Monday, 24 November 2014

Hidup oleh roh kudus

Hidup oleh roh kudus 

Mari kita baca Yohanes 7:37-39.  Di ayat tersebut Yesus berdiri dan berseru.  Itu menandakan bahwa Ia serius dan Ia ingin diperhatikan ketika sedang berbicara.  Yesus ingin orang-orang mendengarkan-Nya.  Pada waktu itu Yesus berkata, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”  Kita tidak bisa hanya datang, tapi kita juga harus minum dari apa yang Dia tawarkan.  Kita harus hidupi dan berjalan di dalam aliran-aliran air hidup itu yaitu Roh Kudus.  Yesus dimuliakan ketika Roh Kudus datang kepada kita dan waktu itu Yesus belum dimuliakan.  Kemudian di Kisah Para Rasul pasal 19 Yesus sudah dimuliakan karena Roh Kudus sudah turun.  Yesus telah mati, bangkit, naik ke sorga, dan Ia memberikan Roh Kudus kepada kita sebagai Penolong.
Dalam Kisah Para Rasul 19:1-3 diceritakan bahwa beberapa murid belum pernah mendengar tentang Roh Kudus.  Namun sekarang pertanyaannya, semisal mereka pernah mendengar tentang Roh Kudus apakah otomatis mereka sudah menerima Roh Kudus?  Belum tentu.  Waktu itu mereka dibaptis dengan baptisan air Yohanes.  Apakah baptisan itu benar?  Benar, tapi ada baptisan lain yaitu baptisan Roh Kudus dan api.  Mereka sudah berada di jalan yang benar hanya saja di tengah perjalanan tidak ada yang meneruskan.  Dengan kata lain tidak ada yang memberitakan lagi tentang Yesus, padahal Yohanes Pembaptis dari awal sudah berbicara tentang Yesus.  Tanpa Yesus mereka bisa tersesat, tapi hal itu tidak terjadi karena Paulus datang kepada mereka (ke Efesus) dan meneruskan apa yang sudah mereka dengar sebelumnya.
Dulu kita sudah mendapatkan Roh Kudus waktu kita bertobat dan dilahirkan kembali, tapi bagaimana dengan sekarang?  Bisa saja kita sudah lupa dengan Roh Kudus.  Kita perlu kembali kepada kasih yang mula-mula yaitu hidup oleh Roh Kudus.  Di Kisah Para Rasul 4:29-31 para rasul berdoa supaya mereka dipenuhi oleh Roh Kudus.  Apakah sebelumnya mereka belum penuh oleh Roh Kudus?  Ya sudah.  Hanya saja mereka minta keberanian lebih lagi karena itu hari yang berbeda.  Jadi setiap hari mereka perlu minta keberanian.  Seharusnya kita juga seperti mereka, setiap hari meminta keberanian untuk memberitakan Injil dan kekuatan untuk mengatasi masalah.  Jangan sampai kita terus menerus datang ke orang supaya kita didoakan.  Belajarlah untuk berdoa bagi diri sendiri dan memotivasi diri sendiri.  Ada banyak ayat dalam firman Tuhan untuk memotivasi diri sendiri.  Setelah itu, baru kita memotivasi orang lain.
Ayat di Kisah Para Rasul 1:8 menuju kepada Roh Kudus.  Yesus pun tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Roh Kudus.  Dengan Roh Kudus kita memiliki kuasa dan kuasa itu akan terus ada dan kita tidak mungkin menjadi orang yang loyo-loyo.  Namun bukan berarti kita tidak pernah loyo.  Kita bisa loyo, tapi kita harus bangkit lagi.  Jika ada Roh Kudus maka kita memiliki kuasa dan selubung itu diambil dari pada kita (2 Kor 3:17-18).  Apa yang kita ikat di bumi akan terikat di sorga, apa yang kita lepaskan di bumi akan terlepas di sorga.  Memang untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan tidak ada yang gampangan.  Kita harus melewati pintu yang sesak.  Orang yang ingin masuk tidak bisa dengan santai-santai dan hanya sedikit orang yang mendapatkannya.
Paulus berani berbicara seperti yang tertulis dalam 2 Timotius 1:1 karena dia tahu panggilannya yaitu untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus.  Kemudian di ayat 2-4 diceritakan tentang nenek moyang Timotius dan kita juga perlu tahu siapa nenek moyang kita karena dari sini kita bisa  melihat kasih karunia Tuhan bekerja.  Selain itu, di ayat tersebut diceritakan bahwa Paulus begitu ingin bertemu dengan Timotius karena pekerjaan Timotius luar biasa.  Timotius dulunya adalah seorang yang pendiam, tapi Paulus pernah berkata kepadanya jangan ada seorangpun menganggap engkau muda atau rendah karena Paulus melihat Kristus yang ada di dalam Timotius (2 Tim 1:5-6).
