Sunday, 19 April 2015

Bahagia

Bahagia 

“Are you happy?” Ketika kami menghadiri suatu acara di Salatiga yang diadakan oleh Bank CIMB Niaga,, Darwin mengatakan “Apakah Anda bahagia?”  Bahagiakah Anda dengan kehidupan Anda sekarang ini?  Ketika saya mendengar hal itu, saya pun harus pastikan hidup saya bahagia setiap hari.  Dalam buku yang saya baca akhir-akhir ini, setiap orang bisa bilang bahagia ketika mereka memiliki uang banyak dan, berpendidikan tinggi.  Setiap manusia pasti mengejar kebahagiaan bahkan ketika kita sudah dilahirkan kembali, kita harus pastikan setiap hari kita bahagia. Kebutuhan seseorang akan bahagia itu dan tuntutan akan kebahagiaan itu berbeda-beda. Abraham Lincoln mengatakan “Most folks are as happy as their make up their minds to be” dalam terjemahan bahasa Indonesianya  “Kebanyakan orang sebahagia oleh apa yang ditetapkan dalam pikiran mereka.”   Yang menentukan kebahagiaan kita adalah pikiran kita tetapkan.     Tuhan menciptakan otak manusia sama tetapi hasil dari pemikiran setiap orang berbeda-beda. Ketika mereka bertumbuh ada yang jenius, ada yang rata-rata dan ada yang di bawah rata-rata.  
Manusia memiliki memori yang mereka terima dari awal mereka bertumbuh.  Saya membaca sesuatu pengetahuan tentang otak dan tentang kehamilan. Sewaktu manusia di dalam kandungan, pertumbuhan otak pada janin adalah 2-4 minggu sudah terbentuk dan pembentukan itu terus berlangsung selama 3-4 bulan.   Otak pada bayi membentuk lempengan syaraf/ tabung otak sampai sempurna dan akan terus bertumbuh sampai dengan sekarang.  Umur periode yang sangat kritis dalam pertumbuhan otak yang sangat cepat adalah dari umur 1- 6 tahun, selebihnya otak akan bertumbuh sangat lambat.  Kecepatannya 95 % lebih dari kecepatan otak orang dewasa jadi kemampuan kita berpikir ditentukan dari 1-6 tahun itu.  Anak kecil mudah untuk mengerti karena otaknya berada dalam tahap berkembang.   Mereka ingin tahu dan mencoba segala hal yang mereka tidak ketahui.  Masalahnya, keingintahuan mereka tidak disertai peran aktif orangtua.  Orangtua mereka yang kecenderungannya sibuk bekerja, tidak memiliki waktu untuk bersama-sama dengan mereka.   Akhirnya mereka distimulasi dengan nonton televisi,, bermain game dan kegiatan yang bersifat instan. Hal yang tidak dimiliki orang dewasa adalah kreatifitas yang spontanitas.  Banyak mereka yang ingin tahu dan mereka bertanya, berbeda dengan orang yang dewasa, yang seakan tahu tetapi kenyataannya tidak tahu apa-apa.   Anak-anak bisa terlepas karena mereka masih dalam tahap belajar. Mereka lebih cepat belajar, Itulah kebahagiaan mereka.    Sejak dalam kandungan harusnya kita sudah dididik. Karena itu akan menentukan bagaimana mereka kedepannya., Ketika saya hamil, jangan ada kata hal-hal yang negative yang keluar sebaliknya saya membaca Alkitab keras-keras dan memuji Tuhan keras-keras karena panca indera yang sudah berfungsi pada manusia pada pertama kali adalah telinga.  Ketika kita baca Yosua dan Ulangan.  Bahkan Tuhan katakan untuk kita mendengarkan baik-baik dan kepada Musa, Tuhan katakan untuk mengatakan di telinga Yosua bahwa perjanjian ini sampai turun-temurun.  Betapa pentingnya hal itu untuk terus dikatakan.   Bahagia dimulai dari pikiran yang kita tetapkan.  Jika kita memilih untuk bahagia kita pasti akan bahagia.   Bedanya otak laki-laki dengan otak perempuan, otak laki-laki bekerja lebih lambat dari pikiran ke perasaan tetapi otak perempuan cepat sekali dari pikiran ke perasaan.
Hal yang dialami Daud, ketika ia penuh dengan Tuhan, ia bermazmur. Betapa ajaib kejadian Tuhan.  Setiap anggota tubuh yang Tuhan ciptakan semua ada maksudnya.  Hal itu tercipta sedemikian rupa untuk tujuan yang mulia.  Kita yang sudah bertobat dilahirkan kembali harusnya kita semakin pintar karena kita terus menerus belajar akan pewahyuan dan pengetahuan akan Tuhan.  “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.  Janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:1-2).

