Monday, 4 August 2014

Bertumbuh dan Menjadi Serupa dengan Kristus

Bertumbuh dan Menjadi Serupa dengan Kristus 

“Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.  Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yohanes 8:29-32)

Ada beberapa kata penting di sini untuk bertumbuh dan menjadi serupa dengan Kristus adalah:
1. Menjadi Murid
Setelah Yesus mengatakan hal itu, banyak orang percaya kepada-Nya. tetapi kenyataannya orang yang yang percaya belum tentu menjadi seorang murid.  Tuhan mau kita menjadi murid yang tetap dalam Firman-Nya.    “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kisah Para Rasul 11:26).  Kristen itu bukanlah agama. Kata kristen diberikan untuk murid-murid Yesus.  Ketika kita mengaku menjadi orang Kristen maka kita harus menjadi murid.   Banyak orang yang salah mengerti jika mereka sudah beragama kristen, mereka sudah menjadi murid.  Kata Kristen adalah kita dilayakkan dulu menjadi murid, barulah kita dapat disebut orang-orang Kristen.  

2. Bagaimana syarat kita untuk bertumbuh yang pertama adalah:
a. Kita mengasihi Tuhan lebih dari diri kita sendiri
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.’’ (Lukas 9:23).  3 minggu lalu saya di bbm oleh salah satu hamba Tuhan dari Bogor untuk melayani dan mendoakan salah satu orang tua jemaat yang terkena kanker paru-paru. Ketika kami berdoa untuk orang ini, Tuhan menyampaikan bahwa Ia akan memanggil orang sakit ini.   Pada waktu itulah ia mulai mengampuni orang-orang di sekelilingnya.  Sehari setelah itu, orang tersebut meninggal.  Seandainya waktu itu saya menunda untuk datang dan masih memikirkan diri saya sendiri dengan berbagai alasan. Kita akan melewatkan satu jiwa yang berharga di mata Tuhan dan supaya orang itu mendapat pengampunan.  Ketika Tuhan mulai menggerakkan kita untuk melayani orang, jangan tunggu dan jangan beralasan.
b. Kita mengasihi Tuhan lebih dari VVIP (Very Very Important Person).
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26).   Tuhan mau kita tetap menomorsatukan Tuhan dalam hidup kita lebih dari orang-orang yang kita kasihi.   Jangan sampai kita menunda-nunda kehendak Tuhan karena kita lebih mementingkan keluarga kita, saudara kita bahkan diri kita sendiri.
c. Kita mengasihi Tuhan lebih daripada harta kita.
“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:33).  Jika kita masih terikat dengan harta kita, mustahil kita dapat menjadi murid.  Hanya karena ada seorang yang lebih mementingkan mobil yang baru ia bersihkan, ketika hujan ia menunda untuk melayani orang karena takut mobilnya kotor. Begitu juga dengan handphone, dan sebagainya.

