbah. Namun cara hamba Tuhan ini sudah tidak seperti sebelumnya. Dia tenang dan tidak terlalu bereaksi dengan sikap istrinya. Ternyata di ibadah itu istrinya mau datang dan Darwin betul-betul membagikan dengan relax dan tenang. Menurut saya seharusnya Darwin bisa ‘main sikat’ waktu membagikan, tapi nyatanya tidak. Di sini saya belajar bahwa biarkan caranya Tuhan untuk orang-orang yang belum menerima Tuhan. Kadang kita berpikir harus seperti ini atau seperti itu. Singkat cerita istrinya berubah dan tidak menentang lagi.
Di Ibrani 11:6 dikatakan tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Tuhan. Dan waktu Tuhan datang adakah Ia dapati iman di bumi? Tuhan mencari orang-orang yang beriman. Orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan terlihat dari matanya yang berbinar-binar dan selalu menghauskan kebenaran-Nya. Saya belajar ketika berada di Yogyakarta bahwa dalam kondisi apapun iman tidak pernah berhenti bekerja.
Selanjutnya di Bandung. Waktu di sana ada 2 orang yang dibaptis. Banyak hal yang terjadi di jemaat Bandung, tapi mereka tetap berdiri, bertumbuh, dan iman mereka tetap kuat. Jemaat Bandung benar-benar diuji waktu mereka harus melewati yang tidak enak (Yak 1:3). Sejak 10 bulan yang lalu baru ada baptisan lagi kemarin. Saat baptisan itu cuaca mendung dan mulai hujan rintik-rintik, tapi Darwin nyatakan berhenti dan sampai mereka selesai, hujan tidak turun. Di kemudian harinya, ada pertemuan dengan PMK fakultas Sastra UNPAD dan anak-anak panti asuhan William Booth. Di situ Darwin membagikan benar-benar dengan terlepas dan tidak menahan-nahan apa yang Tuhan bicara. Luar biasa mereka bisa mendengar Injil keselamatan.
Kota selanjutnya Jakarta. Iman di jemaat Jakarta juga mulai bangkit, jauh dari sebelum-sebelumnya. Sekarang mereka ada penginjilan di Monas. Dari penginjilan itu, ada yang bertobat, ada yang baru datang saja, dsb. Waktu pertemuan di Jakarta, Darwin membagikan tentang kelahiran kembali. Meski dia sudah bagikan di Bandung, tapi tetap saja ada yang berbeda dan luar biasa. Dari beberapa kali pertemuan Darwin dengan jemaat Jakarta, mereka mulai terbuka (Yak 2:17). Memang diakui beberapa pemimpin di sana mulai terpengaruh dengan pekerjaan dan tekanan di kota besar. Dari sini kita bisa lihat bahwa apabila kita tidak sungguh-sungguh fokus Tuhan ya pasti fokusnya ke dunia. Namun setelah mereka sadar, orang-orang baru
mulai datang dan ada yang bertobat. Jemaat Jakarta sangat bersemangat. Mereka mulai masuk kampus lagi dan memberitakan Injil. Mari kita baca di 1 Petrus 1:3-9. Tujuan dari iman adalah keselamatan jiwa. Waktu mereka bangkit, firman Tuhan tidak hanya untuk mempergemuk rohani mereka dan tujuan iman itu makin jelas. Firman Tuhan memang harus dihidupi supaya tidak mati. Kemudian di sana, adik ipar Darwin yang sudah sembuh dari kanker, tiba-tiba muncul kanker lagi di payudara sebelahnya. Waktu pertemuan di Jakarta, adik iparnya didoakan lagi dan hari di mana dia harus dioperasi akhirnya tidak jadi dioperasi dan kanker itu hilang, sembuh. Kita lihat kuasa Tuhan nyata dan itu tidak main-main.
Berikutnya adalah Medan. Di sini kami bertemu dengan Akim dan Lina. Kami benar-benar disambut dan sudah seperti keluarga sendiri. Mereka bersemangat sekali bertemu dengan kami. Kami yang sebenarnya capek, tidak terasa lagi karena begitu semangatnya bertemu dan sharing dengan mereka. Keinginan mereka untuk melihat keluarga dan saudara-saudara mereka untuk bertobat sangat kuat sekali. Di Lubuk Pakam, Medan mereka terus memberitakan Injil meski belum ada yang bertobat. Di waktu berjualan pun dan sibuk, Lina bisa bersaksi kepada orang-orang yang datang ke kedai mereka. Mereka hanya berdua di Lubuk Pakam, tapi dalam menunaikan tugas sebagai penginjil mereka tidak pernah berhenti (2 Tim 4:1-5). Setiap hari mereka selalu memberitakan Injil kepada orang-orang.
Suatu hari di sana diadakan pertemuan dan Darwin yang berkotbah. Akim dan Lina bersemangat sekali mengajak orang-orang yang sudah pernah mereka injili. Dari awal orang-orang yang diundang sudah senang bertemu dengan Darwin. Mereka ada 18 orang, 2 orang belum pernah diinjili, sedangkan yang 16 sudah pernah diinjili. Waktu ditantang pertobatan ada sekitar 8 orang yang angkat tangan padahal menurut Akim mereka adalah orang-orang yang sangat agamawi. Sedangkan yang tidak angkat tangan, mereka malah banyak bertanya tentang bagaimana lahir baru itu.
