Monday, 11 January 2016

Hidup dalam kebenaran

Hidup dalam kebenaran

“…Akulah satu-satunya jalan, dan kebenaran, dan hidup…” (Yohanes 14:6). Ayat tersebut merupakan salah satu kutipan ayat yang terkenal. Berdasarkan ayat tersebut yang akan terus diuji hingga akhirnya adalah kebenarannya, seperti ada yang tertulis bahwa orang benar akan hidup oleh iman (Roma 1:17). Tidak ada seorangpun yang dapat menjadi benar hanya dengan kekuatannya sendiri. Yesus datang sebagai
contoh dan memberikan jalan kebenaran supaya orang– orang yang datang kepada-Nya beroleh kehidupan. Hal yang terus membuat kita kuat adalah saat ini adalah kebenaran di dalam Kristus.
Dalam 1 Yohanes 1:1-4, Yohanes secara detail menjelaskan bahwa apa yang ia alami dengan Tuhan harus
dialami oleh orang-orang yang mendengarkan kotbahnya. Berulang kali ia menyatakan bahwa apa yang ia peroleh saat ini karena persekutuannya dengan Bapa. Sebelum kita mengalami pertobatan lahir baru, kita memiliki 2 bapa. Yang pertama adalah bapa kita secara daging dan yang kedua adalah Iblis. Tetapi setelah kita bertobat lahir baru bapa yang kita miliki adalah Bapa yang di sorga. Kasih dari Bapa yang di sorga adalah menginginkan orang yang terhilang kembali kepada-Nya. Apakah kasih tersebut kita miliki? Cara kita
memberitakan kebenaran firman Tuhan bukan karena kita kasihan terhadap orang tersebut. Tuhan tidak pernah memerintahkan untuk memberitakan dengan kasihan, tetapi memberitakan dengan berani dan kasih dari Tuhan.

Kebenaran Tuhan yang membuat diri kita terus kuat dan terus hidup bersama dengan Dia. Sukacita yang kita miliki akan menjadi sempurna jika apa yang kita miliki ini dibagikan kepada orang lain.
Kita dilahirkan kembali karena adanya benih ilahi dari firman Tuhan. Orang yang lemah pasti sudah malas untuk membaca Alkitab, sudah tidak ada lagi kebanggaan terhadap Alkitab. Dalam kitab 1 Yohanes terus dinyatakan bahwa kita harus bertobat dan dilahirkan kembali. Bertobat lahir baru berarti kita memperoleh hati yang berasal dari Tuhan. Selanjutnya, di 1 Yohanes 1:5-6 dikatakan jangan pernah berpikir ada kebohongan dan kegelapan dalam firman Tuhan. Banyak orang yang menggunakan firman Tuhan tetapi sebenarnya ia berbohong dan tidak sungguhsungguh hidup di dalam kebenaran firman Tuhan. Seseorang
dikatakan berdusta jika ia mengatakan beroleh persekutuan dengan Tuhan tetapi masih hidup dalam kegelapan dan tidak hidup dalam kebenaran. Hari ini kita dapat memiliki kebenaran tetapi belum tentu besok kita masih memiliki kebenaran tersebut. Oleh karena itu, kita perlu Roh Kudus untuk terus memimpin kita hidup dalam kebenaran. Hanya Roh Kudus yang mengerti tentang kebenaran. Iblis tidak pernah mengerti apa itu kebenaran. Banyak orang Kristen yang mengetahui kebenaran, tetapi belum tentu ia hidup dalam kebenaran. Kita dikatakan hidup benar bukan hanya saat kita mengetahui kebenaran, tetapi ketika kita melakukan kebenaran tersebut. Kita menjadi bersemangat dalam memberitakan Injil karena kita hidup dalam kebenaran, bukan sebagai orang yang hanya diupah dalam memberitakan Injil.

