Pikiran
2 hal yang penting dalam hidup ini yaitu kita bisa bernafas dan juga berpikir. Setiap detik kita harus bernafas dan berpikir. Bernapas dan berpikir keduanya memiliki sifat yang penting dalam hidup manusia. Manusia berpikir 60.000 - 80.000 kali dalam sehari. Pernahkah kita berpikir, mengapa kita harus bernapas dan berpikir? Manusia melakukan sesuatu pasti semua berasal dari pikiran. Pikiran juga menentukan kebahagiaan seseorang. Begitu juga kita dalam berteman, satu orang memiliki pikiran yang berbeda dengan yang lain. Di alkitab juga dikatakan ada gadis yang bodoh dan gadis bijaksana. Semua berasal dari pikiran baik pikiran yang negatif dan juga pikiran positif.
Dalam setiap manusia ada pikiran. Pikiran yang mengendalikan kita ataukah kita yang mengendalikan pikiran. Manusia jatuh dalam dosa karena ia mulai berjalan dengan pikirannya sendiri dan hidupnya mulai dikendalikan. Contoh lainnya dalam mengendalikan pikiran adalah sulap. Sulap adalah permainan pikiran yang diatur oleh pesulap. Orang yang melihat sulap tersebut pasti berpikir bagaimana hal yang mustahil terjadi bisa terjadi. Mereka tidak sadar dengan itu karena mereka sudah berada dalam ilusi. Ada rahasia dibalik permainan mereka dan mereka tidak akan memberi tahu rahasianya. Pesulap membuat banyak orang berpikir.
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak: penuhilah bumi dan taklukanlah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:27 ). Itulah mandat yang diberikan Tuhan kepada manusia. Apa yang Tuhan katakan pasti benar terjadi. Ketika Tuhan melarang manusia memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, manusia malah melanggar perintah Tuhan. Ketika ada perintah membuat manusia semakin ingin melanggarnya. Iblis datang kepada Hawa, Iblis menipu pikiran Hawa, tetapi keinginan Hawa untuk memakan buah itu lebih besar dari ketaatannya kepada Tuhan. “...tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” (Kejadian 3:3). Hawa sudah hidup dalam kebenarannya sendiri karena ia menambahkan kata ”raba” pada perintah Tuhan. Hidup ini hanya ada 2 pilihan, kita mengendalikan pikiran itu atau pikiran yang mengendalikan kita. Tuhan sudah memberikan kuasa untuk mengendalikan pikirannya, tetapi dosa membuat manusia kembali dikendalikan oleh pikiran. Makanya sebaik apapun manusia tidak ada yang bisa datang kepada Tuhan dengan kekuatan manusia. Tuhan hanya memilih orang yang tidak bersandar dengan kekuatan sendiri. Pikiran orang kristen banyak yang sudah dikendalikan sehingga mengikut Tuhan masih berpikir. Salah satu kata motivasi, ubahlah pikiranmu maka kamu akan mengubah hidupmu. Pikiran yang positif hanya datang dari Tuhan. Ketika kita bertobat lahir baru, kita berubah dari apa yang merupakan kehendak kita menjadi kehendak Tuhan.
Ulangan 7: 1-3 Tuhan kasih tahu bahwa hal ini akan terjadi. Bangsa Israel harus menumpas semua bangsa itu dan mendudukinya. Tetapi bangsa Israel tidak taat dan mereka melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang Tuhan firmankan.
Hal yang luar biasa kita dapatkan dari Bapa yaitu Roh Kudus. Pikiran manusia bila tanpa Roh Kudus tidak akan berarti apa-apa. Manusia tidak ada yang bisa mengendalikan pikirannya. Jika tanpa Roh Kudus, kita yang akan dikendalikan oleh sistem dunia ini. Orang yang menciptakan bola lampu sebelumnya ia pasti memiliki kepercayaan pasti ia akan menemukan bola lampu. Ia sudah terobsesi dengan pikirannya. Kita berbeda dengan penemu tersebut karena kita sudah ada Roh Kudus. Kita jangan takut mempelajari sesuatu pikiran, karena kita sudah memiliki Roh Kudus. Seorang penemu jika dasarnya bukan untuk kemuliaan Tuhan pasti akan sombong karena dari kekuatannya ia menemukan sesuatu. Berpikir yang Tuhan inginkan adalah seperti pada kitab Yosua. Tuhan mengajarkan kita untuk merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Sehingga ketika kita membaca Firman bukan hanya sekedar dibaca tetapi juga direnungkan sehingga Firman Tuhan menjadi hidup. Pentingnya hidup dan dipimpin oleh Roh kudus. Tuhan sudah memberikan kuasa, sehingga kita bisa hidup dan dipimpin oleh Roh.