Akim dan Lina tidak pernah menyerah dengan keadaan di sana. Dan imanlah yang membuat mereka mampu melampaui segala keadaan. Kemudian Darwin berdoa untuk Akim dan Lina, dan saya membagikan mereka di Matius 6:25. Bukankah hidup ini lebih penting daripada makanan, minuman, dan pakaian. Saya melihat Akim dan Lina tidak pusing dengan apa yang mereka makan, minum, pakai, dan tinggal. Bagi mereka hidup mereka dan hidup orang-orang di sekitar mereka lebih penting. Mereka tidak pernah putus asa dan tidak pernah habis pengharapan mereka, itulah iman. Seperti cerita Abraham di kitab Kejadian pasal 12, ini pertama kali Abraham dipanggil. Abraham ditentukan menjadi bapa banyak bangsa, tapi kenyataannya istrinya mandul. Sebelumnya Abraham berpikir bahwa yang menjadi ahli warisnya adalah anak dari Hagar, tapi Tuhan berfirman bahwa ahli warisnya adalah anak dari Sara (Kej 15:4-6). Namun sejak janji itu dinyatakan kepada Abraham, baru 15 tahun kemudian janji itu terjadi. Dengan segala keterbatasannya sebagai manusia dan tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga.
Secara manusia pasti pemikiran itu ada karena darimana janji itu bisa terjadi sedangkan Sara mandul (Kej 16:2). Oleh karena itu, dia sampai berpikir keturunannya bukan berasal dari Sara, tapi dari Hagar. Janji Tuhan bagi keturunan Abraham dan turun temurun (Kej 17:1-8). Dan janji itu diulang lagi waktu Ishak lahir. Waktu janji ini diucapkan baru setahun kemudian terjadi dan itupun Sara ketawa (Kej 17:15-19). Secara manusia sudah tidak mungkin lagi Sara mengandung, tapi Abraham mau percaya pada janji Tuhan. Oleh karena itu, Abraham disebut bapa orang beriman. Abraham taat sampai janji itu terjadi dan sampai Ishak harus dikorbankan pun dia tetap taat. Dia sudah melihat bahwa apa yang Tuhan janjikan itu terjadi. Tuhanpun sanggup membangkitkan Ishak dari antara orang mati. Seperti itulah orang yang hidup oleh iman, hidupnya menjadi ringan dan semakin ringan.
Kemudian di Pekanbaru. Di sana ada yang bertobat dan ada jemaat lama yang mengundurkan diri. Ada juga keluarga-keluarga yang bertobat dan Darwin berkata bahwa harus ada pemimpin yang memuridkan mereka. Darwin memperkuat iman mereka supaya iman mereka bisa melampaui segala keadaan. Walaupun keadaan kering dan seperti itu saja, mereka harus keluar dari keadaan itu. Janji Tuhan tetap sama. Meski tidak mudah perjuangannya, tapi jangan sampai iman itu menjadi lemah.
Di Kudus ada bapak dari salah satu jemaat yang sakit. Istri dari bapak yang sakit itu luar biasa imannya dan luar biasa lincahnya. Setelah Darwin datang dan berdoa untuk bapak itu, bapak itu mulai memperlihatkan respon yang bagus. Kami beriman ke depannya nanti kalau bertemu, bapaknya sudah dalam keadaan sehat. Setelah itu, kami ke rumah sakit untuk bertemu Diana. Banyak pergolakan yang terjadi dalam pikiran Diana waktu itu. Namun kemudian ia menerima pertobatan kembali dan ia bisa langsung berubah, ia bisa mengampuni dan mengasihi. Memang benar waktu belenggu itu diangkat, iman datang, ketakutan itu pergi. Keputusan yang diambil oleh Diana sangat menentukan hidupnya ke depan. Dulu Michael Hancett pernah bernubuat bahwa istri Ramond akan hamil dan itu terjadi (2 Pet 1:21). Kemudian Ramond juga dinubuatkan akan menyertai ke mana Darwin pergi dan itu terjadi.Tuhan membawa kita dari iman ke iman dan dari kemuliaan ke kemuliaan. Kami mau melihat bahwa iman Saudara bertumbuh dan semakin kuat. Pengejaran ini harus berasal dari masing-masing kita dan harus setiap hari. Tujuannya adalah keselamatan jiwa-jiwa. Kita lihat Indonesia luar biasa dengan banyak kota yang ada dan banyak orang mencari dan rindu akan Tuhan. Yang kita kejar bukanlah hal-hal dunia lagi, tapi carilah kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan (Mat 6:33). Jangan kuatir. Ada upah bagi orang yang bersungguh-sungguh mencari Dia. Terus kuat dalam Tuhan dan janjinya.
Khotbah:
Silviana Lontoh
Jubilee Semarang
Dalam kotbah ini saya akan sharing tentang perjalanan iman kami (Pak Darwin dan Bu Silvi). Perjalanan kami dimulai sejak awal bulan Mei dan kami pergi ke Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, dan Pekanbaru. Dari perjalanan ini, kami semakin melihat bahwa sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Iman memang melampaui akal manusia dan segala sesuatu yang natural. Dengan iman, kuasa supranatural bisa terjadi pada kita. Di kota-kota lain yang masih perintisan, mereka sangat beriman. Meski ada tantangan dan aniaya mereka tetap kuat. Ketika kita sudah dikuduskan dan dibenarkan oleh Tuhan maka iman adalah dasar kekuatan kita. Kalau iman kita tidak dibawa kepada sesuatu yang lebih besar lagi, maka iman kita hanya seperti itu saja dan kita tidak akan melihat pekerjaan Tuhan yang lebih besar lagi.
Mari kita baca di Ibrani 11:1. Kita bisa tertawa ketika membaca ayat ini karena di dunia yang namanya bukti itu kelihatan. Misalnya di kepolisian, apabila ada suatu kasus dan ditanya buktinya lalu buktinya tidak kelihatan itu aneh. Seperti itulah iman, iman tidak terbatas oleh apapun. Jika kita tidak sungguh-sungguh mengejar dan menginginkan, tidak mungkin kita bisa mendapatkan janji-janji Tuhan. Waktu kami melihat kota-kota yang kami datangi, ada kota sama (stagnant) dan ada yang bertumbuh pesat secara roh. Yang membedakan adalah iman mereka (Ibrani 11:6).