Banyak orang yang percaya setelah mendengarkan Yesus berkotbah saat itu (Yohanes 8:30). Namun dalam Yohanes 8:31-32 dikatakan, “…Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Yesus mengatakan hal tersebut kepada orang Yahudi yang percaya. Orang yang melakukan kebenaran pasti akan bersaksi. Tidak hanya itu saja, bahkan orang dapat dikuatkan karena kehadiran seseorang yang penuh akan hadirat Tuhan. Kebenaran Tuhan perlu untuk kita hidupi sehari-hari, bukan hanya sekedar kita ketahui saja.
Kebenaran dapat bekerja jika kita lahir dari Tuhan(1 Yohanes 1:7-9). Barangsiapa yang lahir dari Tuhan ia tidak berdosa lagi. Tidak ada yang dapat melakukan kebenaran tanpa terang Tuhan turun dalam diri kita. Orang yang memberitakan firman tanpa urapan adalah penyesat. Banyak orang yang menutupi dirinya dengan kebaikan dalam hidup beragama, tetapi sebenarnya hatinya tidak memiliki kebenaran. Kemudian di 1 Yohanes 2:28-29 dijelaskan bahwa kita memberitakan Injil karena kita berbuat kebenaran. Kita
memberitakan Injil bukan hanya karena kita disuruh, tetapi karena kita berbuat kebenaran Tuhan. Dalam 1 Yohanes 3:1- 2, 6-10 dikatakan kita adalah anak-anak Tuhan yaitu kita yang mengenal Dia karena kita mendengar kebenaran. Jika Saudara hidup di dalam Dia maka Saudara harus hidup di dalam kebenaran-Nya yaitu tidak berbuat dosa lagi. Orang yang diurapi akan berbuat kebenaran. Tidak ada pendosa
yang dapat berbuat kebenaran, pendosa dapat berbuat baik tetapi ia tidak bisa berbuat kebenaran. Jika orang yang sudah bertobat lahir baru melakukan ketidakbenaran, lalu bagaimana Roh Kudus dapat bekerja? Roh yang sudah diberikan dalam diri kita memberikan kuasa dan kebenaran. Iblis akan terus menipu manusia supaya manusia tidak berbuat kebenaran. Itulah pekerjaan Iblis bahwa apa yang ia lakukan membuat manusia melakukan dosa secara terus menerus. Saudara dapat mengetahui banyak hal mengenai kebenaran namun tanpa urapan dan Roh Kudus, Saudara tidak dapat berbuat kebenaran. Maka apa yang kita lakukan
bukan karena usaha kita sendiri tetapi karena kasih karunia Tuhan. Pada saat ini janji Tuhan sudah ada di dalam diri kita dan kita harus mengetahui hal tersebut. Jika kita tidak mengetahui janji Tuhan yang ada di dalam diri kita maka kita akan menjadi lemah.

Kita yang berasal dari Tuhan harus memberitakan kepada dunia bahwa saat ini dunia sedang berada dalam kuasa si jahat (1 Yohanes 5:18). Kita tahu bahwa orang yang lahir dari Tuhan tidak berbuat dosa lagi dan akan melakukan kebenaran. Manusia tidak dapat membela dirinya untuk membuktikan diri hidup dalam kebenaran. Tuhan yang tahu bagaimana kita melakukan hidup benar di hadapan Tuhan. Tanpa kita dibenarkan oleh Tuhan maka kita tidak dapat melakukan-kebenaran. Karena itu, kita perlu pernyataan Tuhan setiap hari untuk hidup di dalam kebenaran Tuhan. Kita dapat berbuat kebenaran karena iman kepada Tuhan. Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Mari kita beritakan kebenaran kepada orang lain karena jika kita tidak memberitakan kebenaran lagi maka kita akan banyak melihat kepada diri
kita sendiri. Kita adalah orang-orang yang berbuat kebenaran. Kita harus tahu bahwa orang yang lahir dari
Tuhan, ia akan berbuat kebenaran. Orang yang berbuat kebenaran adalah orang yang hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Selanjutnya dalam 1 Korintus 3:16-18 tertulis dimana ada Roh Tuhan di situ ada kemerdekaan. Kebenaran yang diberikan Roh Tuhan akan membawa kemerdekaan. Hal tersebut yang dicari oleh banyak orang yaitu kemerdekaan di dalam Tuhan tanpa selubung yang menutupi. Marilah kita
menjadi pelaku kebenaran karena kita mencerminkan gambaran Tuhan dalam diri kita.

Kotbah: Darwin Egan Lontoh

0 comments:

Post a Comment