Kekayaan Orang-Orang Terpilih
Kita akan berbicara tentang harta pusaka orang-orang terpilih. Apakah kita sudah memastikan bahwa kita adalah orang yang terpilih? Kita harus berani memastikan hal itu dalam hidup kita. Syarat untuk menjadi bagian dari orang-orang yang terpilih adalah kita harus dilahirkan kembali. Tanpa kelahiran kembali kita tidak bisa menjadi bagian dari orang-orang terpilih, meskipun kita bisa mendapat banyak mujizat. Seperti 10 orang kusta, hanya 1 yang kembali untuk memuliakan Tuhan. 9 mendapat kesembuhan secara fisik, tetapi setelah itu hidup seenaknya. Di dalam Markus 10:17-18 ada cerita tentang anak muda kaya yang menginginkan hidup yang kekal. Anak muda itu berlari-lari kepada Yesus untuk mendapat jawabannya. Satu yang dia inginkan yaitu hidup yang kekal. 10 hukum Taurat sudah ia lakukan (bukan akan lagi), tapi hidup kekal tidak ada pada dia (Mark. 10:19-20). Anak muda ini mencari sesuatu yang lebih daripada yang ditawarkan oleh dunia yaitu hidup yang kekal. Lalu dia bertemu dengan sumbernya yaitu Yesus, tetapi Yesus belum berikan karena ada syarat yang harus dilakukan. Tidak cukup kita punya keinginan saja, tapi kita harus sungguh-sungguh membayar harganya. Ayat 21, ada syarat yang harus dipenuhi dan jangan dikurangi (Mark. 10:21). Kalau kita sungguh-sungguh menginginkan kekayaan orang-orang terpilih itu nyata, ya ini syaratnya yaitu serahkan seluruhnya kepada Tuhan dan ikut Dia. Banyak orang tidak mau melakukan syarat ini sehingga mereka hanya menjadi pendengar saja. Kemudian setelah anak muda itu mendengar syaratnya, dia menjadi kecewa. Dia berpikir bahwa syaratnya terlalu besar (Mark. 10:22). Lalu ia pergi dan sedih karena banyak hartanya. Pikirannya dicurahkan ke situ (hartanya), bukan kepada kerajaan Tuhan. Sekarang pertanyaannya, seberapa besar kita menghargai kekayaan ini? Setelah itu murid-murid Yesus sampai gempar melihat peristiwa anak muda itu. Mereka bertanya kalau begitu siapa yang dapat diselamatkan (Mark. 10:23-27). Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga serius memikirkan hal ini (hidup yang kekal)? Apakah kita serius memikirkan tentang kerajaan-Nya? Atau kita malah bersungut-sungut? Kemudian anak muda itu akhirnya kandas. Masalahnya yaitu pada membayar harganya. Kalau kita orang yang terpilih, kita tidak bisa santai-santai saja, yang penting sudah lakukan ini itu. Sesungguhnya yang penting adalah mentaati Tuhan.
Di Matius 13:44, harga untuk mendapatkan hal kerajaan sorga sama seperti cerita di atas yaitu menjual seluruhnya. Ini yang harus kita lakukan untuk mendapatkan kerajaan sorga. Dalam Lukas pasal 14 dikatakan barangsiapa tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya ia tidak dapat menjadi murid Kristus. Ada daging, sistem dunia, dan Iblis, ini semua yang harus kita taklukkan di bawah kaki Kristus.
Ada 2 bagian harta kita waktu kita sudah bertobat dan dilahirkan kembali:
1. Bagian dalam yaitu Tuhan sendiri.
Abraham mendapat visi, penglihatan, atau tujuannya Tuhan dan ia tidak takut karena Tuhanlah perisainya (Kej. 15:1). Sama halnya dengan kita, kalau kita orang yang terpilih, jangan takut karena Tuhanlah perisai kita. Harta ini yaitu Tuhan sendiri jangan sampai hilang. Bodoh sekali jika kita menanyakan di mana Tuhan waktu kita di dalam suatu masalah. Tuhan adalah perisai kita. Paulus pun berkata “jika Tuhan di pihakku siapa yang menjadi lawanku?”. Tuhanlah yang menjadi milik pusaka orang-orang Lewi (Ulangan 18:2). Mereka tidak mempunyai milik pusaka karena Tuhanlah milik mereka (Yeh. 44:28). Anak muda yang kaya tadi tidak memiliki hal ini yaitu Tuhan. Harta bagian ini yang sering diuji dalam segala situasi. Kalau itu terjadi kembalilah kepada Tuhan karena Dialah perisai kita, penolong kita.