Sewaktu di Yogyakarta, saya melihat bahwa iman bekerja pada kondisi apapun dan iman mengatasi segala keadaan. Di sana ada seorang hamba Tuhan, dia seorang pendeta GKB juga dan baru saja bertobat dan dilahirkan kembali. Sejak pertemuan pemimpin-pemimpin di Bandungan, dia sudah ikut dan sering telpon Darwin dan Karyo karena begitu lapar dan hausnya akan Tuhan. Hamba Tuhan ini menggembalakan jemaat juga, tapi dia merasakan kekosongan. Semua dasar agama di dunia ini mengusahakan keselamatannya sendiri, tapi di dalam Yesus Kristus melalui kelahiran kembali kita mendapatkan kehidupan. Hamba Tuhan ini sudah dilahirkan kembali, tapi istri dan anak-anaknya belum. Hanya saja caranya tidak sabar terhadap anak dan istrinya. Sebelumnya hamba Tuhan ini dan anak-istrinya sering mengikuti setiap pergerakan rohani. Sampai pada akhirnya anak dan istrinya capek. Lalu Darwin bagikan ke dia bahwa dia juga harus menghargai dan menghormati setiap keputusan orang lain karena Tuhan memberikan kehendak bebas pada setiap orang. Meski kita sudah memberitakan Injil kalau bukan Tuhan sendiri yang memberikan anugerah maka tidak ada satupun orang yang akan selamat. Setelah itu, dia baru sadar dan terlihat dari perubahan sikapnya.
Dulu setiap ada pertemuan sinode, istrinya yang lebih sering berbicara dan ramah kepada kami sedangkan suaminya tidak. Namun setelah peristiwa suaminya lahir baru, istrinya berubah drastis dan terlihat sangat menentang. Kemudian ketika ada ibadah Minggu di gereja hamba Tuhan ini, istrinya sudah berkata bahwa ia tidak mau datang karena Darwinlah yang berkotbah. Namun cara hamba Tuhan ini sudah tidak seperti sebelumnya. Dia tenang dan tidak terlalu bereaksi dengan sikap istrinya. Ternyata di ibadah itu istrinya mau datang dan Darwin betul-betul membagikan dengan relax dan tenang. Menurut saya seharusnya Darwin bisa ‘main sikat’ waktu membagikan, tapi nyatanya tidak. Di sini saya belajar bahwa biarkan caranya Tuhan untuk orang-orang yang belum menerima Tuhan. Kadang kita berpikir harus seperti ini atau seperti itu. Singkat cerita istrinya berubah dan tidak menentang lagi.
Di Ibrani 11:6 dikatakan tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Tuhan. Dan waktu Tuhan datang adakah Ia dapati iman di bumi? Tuhan mencari orang-orang yang beriman. Orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan terlihat dari matanya yang berbinar-binar dan selalu menghauskan kebenaran-Nya. Saya belajar ketika berada di Yogyakarta bahwa dalam kondisi apapun iman tidak pernah berhenti bekerja.
Selanjutnya di Bandung. Waktu di sana ada 2 orang yang dibaptis. Banyak hal yang terjadi di jemaat Bandung, tapi mereka tetap berdiri, bertumbuh, dan iman mereka tetap kuat. Jemaat Bandung benar-benar diuji waktu mereka harus melewati yang tidak enak (Yak 1:3). Sejak 10 bulan yang lalu baru ada baptisan lagi kemarin. Saat baptisan itu cuaca mendung dan mulai hujan rintik-rintik, tapi Darwin nyatakan berhenti dan sampai mereka selesai, hujan tidak turun. Di kemudian harinya, ada pertemuan dengan PMK fakultas Sastra UNPAD dan anak-anak panti asuhan William Booth. Di situ Darwin membagikan benar-benar dengan terlepas dan tidak menahan-nahan apa yang Tuhan bicara. Luar biasa mereka bisa mendengar Injil keselamatan.
Kota selanjutnya Jakarta. Iman di jemaat Jakarta juga mulai bangkit, jauh dari sebelum-sebelumnya. Sekarang mereka ada penginjilan di Monas. Dari penginjilan itu, ada yang bertobat, ada yang baru datang saja, dsb. Waktu pertemuan di Jakarta, Darwin membagikan tentang kelahiran kembali. Meski dia sudah bagikan di Bandung, tapi tetap saja ada yang berbeda dan luar biasa. Dari beberapa kali pertemuan Darwin dengan jemaat Jakarta, mereka mulai terbuka (Yak 2:17). Memang diakui beberapa pemimpin di sana mulai terpengaruh dengan pekerjaan dan tekanan di kota besar. Dari sini kita bisa lihat bahwa apabila kita tidak sungguh-sungguh fokus Tuhan ya pasti fokusnya ke dunia. Namun setelah mereka sadar, orang-orang baru
mulai datang dan ada yang bertobat. Jemaat Jakarta sangat bersemangat. Mereka mulai masuk kampus lagi dan memberitakan Injil. Mari kita baca di 1 Petrus 1:3-9. Tujuan dari iman adalah keselamatan jiwa. Waktu mereka bangkit, firman Tuhan tidak hanya untuk mempergemuk rohani mereka dan tujuan iman itu makin jelas. Firman Tuhan memang harus dihidupi supaya tidak mati. Kemudian di sana, adik ipar Darwin yang sudah sembuh dari kanker, tiba-tiba muncul kanker lagi di payudara sebelahnya. Waktu pertemuan di Jakarta, adik iparnya didoakan lagi dan hari di mana dia harus dioperasi akhirnya tidak jadi dioperasi dan kanker itu hilang, sembuh. Kita lihat kuasa Tuhan nyata dan itu tidak main-main.