Kita sebagai orang yang sudah bertobat dan dilahirkan kembali tidak bisa berkata bahwa kita adalah orang yang pendiam karena berita Injil harus di dengar oleh banyak orang.  Bagaimana Injil bisa sampai kepada banyak orang kalau kita pendiam?  Dari 12 murid Yesus hanya 1 yang tidak mati martir yaitu Yohanes.  Murid Yesus yang lainnya mati martir dan mereka mati pasti karena pemberitaan Injil.  Mereka mau seperti itu karena Roh Kudus yang ada di dalam mereka.  Kita juga bisa berbeda atau berubah karena Roh Kudus.  Tanpa Roh Kudus maka karakter lama kita bisa kembali.  Misalnya sebelum dilahirkan kembali kita adalah orang yang pendiam dan setelah dilahirkan kembali kita tidak menjadi pendiam lagi.  Namun apabila kita tidak terus di dalam Roh Kudus maka karakter pendiam kita bisa kembali lagi.  Dengan Roh Kudus pasti ada karunia-karunia roh yang keluar dari dalam diri kita.  Roh Kuduslah yang membuat karunia roh berkobar, tapi kadang kita lupa atau sibuk.  Padahal ada banyak karunia roh.
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. (For God hath not given us the spirit of fear; but of power, and of love, and of a sound mind.)”  -2 Timotius 1:7-.  Ketertiban sama artinya dengan sound mind (pikiran yang tertib, benar, teratur, positif).  Pertama Paulus menuliskan tentang kuasa (power) kemudian kasih (love) dan ketertiban (sound mind).  Kuasa tidak dapat bekerja tanpa kasih dan ketertiban.  Kalau kita berbicara tentang berpikir, itu tidak bisa tanpa kuasa dan kasih Tuhan karena tanpa keduanya kita bisa sombong.
Kita sudah dipindahkan dari kerajaan kegelapan ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih (Kolose 1:9-13).  Dalam Wahyu 12:10, berbicara tentang 4 hal yaitu keselamatan, kuasa, pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya.  Keempat hal ini bisa terjadi karena Roh Kudus.  Jika kita memiliki Roh Kudus maka kita tidak hanya selamat tapi keempatnya juga akan kita dapatkan.  Tanpa keempat hal di atas maka kita akan didakwa oleh Iblis terus menerus sehingga kita menjadi orang yang lemah karena dakwaan itu.  Selain itu, dengan pikiran yang  positif (tertib) kita pasti tidak mudah untuk didakwa.  Kita melihat segala sesuatu menjadi berbeda karena positif.
Tuhan menyuruh kita untuk melalui jalan yang sempit (Mat. 7:13).  Ternyata untuk mendapatkan Roh Kudus itu jalannya sesak karena ada Iblis yang menahan kita supaya kita tidak bisa mendapatkannya.  Iblis akan menipu kita dengan segala cara.  Namun Tuhan tetap perintahkan untuk masuk meski tidak mudah.  Banyak gereja menyampaikan bahwa untuk datang ke Tuhan itu gampang, padahal sebenarnya tidak gampang.  Kita harus berjuang untuk masuk kerajaan sorga melalui pintu yang sesak itu.  Kita harus dilahirkan kembali untuk dapat melihat kerajaan sorga.  Mungkin kita marah atau tersinggung ketika ada yang memberitakan Injil kepada kita , tapi waktu kita menerimanya kita akan melihat perubahan dalam diri kita.  Yesus mengajak untuk masuk melalui pintu yang sesak, karena lebarlah jalan yang menuju kepada kebinasaan.   Hanya sedikit orang yang bisa masuk dan apakah kita termasuk di dalamnya (Mat. 7:14)?  Kalau sedikit, apakah itu gampangan?  Tidak, tapi kita harus berjuang.  Ketika kita memberitakan Injil kepada orang, kita harus beriman.  Masalah dia bertobat atau tidak, itu hanya Tuhan yang tahu.  Kita hanya memberitakan dan jangan memaksa.  Jangan hilang dari pergerakan dan panggilan Tuhan karena dari sinilah kita bisa memberitakan Injil.  Namun kita tidak bisa memberitakan Injil kalau kita tidak diutus.  Orang yang diutus adalah orang yang memiliki kuasa, kasih, dan pikiran yang jernih (tertib).  Tanpa pikiran yang tertib, kita pasti mulai mencari sesuatu yang hanya untuk diri sendiri.  Jangan malu untuk memberitakan Injil (2 Tim 1:8-11).  Injil inilah yang mematahkan maut dan tidak dapat binasa.  Ingat, panggilan kita sudah luar biasa sejak sebelum permulaan zaman.    


Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
Jubilee Semarang

0 comments:

Post a Comment