2. Bagian luar yaitu bangsa-bangsa, jiwa-jiwa.
Kapan terakhir Saudara meminta bangsa-bangsa (Mazmur 2:8)? Tuhan menyuruh kita untuk meminta bangsa-bangsa dan mengapa kita tidak meminta? Apakah mungkin Saudara malah meratapi nasib daripada meminta bangsa-bangsa? Ayat ini sama seperti ayat di Matius 28:19-20. Dalam 1 Tesalonika 2:19, Paulus berkata bahwa sukacitanya di hadapan Tuhan adalah kamu. Siapakah kamu? Yaitu jiwa-jiwa yang diselamatkan dan menjadi orang-orang pilihan Tuhan. Kalau kita sadar maka kita akan bangkit untuk memberitakan Injil kepada orang-orang karena mereka adalah harta yang sangat berharga. Baik atau tidak baik waktunya beritakanlah Injil. Paulus hatinya begitu serius, meski dia berjualan tenda tapi hatinya sungguh-sungguh untuk jiwa-jiwa (Filipi 4:1). Itu adalah hartanya Paulus dan dia benar-benar menjaganya. Lalu bagaimana dengan kita masihkah kita menjaganya atau sudah teralihkan dengan harta dunia?
Untuk mendapatkan harta ini kita harus bertobat dan dilahirkan kembali. Dalam Yohanes 3:1-2, Nikodemus melihat apa yang Yesus kerjakan dan ajarkan. Dia mungkin sudah banyak mendengar tentang Yesus dari banyak orang, tapi kemudian akhirnya dia menemui Yesus secara langsung. Waktu Nikodemus terus mencari jawaban dari apa yang dia lihat, Yesus hanya menjawab bahwa ia harus dilahirkan kembali (Yoh. 3:3).
Jika Saudara ingin melihat, masuk, dan memiliki kerajaan sorga maka Saudara harus dilahirkan kembali. Namun di situ Nikodemus sudah mempunyai pengertian sendiri, pengertian yang salah (Yoh. 3:4). Kita perlu memberitahukan kepada orang supaya mereka tidak di dalam pengertian mereka sendiri. Zaman sekarang banyak terjadi penyimpangan tentang nama Yesus. Di Matius pasal 16, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “siapakah Aku ini?” Jawab mereka ada yang berkata Yeremia, Elia, atau salah satu dari nabi. Bagi manusia pertanyaan itu sudah terjawab, tetapi bagi Tuhan belum terjawab. Apakah penginjilan kita hanya sampai di situ saja? Maksudnya Yesus hanya menjadi salah satu dari nabi. Kita harus sampaikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, itulah penginjilan kita. Kelahiran kembali berbicara tentang pekerjaan roh bukan pekerjaan daging (Yoh. 3:5-7). Pemikiran-pemikiran yang dari Nikodemus adalah pemikiran daging, tetapi Yesus menjelaskan hal-hal yang berasal dari roh, yang kekal sifatnya. Orang yang dilahirkan kembali seperti angin, kita tidak tahu kapan waktunya dan Tuhanlah yang mengerjakannya (Yoh. 3:8). Bagian kita adalah memberitakan Injil baik atau tidak baik waktunya. Nikodemus mencari kemungkinan yang dari manusia padahal kemungkinan ini datangnya dari Tuhan (Yoh. 3:9). Ia seorang pengajar Israel, tapi tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus (Yoh. 3:10-15). Sudah banyak tanda, mujizat, tapi masih tidak mengerti. Kemudian di Yohanes 3:16, tidak salah dengan ayat 16, kalau Tuhan memberi pengertian dan orang-orang menerimanya. Mereka harus dilahirkan kembali untuk menerima hidup yang kekal ini.