Berikutnya adalah Medan. Di sini kami bertemu dengan Akim dan Lina. Kami benar-benar disambut dan sudah seperti keluarga sendiri. Mereka bersemangat sekali bertemu dengan kami. Kami yang sebenarnya capek, tidak terasa lagi karena begitu semangatnya bertemu dan sharing dengan mereka. Keinginan mereka untuk melihat keluarga dan saudara-saudara mereka untuk bertobat sangat kuat sekali. Di Lubuk Pakam, Medan mereka terus memberitakan Injil meski belum ada yang bertobat. Di waktu berjualan pun dan sibuk, Lina bisa bersaksi kepada orang-orang yang datang ke kedai mereka. Mereka hanya berdua di Lubuk Pakam, tapi dalam menunaikan tugas sebagai penginjil mereka tidak pernah berhenti (2 Tim 4:1-5). Setiap hari mereka selalu memberitakan Injil kepada orang-orang.
Suatu hari di sana diadakan pertemuan dan Darwin yang berkotbah. Akim dan Lina bersemangat sekali mengajak orang-orang yang sudah pernah mereka injili. Dari awal orang-orang yang diundang sudah senang bertemu dengan Darwin. Mereka ada 18 orang, 2 orang belum pernah diinjili, sedangkan yang 16 sudah pernah diinjili. Waktu ditantang pertobatan ada sekitar 8 orang yang angkat tangan padahal menurut Akim mereka adalah orang-orang yang sangat agamawi. Sedangkan yang tidak angkat tangan, mereka malah banyak bertanya tentang bagaimana lahir baru itu.
Akim dan Lina tidak pernah menyerah dengan keadaan di sana. Dan imanlah yang membuat mereka mampu melampaui segala keadaan. Kemudian Darwin berdoa untuk Akim dan Lina, dan saya membagikan mereka di Matius 6:25. Bukankah hidup ini lebih penting daripada makanan, minuman, dan pakaian. Saya melihat Akim dan Lina tidak pusing dengan apa yang mereka makan, minum, pakai, dan tinggal. Bagi mereka hidup mereka dan hidup orang-orang di sekitar mereka lebih penting. Mereka tidak pernah putus asa dan tidak pernah habis pengharapan mereka, itulah iman. Seperti cerita Abraham di kitab Kejadian pasal 12, ini pertama kali Abraham dipanggil. Abraham ditentukan menjadi bapa banyak bangsa, tapi kenyataannya istrinya mandul. Sebelumnya Abraham berpikir bahwa yang menjadi ahli warisnya adalah anak dari Hagar, tapi Tuhan berfirman bahwa ahli warisnya adalah anak dari Sara (Kej 15:4-6). Namun sejak janji itu dinyatakan kepada Abraham, baru 15 tahun kemudian janji itu terjadi. Dengan segala keterbatasannya sebagai manusia dan tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga.
Secara manusia pasti pemikiran itu ada karena darimana janji itu bisa terjadi sedangkan Sara mandul (Kej 16:2). Oleh karena itu, dia sampai berpikir keturunannya bukan berasal dari Sara, tapi dari Hagar. Janji Tuhan bagi keturunan Abraham dan turun temurun (Kej 17:1-8). Dan janji itu diulang lagi waktu Ishak lahir. Waktu janji ini diucapkan baru setahun kemudian terjadi dan itupun Sara ketawa (Kej 17:15-19). Secara manusia sudah tidak mungkin lagi Sara mengandung, tapi Abraham mau percaya pada janji Tuhan. Oleh karena itu, Abraham disebut bapa orang beriman. Abraham taat sampai janji itu terjadi dan sampai Ishak harus dikorbankan pun dia tetap taat. Dia sudah melihat bahwa apa yang Tuhan janjikan itu terjadi. Tuhanpun sanggup membangkitkan Ishak dari antara orang mati. Seperti itulah orang yang hidup oleh iman, hidupnya menjadi ringan dan semakin ringan.
Kemudian di Pekanbaru. Di sana ada yang bertobat dan ada jemaat lama yang mengundurkan diri. Ada juga keluarga-keluarga yang bertobat dan Darwin berkata bahwa harus ada pemimpin yang memuridkan mereka. Darwin memperkuat iman mereka supaya iman mereka bisa melampaui segala keadaan. Walaupun keadaan kering dan seperti itu saja, mereka harus keluar dari keadaan itu. Janji Tuhan tetap sama. Meski tidak mudah perjuangannya, tapi jangan sampai iman itu menjadi lemah.
Di Kudus ada bapak dari salah satu jemaat yang sakit. Istri dari bapak yang sakit itu luar biasa imannya dan luar biasa lincahnya. Setelah Darwin datang dan berdoa untuk bapak itu, bapak itu mulai memperlihatkan respon yang bagus. Kami beriman ke depannya nanti kalau bertemu, bapaknya sudah dalam keadaan sehat. Setelah itu, kami ke rumah sakit untuk bertemu Diana. Banyak pergolakan yang terjadi dalam pikiran Diana waktu itu. Namun kemudian ia menerima pertobatan kembali dan ia bisa langsung berubah, ia bisa mengampuni dan mengasihi. Memang benar waktu belenggu itu diangkat, iman datang, ketakutan itu pergi. Keputusan yang diambil oleh Diana sangat menentukan hidupnya ke depan. Dulu Michael Hancett pernah bernubuat bahwa istri Ramond akan hamil dan itu terjadi (2 Pet 1:21). Kemudian Ramond juga dinubuatkan akan menyertai ke mana Darwin pergi dan itu terjadi.Tuhan membawa kita dari iman ke iman dan dari kemuliaan ke kemuliaan. Kami mau melihat bahwa iman Saudara bertumbuh dan semakin kuat. Pengejaran ini harus berasal dari masing-masing kita dan harus setiap hari. Tujuannya adalah keselamatan jiwa-jiwa. Kita lihat Indonesia luar biasa dengan banyak kota yang ada dan banyak orang mencari dan rindu akan Tuhan. Yang kita kejar bukanlah hal-hal dunia lagi, tapi carilah kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan (Mat 6:33). Jangan kuatir. Ada upah bagi orang yang bersungguh-sungguh mencari Dia. Terus kuat dalam Tuhan dan janjinya.