3. Bagaimana teknik memuridkan seseorang :
1. I do - You watch (aku melakukan – kamu melihat)
Banyak orang yang bertanya bagaimana teknik memuridkan seseorang. Ketika saya temukan teknik memuridkan hanya bisa kita dapatkan dari Yesus Kristus. Pada Markus 1: 16-22,  ketika Yesus mengajar pada waktu itu, murid-murid Yesus hanya melihat Yesus mengajar.
2. I do - You help (aku melakukan – kamu membantu)
Tuhan mengajarkan murid-murid bukan hanya melihat saja tetapi juga mulai membantu.  Pada Yohanes 6:13, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mengumpulkan sisa roti dan ikan ke dalam bakul.   Yesus memberikan tugas bukan hanya sekedar melihat saja.  Tuhan bukan hanya memberikan Firman kepada murid-murid-Nya, Ia juga memberikan contoh kepada murid-murid-Nya.   seorang pemimpin harus memiliki orang yang akan siap menggantikan dia ketika dia memasuki tingkat kepemimpinan selanjutnya.  Kemampuan Seorang pemimpin sel ditentukan dari bagaimana kelompok anda berlipat ganda.  Lukas 9:13-16, Tuhan melibatkan murid-murid-Nya untuk melakukan tugasnya
3. You do – I help (Kamu melakukan – Aku membantu)
Matius 8:23-26 dan Matius 17:24-26  Yesus mengajarkan murid-murid-Nya berpikir. Ketika mereka tidak bisa melakukannya barulah Yesus mulai membantu mereka.
4. You do – I watch (Kamu melakukan – Aku melihat)
Matius 10:5-8, ketika pertumbuhan murid-murid semakin dewasa, Ia melihat, murid-murid melakukan apa yang Ia katakan.  Mereka siap diutus oleh Yesus dan mereka diberi tugas untuk melakukan sama dengan yang Yesus katakan.
Dalam memuridkan seseorang, masing-masing orang harus melakukan empat tahapan itu. Jangan sekali-sekali melompati tahap pertama langsung ke tahap ketiga atau keempat.  Harus tahap demi tahap. Ketika kita mengajarkan orang, asalkan kesalahan mereka tidak fatal dan sesuai dengan prinsip biarkan mereka melakukan kesalahan karena di sanalah teknik pembelajaran terjadi.  Mereka akan semakin belajar dan bertumbuh dan juga semakin matang.  Tetapi  jika mereka sudah melakukan kesalahan yang fatal, beritahu mereka.  Menjadi pemimpin perlu melalui proses. Sama seperti Yesus yang perlu tiga setengah tahun mengajarkan murid-murid-Nya.  Mereka perlu proses untuk belajar dan menjadi dewasa.  Jika kita tidak setia dengan proses kita tidak akan berkembang. Banyak yang menginginkan menjadi  pemimpin tanpa diproses hasilnya tidak akan maksimal.
Dampak mengasihi Tuhan adalah kita berbuah banyak (Yohanes 15: 8).  Tugas seorang murid adalah memuridkan orang lain supaya berbuah banyak.   Tugas seorang murid bukan hanya sekedar melaksanakan Firman tetapi juga memuridkan orang lain juga.   Amanat agung sebelum Yesus naik ke surga adalah jadikan semua bangsa murid-Nya.   Hal itu merupakan bagian pemuridan yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya.   Banyak orang yang percaya kepada Yesus karena Yesus melakukan banyak mujizat dan percaya Yesus adalah juruselamat tetapi belum tentu mau menjadi murid Yesus.

4. Hal-hal penting lainnya untuk bertumbuh dan menjadi serupa dengan Kristus adalah:
Melakukan kehendak Bapa 
Langkah yang kedua bukan hanya menjadi murid saja untuk bertumbuh dan menjadi serupa dengan Kristus tetapi juga melakukan kehendak Bapa. Melakukan kehendak Bapa tanpa suatu pengertian yang benar, tidak akan berbuah. (Matius 7:21-23)
Taat
Pada Kejadian 2:16-17, Tuhan inginkan kita taat kepadanya.  Ujian pertama pada manusia adalah ketaatan, Adam dan Hawa tidak lulus dalam ujian itu.  Ketaatan adalah suatu yang penting.  “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibat-Nya, tetapi siapa taat pada perintah, akan menerima balasan.” (Amsal 13:13). Ketaatan membuahkan hasil.
Memikul Salib 
Tuhan mau kita memikul salib kita. Jangan bilang kita meminta meringankan salib kita.  jika kita meminta demikian, itu tidak akan pernah mendewasakan kita.  Mengucap syukurlah dengan setiap keadaan kita. Jangan berusaha dengan kekuatan kita dengan memotong salib kita tetapi minta kekuatan Tuhan, untuk memikul salib kita sendiri. (Lukas 14:27).
Jadi bukan hanya menjadi murid saja supaya kita menjadi serupa dengan Kristus tetapi kita juga harus melakukan kehendak Bapa, taat, dan memikul salib.  Supaya kita semakin sempurna dalam Kristus dan terus hidup seturut kehendak-Nya.

Michael Tedja - Konsultan Management&Trainer; Dosen Arsitektur Univ. Bina Nusantara

0 comments:

Post a Comment