Selanjutnya berbicara tentang manifestasi dari harta pusaka ini. Kita adalah orang-orang yang sudah bertobat dan dilahirkan kembali dan hal ini harus terus menjadi kesaksian dalam hidup kita. Kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kita (Kis. 1:8). Kuasa ini akan bekerja dan kita akan menjadi saksi-saksi Yesus. Tuhan memberikan kuasa untuk menyertai kita pergi (Mat. 28:18-20). Di manapun, kita bisa memanifestasikan karena kuasa ini menyertai. Kuasa itu sudah ada pada kita dan bekerja. Jangan mau disimpangkan.
Di Wahyu 12:10, ada suara-suara yang dinyatakan oleh Roh dan Yohanes bisa mendengarnya. Apakah kita bisa mendengarnya? Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa, pemerintahan Tuhan kita, dan kuasa Dia yang diurapi-Nya. Keselamatan berbicara hidup yang kekal, selamat dari dosa yang membawa kita kepada maut. Kuasa dan pemerintahan Tuhan kita berbicara Iblis-Iblis akan pergi. Kuasa Dia yang diurapi-Nya yaitu kita sudah dilahirkan kembali makanya kita telah diurapi.
Kita bisa menemukan orang-orang yang melakukan mujizat demi nama Yesus, tapi hidupnya tidak benar, penuh dengan dosa (Mat. 7:22-23). Pertanyaannya, mengapa Yesus tidak berterus terang dalam perjalanan mereka yang terus melakukan banyak mujizat? Karena yang mereka lakukan adalah melakukan kehendaknya sendiri. Mereka maunya mengatur Tuhan, bukan diatur oleh Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, mau melepaskan segala sesuatu, dan mengikut Yesus baru Ia akan berterus terang.
Kita bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar, itu pernyataan roh, dan kita pasti bisa. Kuasa sudah diberikan waktu kita bertobat dan dilahirkan kembali. Waktu iman bekerja dan kita percaya itu bisa terjadi maka itu akan terjadi.
Dalam Wahyu 12:17 dijelaskan bahwa ini peperangan kita dengan Iblis. Iblis pasti marah ketika kita mengusik kerajaannya dan tawanannya. Mari cek hidup kita, masihkah kita berperang? Atau kita sebenarnya sudah tidak berperang, tapi masih merasa berperang. Iblis berperang dengan perempuan. Maksud dari perempuan ini yaitu jemaat, orang-orang kudus, orang2 terpilih yang memiliki warisan pusaka yang kekal dari Tuhan. Di Matius pasal 7 tadi dikatakan “enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan” karena mereka tidak menuruti hukum-hukum Allah dan tidak memiliki kesaksian Yesus Kristus. Kita yang dilahirkan kembali pasti bersaksi tentang Yesus Kristus, dan masihkah sampai sekarang kita memiliki kesaksian itu? Masihkah kita memanifestasikannya di manapun kita berada? Orang yang belum dilahirkan kembali tidak memiliki kesaksian Yesus Kristus. Bagi kita yang sudah memilikimya, ya teruslah bersaksi dan memanifestasikannya karena itu pasti akan membuat kita semakin bersemangat dan melihat lebih lagi yang mustahil bagi manusia.
Ini yang bisa membuat kita masuk sorga yaitu melakukan hukum-hukum Tuhan dan menjaga kesaksian Yesus Kristus. Kalau kita lama tidak memberitakan Injil, keselamatan kita bisa hilang. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab kita yang memiliki kesaksian Yesus. Waktu Injil diberitakan, manifestasinya semakin nyata, dan banyak orang bertobat, rasul-rasul berusaha ditahan oleh majelis agama (Kis. 4:18). Kalau sampai berita ini berhenti di dalam kita berarti kita sudah ditawan oleh Iblis. Kita harus terus memanifestasikan nama Yesus karena ini bisa menggoncangkan kerajaan Iblis, dunia, dan orang-orang.
Khotbah:
Hosea Hartono
Jubilee Semarang
0 comments:
Post a Comment