Khotbah:
Silviana Lontoh
Jubilee Semarang
Thursday, 12 June 2014
Deklarasi Youth for Jokowi
Deklarasi YOUTH FOR JOKOWI
Hari, tanggal : Sabtu 21 Juni 2014
Waktu : 11.00 wib – selesai
Tempat : Gedung Panti Marhaen Jl Brigjen Sudiarto Semarang
Wednesday, 11 June 2014
Tuesday, 10 June 2014
Kerajaan Tuhan
Kerajaan Tuhan
Minggu ini ada orang-orang yang dibaptis dan kita akan melihat mengapa mereka dibaptis. Kita akan membaca ayat di mana dalam Perjanjian Lama tidak ada. Ayat itu merupakan perintah bagi kita semua. Awalnya dari para rasul dan akhirnya sampai kepada kita. Ayat tersebut adalah Matius 28:18. Tuhan sudah memberikan kuasa di sorga dan di bumi dan hal ini tidak ada dalam Perjanjian Lama. Kuasa itu diberikan kepada jemaat-Nya (Matius 16:18). Jemaat bukanlah organisasi gereja. Jemaat adalah kumpulan orang-orang yang bertobat dilahirkan kembali dan dibaptis. Mungkin dulu beberapa dari kita ada yang sudah dibaptis, tetapi itu hanya menjadi anggota gereja.
Di dunia ini kita perlu memiliki iman, tetapi iman yang bukan hanya untuk menang terhadap suatu keadaan, melainkan iman untuk bertemu dengan Tuhan dan terus bersama dengan Tuhan. Mengapa ada orang yang mengundurkan diri? Karena dia tidak terus beriman untuk berhubungan dengan Tuhan. Ada sebuah contoh. Seumpama Saudara mempunyai teman. Tentunya hubungan pertemanan itu harus dijaga terus karena hubungan itu bisa putus. Saudara perlu memiliki iman supaya hubungan itu tidak putus. Kemudian yang jadi masalah adalah ketika dalam pertemanan itu muncul orang lain yang lebih baik. Pertemanan itu bisa jadi tidak dekat lagi karena ada orang lain yang lebih dekat. Sama halnya dengan hubungan kita kepada Tuhan. Kita tahu bahwa ada Iblis di dunia ini. Dan yang menjadi masalah adalah kita sudah dilahirkan kembali dan keluar dari pengaruh Iblis, tetapi Iblis selalu berusaha mempengaruhi kita. Iblis pasti akan berkata bahwa ada yang lebih baik. Demikian juga ketika Saudara ada dalam hubungan yang tidak benar. Lalu datanglah seseorang yang berusaha memberitahu Saudara bahwa itu tidak benar dan ia berusaha mengeluarkan Saudara. Tidak hanya mengeluarkan, tetapi ia menjadi saudara (keluarga). Namun yang memberi pengaruh jahat akan terus berusaha menarik Saudara untuk kembali. Ingat bahwa kita sudah diberikan kuasa (Mat 16:19). Mat 28:19 Tuhan sudah memberikan kuasa untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat 28:19). Hal ini tidak ada dalam Perjanjian Lama. Namun Iblis tidak tinggal diam. Ia akan berusaha menarik lagi dan mengganggu lagi. Kita pergi memberitakan Injil tidak hanya berbicara tentang pertobatan, tapi kita mengeluarkan atau merampas orang dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Kita membawa orang masuk dan mendapatkan kerajaan Tuhan
Apa itu kerajaan Tuhan? (Kis 1:2-3). Kita tidak hanya mendapatkan kerajaan Tuhan, tapi kita juga memberitakannya. Dahulu kita dalam kerajaan kegelapan, tapi sekarang kita dalam kerajaan terang sehingga kita juga memberitakan kepada orang-orang supaya mereka yang ada di dalam kerajaan kegelapan berpindah ke dalam kerajaan terang. Selama 40 hari Yesus terus mengajarkan tentang kerajaan Tuhan. Kerajaan Tuhan itu roh sehingga tidak kelihatan. Kalau gedung gereja bisa dilihat dan itu bukan kerajaan Tuhan. Sama halnya dengan Tuhan, Ia juga adalah Roh. Zaman sekarang orang jarang berbicara tentang kerajaan Tuhan. Kerajaan Tuhan digantikan dengan gedung gereja.
Di Kisah Para Rasul 1:4-5, murid-murid Yesus tidak boleh pergi dari tempat itu karena janji Bapa akan terjadi di situ. Namun di ayat 6, murid-murid-Nya masih memikirkan diri sendiri (menanyakan pemulihan kerajaan Israel). Mereka berpikir Yesus berbicara hanya untuk orang Yahudi. Yesus sudah berkotbah selama 40 hari, tapi mereka masih memikirkan kerajaan Israel. Lalu di ayat 7, Yesus menjawab bahwa mereka tidak perlu tahu masalah itu karena itu urusan Bapa. Yang terpenting adalah jika Roh Kudus turun maka kita akan berkuasa dan menjadi saksi. Kalau kita mengaku orang Kristen, percaya Roh Kudus, tapi tidak ada kuasa, apa artinya itu? Orang yang mempunyai Roh Kudus pasti mempunyai kuasa dan pasti bersaksi. Namun kuasa itu tidak gampangan. Murid-murid Yesus saja harus menantikan sampai janji Bapa turun. Dan waktu itu terjadi mereka menjadi berbeda. Di Lukas 24:49 juga dikatakan bahwa mereka harus menantikan kuasa dari tempat tinggi. Jadi sebelum menerima kuasa itu, mereka tidak ada apa-apanya meski sudah bersama-sama dengan Yesus dan sudah melihat mukjizat. Namun setelah mereka menerima kuasa mereka bisa menyatakan bahwa apa yang mereka ikat di bumi akan terikat di sorga. Demikian juga dengan kita, apa yang kita nyatakan di bumi, itu juga akan terjadi di sorga.
