“Permulaan hikmat ialah: peroleh hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian” (Amsal 4:7). Pemahaman adalah suatu hal yang penting. Jika terjadi kesalahapahaman akan banyak terjadi kekacauan dan pertikaian. Kehancuran dalam suatu hubungan karena terjadi salah paham dengan hubungan itu. Kesalahpahaman juga dapat terjadi karena salah dalam berkomunikasi. Dalam buku yang saya baca dalam “science of success” ditemukan bahwa kekuatan dari ilmu keberhasilan adalah kekuatan pemahaman. Dimulai dari suatu keinginan untuk mengerti. Dalam hal berpolitik juga, kita harus mengerti. Pengertian itu tidak datang dengan sendirinya. Pengertian itu datang ketika kita mulai menginginkan untuk mempelajarinya. Sedangkan orang yang tidak tertarik dalam hal politik, tidak akan mengejar dan mempelajarinya sehingga ia tidak memiliki pengetahuan mengenai politik. Terkadang kebanyakan kita hanya sebatas pada keinginan saja tetapi tidak sampai pada suatu tindakan yang nyata. Sukses tidak sama halnya dengan bahagia. Orang dunia bisa sukses tetapi mereka bisa tidak bahagia. Matius 5 mengajarkan bahagia yang di dalam Tuhan berbeda dengan apa yang berasal dari dunia. Bahagia baru kita dapatkan setelah kita menghidupi. Bahagia yang murid-murid Yesus alami bukanlah bahagia yang secara dunia pikir tetapi bahagia karena melakukan kehendak Tuhan. Kebahagiaan mereka adalah ketika mereka memberitakan Injil dan mengalami penganiayaan karena pemberitaan Injil. Mereka tidak menjadi lemah akan semua itu. Mereka menjadi semakin mengerti bahwa Injil yang mereka bawa memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan membebaskan orang. Orang lain yang hanya melihat dan tidak menghidupinya tidak akan pernah mengerti tentang arti bahagia itu. Ketika Roh Kudus turun, selain murid-murid Yesus, mereka tidak mengerti apa yang dialami murid-murid Yesus. Petrus tampil berkhotbah supaya orang-orang mengerti apa yang sedang mereka alami, dan orang yang mengerti setelah itu memberi diri bertobat dan dibaptis serta dipenuhi Roh Kudus. Murid-murid Yesus memberitakan Injil harus penuh dengan pengertian dan dengan segenap hati.
Galatia 5 katakan kita untuk hidup dan dipimpin oleh Roh. Kita sudah diberikan kuasa Tuhan. Di luar dari otoritas kita tidak bisa berbuat apa-apa. Memberitakan Injil tanpa pengertian akan menghasilkan orang-orang yang bisa bertobat tetapi tanpa pengertian yang benar. “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (Matius 13:23). Yang berbuah adalah orang yang mendengar Firman dan mengerti
Dalam Amsal 4:7 dalam versi King James “Wisdom (is) the principal thing; (therefore)get wisdom: and with all thy getting get understanding” Iblis dapat merubah pemahaman kita. Apa yang sudah kita dapatkan dari awal dapat tertutup karena kesalahpahaman. “Wisdom is supreme, therefore get wisdom. Though it cost all you have, get understanding”(NIV). Hikmat adalah suatu yang utama, untuk mendapatkan pengertian dari hikmat itu sendiri ada harga yang harus kita bayar. Sumber hikmat adalah Yesus sendiri.
7 HAL KEKUATAN :
1. Kekuatan pemahaman (The power of understanding)
2. Kekuatan pola pikir (The power of mindset)
3. Kekuatan visi (The power of vision)
4. Kekuatan kemitraan (The power of partnership)
5. Kekuatan memberi (The power of Giving)
6. Kekuatan bersyukur (The power of gratitude)
7. Kekuatan akuntabilitas (The power of accountability)
Dari ketujuh kekuatan di atas, 3 hal utama yang mendasari dari sebuah kesuksesan adalah kekuatan pemahaman, kekuatan kemitraan dan kekuatan akuntabilitas. Semua diawali dengan pengertian/pemahaman sehingga kita dapat mengerti tentang kekuatan yang lainnya. Setelah kita mempeoleh pemahaman barulah ada kekuatan kemitraan. Lingkungan sangat mempengaruhi. Jika di sekeliling kita adalah orang-orang yang kuat, kita akan menjadi kuat begitu juga dengan sebaliknya. Napoleon Hill mengatakan bahwa “Manusia mendapatkan sifat, kebiasaan, dan kekuatan pemikiran dari orang-orang dengan siapa mereka bergaul.” Kekuatan lainnya yang mempengaruhi adalah kekuatan akuntabilitas hal ini yang paling sulit karena sifat dasar dari manusia adalah mementingkan dirinya sendiri. “Harga dari kebesaran adalah tanggung jawab” Winston Churchill.
Brother dan sister, tanpa pengertian yang benar, kita tidak pernah mengerti tentang kehendak-Nya. Jadi Kemuliaan Tuhan juga tidak datang dengan sendirinya, harus ada pengejaran untuk mendapatkannya.
Marilah kita terus menginginkan sungguh-sungguh hikmat itu supaya kita berbuah dalam pengertian akan Tuhan.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang
0 comments:
Post a Comment