Sewaktu kita bertobat dilahirkan kembali, kita memiliki hati dan roh yang baru tetapi pikiran kita masih yang lama. Akal budi kita harus diperbaharui dari hari ke hari.  Pembaharuan budi terjadi waktu ada penyerahan total yaitu dalam pemuridan. Kedua belas rasul disebut murid Yesus karena mereka melakukan apa yang Yesus lakukan. Mereka bukan hanya saja melihat tetapii mereka melakukannya.   Mereka mengalami pembaharuan budi, Mereka banyak ditegur dan dididik..  “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”(Filipi 4:8). Di luar dari semuanya itu jangan kamu pikirkan.  Jika kita mau berpadanan dengan pikiran Kristus, maka pikirkan perkara yang diatas, bukan perkara dunia ini.  Perkara dunia selalu membawa kekuatiran dan ketakutan.  Ujung dari kekuatiran adalah kesedihan, kesedihan tidak akan ada kebahagiaan dan keyakinan.    Mereka yang berada pada area itu tidak akan bisa memberitakan Injil.  Jadi harus ada yang kita fokuskan dalam hidup kita. Dalam jemaat, jika kita tidak dalam pemuridan, pikiran ini tidak dapat ditundukkan.  Murid-murid Yesus melihat apa yang Yesus lakukan dan mereka taat dengan apa yang Yesus katakan.  
Yosua adalah salah satu orang yang luar biasa (Yosua 10: 7).   Ia adalah Abdi Musa sejak masa mudanya (Keluaran 33:11, Bilangan 11:2, Ulangan 1:38) dan pada Yosua 10:14, Yosua adalah orang yang Tuhan dengarkan permohonannya.  Dia bukan berasal dari orang-orang yang kelihatan secara mata. Ia adalah abdi Musa yang setia dari awal Musa dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir..  Yosua memiliki jiwa yang lain. Ia memiliki cara pandang yang berbeda.  Cara pikirnya berbeda. Ia begitu berbeda karena Yosua memberikan hidupnya untuk mengikuti Musa. Yosua melihat apa yang Musa lakukan. Ketaatannya kepada Musa yang membuat ia luar biasa. Dalam Keluaran 17:9-13, Yosua dipanggil untuk memimpin bangsa Israel berperang melawan orang Amalek.  Ia mendapat kepercayaan dari Musa dan ia melakukan sama seperti yang Musa perintahkan dan Yosua mengalahkan bangsa Amalek.   Kemenangan Yosua tidak terjadi secara instan, Dia dibentuk dari kehidupannya yang sebelumnya. Ia memiliki pengejaran dan keinginan yang lebih dari yang lainnya. Ada proses, ia dimuridkan dan diajarkan.  Semakin banyak kita tahu firman, kita bisa saja sombong. Jika kita tidak menyerahkan hidup kita sepenuhnya, kita tidak bisa dimuridkan.  Yosua selalu dikatakan abdi Musa, bukan lagi karena posisi, tetapi fungsi yang dia lakukan adalah tepat.  Itulah kebahagiaan Yosua, ia tepat memposisikan dirinya.    Kebahagiaan kita karena kita mengerti dan mengikuti apa yang Tuhan katakan.  Pemuridan tidak akan pernah berhenti.  Mari kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.  Di luar Firman Tuhan, kita tidak akan bahagia.  Tanda orang bahagia adalah wajah kita yang bercahaya karena kemuliaan Tuhan itu terpancar.
“Not how much we have, but how much we enjoy” dalam terjemahan Indonesianya “Bukan seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang bisa kita nikmati”(Charles Spurgeon).  Di luar sana orang mengejar kebahagiaan sedemikian rupa. Dan tahunya kebahagiaan tidak bisa dibayar dengan uang.  Bukan seberapa kita memiliki, tetapi bagaimana kita mensyukuri hidup ini.  “Mastery is achieved by consistent (and persistent), actions practised daily” terjemahannya “Suatu keahlian dicapai oleh konsistensi (dan kegigihan), tindakan-tindakan yang dilatih setiap hari”     Jika kita menginginkan suatu dan ingin mencapainya, harus ada latihan terus-menerus. Dalam turnamen cheerleeders yang anak saya ikuti, mereka mempelajari sedemikian rupa. Mereka memposisikan dirinya untuk menjadi pemenang. Mereka mau diajar dan mau diatur.
Brother dan sister, waktu terus berjalan. Jika kita kehilangan waktu, hal itu tidak akan kembali lagi. Jika kita tidak sadar dan tidak mau belajar dan memenuhi pikiran kita dengan pikiran Kristus, kita akan semakin ketinggalan bahkan kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang penuh di dalam Tuhan.  Kita bisa menjadi pahlawan yang gagah perkasa karena kita mau dilatih.  Pemuridan membuat kita rendah hati.  Yosua dikelilingi pahlawan yang gagah perkasa karena ia memulainya dari abdi Musa.  Ia adalah Pahlawan Tuhan bergerak maju.


Khotbah: Silviana Lontoh
Jubilee Surabaya

0 comments:

Post a Comment