Apa kuasa itu bertentangan dengan ayat di Matius pasal 6 tentang hal berdoa? Kita bisa berpikir sudah mempunyai kuasa, tapi mengapa masih berdoa? Berdoa itu mengingatkan kita bahwa kuasa sudah ada pada kita. Mengapa harus diingatkan? Karena ada Iblis. Dia terus berusaha menarik kita kembali kepadanya. Namun Tuhan sudah memberi kuasa untuk melawan Iblis.
Ada seorang hamba Tuhan yang menjangkau orang-orang dengan memberikan nilai-nilai Kristen melalui suatu usaha koperasi. Itu bukan cara yang salah, tapi ia tidak pernah memberitakan Injil kepada mereka. Kita harus tahu bahwa nilai-nilai Kristen tidak akan bisa membuat orang menjadi anak Tuhan. Kebanyakkan kekristenan hanya sampai di situ saja. Kita bisa melihat contohnya dalam cerita 10 orang kusta di Lukas 17:11-19. Orang-orang kusta itu berkata “kasihanilah kami” kepada Yesus berarti mereka sudah pernah mendengar tentang Yesus. Mereka benar-benar berseru dan meminta. Namun Yesus tidak langsung menyembuhkan mereka di situ, tapi mereka malah disuruh pergi ke imam. Kemudian mereka ikuti perkataan Yesus. Setelah sembuh, seorang dari mereka kembali sambil memuliakan Tuhan. Lalu Yesus bertanya mana yang 9 orang lainnya? Ia memperhatikan berapa orang yang sembuh. Apakah iman ke sembilan orang itu menyembuhkan mereka? Ya, tetapi hanya sampai di penyakit saja dan bukan sampai bertemu dengan Yesus. Kita bisa menyampaikan nilai-nilai Kristen kepada orang-orang, tapi kita tidak pernah memberitakan tentang kerajaan-Nya. Dalam Matius 6:33 dikatakan “carilah dahulu kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya…”. Yesus tidak pernah berkata “carilah nilai-nilai Kristen”, tetapi dalam kerajaan Tuhan pasti ada nilai-nilai Kristen. Sekarang Iblis menipu dengan memberikan nilai-nilai Kristen, tapi tanpa ada kerajaan Tuhan. Ingat, Hawa ditipu oleh Iblis dengan dibuat lebih bagus kata-katanya (jangan makan ditambah ada kata-kata jangan meraba). Kita sebagai orang-orang yang dalam kerajaan Tuhan tidak hanya mempunyai nilai Kristen, tapi juga memberitakan kerajaan-Nya. Orang tidak akan bertemu dengan Tuhan jika kita tidak memberitakannya.
Mencari kerajaan Tuhan bukan masalah harus lakukan ini-itu dulu atau menjadi kudus dulu. Yang terpenting adalah apabila kerajaan itu datang maka semuanya akan ditambahkan. Mari lihat doa Bapa kami. Orang yang di dalam kerajaan Tuhan adalah orang yang intim dengan Bapa. Dia pasti adalah anak Tuhan sehingga dia menyebut Bapa kami. Kita hanya bisa memanggil Bapa kalau kita anak. Bapa tidak akan mendengar kalau dia bukan anak. Kemudian dalam doa Bapa kami ada tertulis “datanglah kerajaan-Mu” maksudnya dalam doa kita harus memastikan bahwa kerajaan Tuhan datang. Setiap hari harus pastikan karena hari ini berbeda dengan hari kemarin. Kalau ketemu dengan kerajaan Tuhan maka semuanya akan ditambahkan. Kalau tidak ketemu ya tidak ditambahkan. Semuanya memang harus ada dasarnya. Lihat visi jemaat yang pertama adalah keintiman dengan Kristus. Kita juga harus intim dengan kerajaan Tuhan. Dengan kehendak-Nya pun kita harus intim supaya kita tidak lupa karena semua keintiman menghasilkan anak. Kemudian dalam doa Bapa kami ada tertulis “berilah makanan kami yang secukupnya”. Kita perlu memastikan bahwa kita tidak kelebihan supaya kita intim dengan hal-hal di sorga. Di dunia ada kelebihan dan kekurangan, tetapi di sorga tidak ada. Oleh karena itu, kita diberi kuasa untuk hidup di dunia. Kalau di sorga tidak perlu ada kuasa.
Mari kita lihat di 1 Yohanes 5:1-4. Yesus disebut juga Kristus artinya yang diurapi. Dan Yesus menyuruh kita untuk menerima urapan yang sama, itulah yang disebut percaya. Yesus diurapi dan kita juga diurapi untuk memberitakan Injil, membawa orang dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, dan mengalahkan si Iblis. Orang yang melakukan perintah Tuhan dialah yang mengasihi Tuhan. Jika tidak melakukan ya tidak mengasihi. Lihat kembali visi Jubilee. Yang pertama adalah keintiman, baru memenangkan jiwa. Di atas sudah dikatakan bahwa keintiman membuat kita menghasilkan anak. Intim juga menghasilkan iman. Sebenarnya iman itu mudah sekali kalau kita dekat dengan Tuhan. Iman membuat kita berani dan juga membuat kita bisa memberitakan Injil kepada orang. Keintiman yang paling besar adalah bertemu dengan Tuhan dan pemberian Tuhan yang paling besar adalah Roh Kudus. Semuanya akan ditambahkan yaitu materi atau perihal masa depan kalau kita beriman. Hasil kesemuanya itu karena kita intim dengan Tuhan.
Semua manusia yang lahir dari perempuan dan dari keinginan seorang laki-laki tidak ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis (Mat 11:11). Namun yang terkecil dalam kerajaan Tuhan lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Rahasia kemenangan kita adalah karena kita di dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, kita harus dilahirkan kembali supaya kita dapat melihat kerajaan sorga. Kita harus dilahirkan dari air dan roh supaya kita masuk dalam kerajaan sorga. Kemudian apabila kita melakukan kehendak Tuhan, itu namanya kita empunya kerajaan Tuhan. Kita bisa mengajak orang untuk intim dengan Tuhan kalau kita juga intim dengan Tuhan. Kembali lagi, caranya intim dengan Tuhan yaitu dengan dilahirkan kembali.