“Dari para filsuf stoisisme seperti Socrates yang berkata bahwa ‘hidup tanpa ujian bukanlah hidup yang berarti’ dan Epictus yang berkata bahwa ‘yang menjadi perhatian saya bukanlah sesuatu yang sebenarnya, melainkan tentang cara manusia berpikir.’ Shakespeare dengan tepat mengamati bahwa ‘tidak ada sesuatu yang benar atau pun salah, kecuali pikiran membuatnya seperti itu. Jadi, jelaslah bahwa manusia belum berubah banyak selama bertahun-tahun. Kita masih tetap mengalami penderitaan mental akibat pikiran yang tidak terkendali.”
Perubahan yang manusia lakukan tidaklah secara instan, tetapi kita juga tidak bisa menjadi sama dalam waktu yang bertahun-tahun. Harus ada perubahan yang nyata. Penderitaan mental terjadi karena ada dosa. Jika kita masih mengalami hal itu, jelas dosa harus diselesaikan. Daud mengendalikan pikirannya. Dia tidak dikuasai oleh perkataan orang dan pemikiran orang lain. Banyak contoh yang dapat kita lihat tentang pikiran, seperti 12 pengintai Israel yang mengintai , hanya 2 orang yang melihat dari cara berpikir yang berbeda. Mereka melihat dari pikiran yang benar sedangkan 10 orang yang lain melihat dari pikiran yang salah.
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.“ (Filipi 4:8-9). Pernahkah itu kita pikirkan segala yang seperti itu. Kita memikirkan hal itu karena kita memiliki Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, kita akan sulit memikirkan hal itu.
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:21). Kita adalah refleksi orang-orang yang sudah bertemu dengan Tuhan. Pemikiran yang sudah dibodohi adalah pemikiran yang hanya untuk diri sendiri. “Hanya pikiran Andalah yang dapat menggerakkan Anda menuju keberhasilan-atau justru menghambat Anda. Jadi, untuk mengubah hidup Anda, yang harus dilakukan adalah mengubah pikiran Anda.” Pembaharuan pikiran hanya kita dapatkan ketika dilahirkan kembali. Hanya ada 2 hal ketika kita menggerakkan pikiran kita, kita menjadi berhasil atau kita akan menjadi terhambat.
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” (Yohanes 4:24-26). Mereka dulu hanya hidup dalam kebenaran saja. Tetapi sekarang mereka harus menyembah Roh dan kebenaran. Dari kesaksian perempuan Samaria, banyak orang yang percaya kepada Yesus. Pemikiran perempuan Samaria itu berbeda dengan orang lain. Ia pergi kepada orang banyak dan memberitakan tentang Yesus yang ia temui. Orang Samaria lebih menginginkan Yesus dari pada orang Yahudi. Dengan iman, pikiran mereka dibukakan. Semua orang perlu juruselamat. Semakin banyak kita menginjil kita semakin mengerti bahwa Yesus adalah juruselamat. Yesus hanya mentaati apa yang Bapa katakan. Orang yang beriman karena ia percaya dengan Tuhan dan Ia mengendalikan pikiran. Roh Kudus yang mengendalikan pikiran. Kita lebih daripada pemenang. Tuhan sudah katakan dan kita tinggal melakukan apa yang Tuhan katakan. Kita tahu masa depan kita karena ada Tuhan dalam hidup kita. Kemarin adalah history (sejarah), hari ini adalah hadiah, besok adalah misteri. Orang yang berbahagia adalah orang yang melakukan perintah Tuhan dan mengendalikan pikirannya. Pikiran manusia setiap detiknya bisa berubah-ubah tetapi berbeda dengan Tuhan. Ia tidak berubah karena ia terus memberikan keselamatan kepada orang yang menginginkan.
Khotbah:
Darwin Egan Lontoh
0 comments:
Post a Comment