Minggu ini ada orang-orang yang dibaptis dan kita akan melihat mengapa mereka dibaptis. Kita akan membaca ayat di mana dalam Perjanjian Lama tidak ada. Ayat itu merupakan perintah bagi kita semua. Awalnya dari para rasul dan akhirnya sampai kepada kita. Ayat tersebut adalah Matius 28:18. Tuhan sudah memberikan kuasa di sorga dan di bumi dan hal ini tidak ada dalam Perjanjian Lama. Kuasa itu diberikan kepada jemaat-Nya (Matius 16:18). Jemaat bukanlah organisasi gereja. Jemaat adalah kumpulan orang-orang yang bertobat dilahirkan kembali dan dibaptis. Mungkin dulu beberapa dari kita ada yang sudah dibaptis, tetapi itu hanya menjadi anggota gereja.
Di dunia ini kita perlu memiliki iman, tetapi iman yang bukan hanya untuk menang terhadap suatu keadaan, melainkan iman untuk bertemu dengan Tuhan dan terus bersama dengan Tuhan. Mengapa ada orang yang mengundurkan diri? Karena dia tidak terus beriman untuk berhubungan dengan Tuhan. Ada sebuah contoh. Seumpama Saudara mempunyai teman. Tentunya hubungan pertemanan itu harus dijaga terus karena hubungan itu bisa putus. Saudara perlu memiliki iman supaya hubungan itu tidak putus. Kemudian yang jadi masalah adalah ketika dalam pertemanan itu muncul orang lain yang lebih baik. Pertemanan itu bisa jadi tidak dekat lagi karena ada orang lain yang lebih dekat. Sama halnya dengan hubungan kita kepada Tuhan. Kita tahu bahwa ada Iblis di dunia ini. Dan yang menjadi masalah adalah kita sudah dilahirkan kembali dan keluar dari pengaruh Iblis, tetapi Iblis selalu berusaha mempengaruhi kita. Iblis pasti akan berkata bahwa ada yang lebih baik. Demikian juga ketika Saudara ada dalam hubungan yang tidak benar. Lalu datanglah seseorang yang berusaha memberitahu Saudara bahwa itu tidak benar dan ia berusaha mengeluarkan Saudara. Tidak hanya mengeluarkan, tetapi ia menjadi saudara (keluarga). Namun yang memberi pengaruh jahat akan terus berusaha menarik Saudara untuk kembali. Ingat bahwa kita sudah diberikan kuasa (Mat 16:19). Mat 28:19 Tuhan sudah memberikan kuasa untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat 28:19). Hal ini tidak ada dalam Perjanjian Lama. Namun Iblis tidak tinggal diam. Ia akan berusaha menarik lagi dan mengganggu lagi. Kita pergi memberitakan Injil tidak hanya berbicara tentang pertobatan, tapi kita mengeluarkan atau merampas orang dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Kita membawa orang masuk dan mendapatkan kerajaan Tuhan
Apa itu kerajaan Tuhan? (Kis 1:2-3). Kita tidak hanya mendapatkan kerajaan Tuhan, tapi kita juga memberitakannya. Dahulu kita dalam kerajaan kegelapan, tapi sekarang kita dalam kerajaan terang sehingga kita juga memberitakan kepada orang-orang supaya mereka yang ada di dalam kerajaan kegelapan berpindah ke dalam kerajaan terang. Selama 40 hari Yesus terus mengajarkan tentang kerajaan Tuhan. Kerajaan Tuhan itu roh sehingga tidak kelihatan. Kalau gedung gereja bisa dilihat dan itu bukan kerajaan Tuhan. Sama halnya dengan Tuhan, Ia juga adalah Roh. Zaman sekarang orang jarang berbicara tentang kerajaan Tuhan. Kerajaan Tuhan digantikan dengan gedung gereja.
Di Kisah Para Rasul 1:4-5, murid-murid Yesus tidak boleh pergi dari tempat itu karena janji Bapa akan terjadi di situ. Namun di ayat 6, murid-murid-Nya masih memikirkan diri sendiri (menanyakan pemulihan kerajaan Israel). Mereka berpikir Yesus berbicara hanya untuk orang Yahudi. Yesus sudah berkotbah selama 40 hari, tapi mereka masih memikirkan kerajaan Israel. Lalu di ayat 7, Yesus menjawab bahwa mereka tidak perlu tahu masalah itu karena itu urusan Bapa. Yang terpenting adalah jika Roh Kudus turun maka kita akan berkuasa dan menjadi saksi. Kalau kita mengaku orang Kristen, percaya Roh Kudus, tapi tidak ada kuasa, apa artinya itu? Orang yang mempunyai Roh Kudus pasti mempunyai kuasa dan pasti bersaksi. Namun kuasa itu tidak gampangan. Murid-murid Yesus saja harus menantikan sampai janji Bapa turun. Dan waktu itu terjadi mereka menjadi berbeda. Di Lukas 24:49 juga dikatakan bahwa mereka harus menantikan kuasa dari tempat tinggi. Jadi sebelum menerima kuasa itu, mereka tidak ada apa-apanya meski sudah bersama-sama dengan Yesus dan sudah melihat mukjizat. Namun setelah mereka menerima kuasa mereka bisa menyatakan bahwa apa yang mereka ikat di bumi akan terikat di sorga. Demikian juga dengan kita, apa yang kita nyatakan di bumi, itu juga akan terjadi di sorga.
Apa kuasa itu bertentangan dengan ayat di Matius pasal 6 tentang hal berdoa? Kita bisa berpikir sudah mempunyai kuasa, tapi mengapa masih berdoa? Berdoa itu mengingatkan kita bahwa kuasa sudah ada pada kita. Mengapa harus diingatkan? Karena ada Iblis. Dia terus berusaha menarik kita kembali kepadanya. Namun Tuhan sudah memberi kuasa untuk melawan Iblis.
Ada seorang hamba Tuhan yang menjangkau orang-orang dengan memberikan nilai-nilai Kristen melalui suatu usaha koperasi. Itu bukan cara yang salah, tapi ia tidak pernah memberitakan Injil kepada mereka. Kita harus tahu bahwa nilai-nilai Kristen tidak akan bisa membuat orang menjadi anak Tuhan. Kebanyakkan kekristenan hanya sampai di situ saja. Kita bisa melihat contohnya dalam cerita 10 orang kusta di Lukas 17:11-19. Orang-orang kusta itu berkata “kasihanilah kami” kepada Yesus berarti mereka sudah pernah mendengar tentang Yesus. Mereka benar-benar berseru dan meminta. Namun Yesus tidak langsung menyembuhkan mereka di situ, tapi mereka malah disuruh pergi ke imam. Kemudian mereka ikuti perkataan Yesus. Setelah sembuh, seorang dari mereka kembali sambil memuliakan Tuhan. Lalu Yesus bertanya mana yang 9 orang lainnya? Ia memperhatikan berapa orang yang sembuh. Apakah iman ke sembilan orang itu menyembuhkan mereka? Ya, tetapi hanya sampai di penyakit saja dan bukan sampai bertemu dengan Yesus. Kita bisa menyampaikan nilai-nilai Kristen kepada orang-orang, tapi kita tidak pernah memberitakan tentang kerajaan-Nya. Dalam Matius 6:33 dikatakan “carilah dahulu kerajaan Tuhan dan kebenaran-Nya…”. Yesus tidak pernah berkata “carilah nilai-nilai Kristen”, tetapi dalam kerajaan Tuhan pasti ada nilai-nilai Kristen. Sekarang Iblis menipu dengan memberikan nilai-nilai Kristen, tapi tanpa ada kerajaan Tuhan. Ingat, Hawa ditipu oleh Iblis dengan dibuat lebih bagus kata-katanya (jangan makan ditambah ada kata-kata jangan meraba). Kita sebagai orang-orang yang dalam kerajaan Tuhan tidak hanya mempunyai nilai Kristen, tapi juga memberitakan kerajaan-Nya. Orang tidak akan bertemu dengan Tuhan jika kita tidak memberitakannya.
Mencari kerajaan Tuhan bukan masalah harus lakukan ini-itu dulu atau menjadi kudus dulu. Yang terpenting adalah apabila kerajaan itu datang maka semuanya akan ditambahkan. Mari lihat doa Bapa kami. Orang yang di dalam kerajaan Tuhan adalah orang yang intim dengan Bapa. Dia pasti adalah anak Tuhan sehingga dia menyebut Bapa kami. Kita hanya bisa memanggil Bapa kalau kita anak. Bapa tidak akan mendengar kalau dia bukan anak. Kemudian dalam doa Bapa kami ada tertulis “datanglah kerajaan-Mu” maksudnya dalam doa kita harus memastikan bahwa kerajaan Tuhan datang. Setiap hari harus pastikan karena hari ini berbeda dengan hari kemarin. Kalau ketemu dengan kerajaan Tuhan maka semuanya akan ditambahkan. Kalau tidak ketemu ya tidak ditambahkan. Semuanya memang harus ada dasarnya. Lihat visi jemaat yang pertama adalah keintiman dengan Kristus. Kita juga harus intim dengan kerajaan Tuhan. Dengan kehendak-Nya pun kita harus intim supaya kita tidak lupa karena semua keintiman menghasilkan anak. Kemudian dalam doa Bapa kami ada tertulis “berilah makanan kami yang secukupnya”. Kita perlu memastikan bahwa kita tidak kelebihan supaya kita intim dengan hal-hal di sorga. Di dunia ada kelebihan dan kekurangan, tetapi di sorga tidak ada. Oleh karena itu, kita diberi kuasa untuk hidup di dunia. Kalau di sorga tidak perlu ada kuasa.
Mari kita lihat di 1 Yohanes 5:1-4. Yesus disebut juga Kristus artinya yang diurapi. Dan Yesus menyuruh kita untuk menerima urapan yang sama, itulah yang disebut percaya. Yesus diurapi dan kita juga diurapi untuk memberitakan Injil, membawa orang dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, dan mengalahkan si Iblis. Orang yang melakukan perintah Tuhan dialah yang mengasihi Tuhan. Jika tidak melakukan ya tidak mengasihi. Lihat kembali visi Jubilee. Yang pertama adalah keintiman, baru memenangkan jiwa. Di atas sudah dikatakan bahwa keintiman membuat kita menghasilkan anak. Intim juga menghasilkan iman. Sebenarnya iman itu mudah sekali kalau kita dekat dengan Tuhan. Iman membuat kita berani dan juga membuat kita bisa memberitakan Injil kepada orang. Keintiman yang paling besar adalah bertemu dengan Tuhan dan pemberian Tuhan yang paling besar adalah Roh Kudus. Semuanya akan ditambahkan yaitu materi atau perihal masa depan kalau kita beriman. Hasil kesemuanya itu karena kita intim dengan Tuhan.
Semua manusia yang lahir dari perempuan dan dari keinginan seorang laki-laki tidak ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis (Mat 11:11). Namun yang terkecil dalam kerajaan Tuhan lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Rahasia kemenangan kita adalah karena kita di dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, kita harus dilahirkan kembali supaya kita dapat melihat kerajaan sorga. Kita harus dilahirkan dari air dan roh supaya kita masuk dalam kerajaan sorga. Kemudian apabila kita melakukan kehendak Tuhan, itu namanya kita empunya kerajaan Tuhan. Kita bisa mengajak orang untuk intim dengan Tuhan kalau kita juga intim dengan Tuhan. Kembali lagi, caranya intim dengan Tuhan yaitu dengan dilahirkan kembali.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang