Kebenaran
Menurut wikipedia
Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan obyek[1] bisa juga diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yg
sesuai dengan (atau tidak ditolak oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri.
Kebenaran adalah lawan dari kekeliruan yang merupakan obyek dan pengetahuan tidak sesuai.
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyek, yakni pengetahuan yang obyektif.
Karena suatu obyek memiliki banyak aspek, maka sulit untuk mencakup keseluruhan aspek (mencoba meliputi seluruh kebenaran
dari obyek tersebut)
[Kamus Browning]
Dalam bahasa Ibrani yang dimaksud adalah kenyataan terbukti benar atau tidak bersalah — digunakan
untuk menyatakan seorang raja yang baik (#/TB Yes 32:1*) atau sekutu yang handal atau tetangga yang terpercaya (#/TB Am 5:7*).
Allah itu benar, karena ia setia pada *perjanjian-Nya, membebaskan Israel dari musuh-musuhnya dan memberi harapan untuk
masa depan (#/TB Yes 23:5*). Dalam PB kata ‘kebenaran’ sering ditemui dalam Injil Matius, di mana yang dimaksud adalah
kebenaran etis dengan melakukan kehendak Allah (#/TB Mat 5:6,10*).
Arti ini kurang radikal dibandingkan dengan yang dikemukakan Rasul Paulus.
Pada Paulus kebenaran itu tidak sekadar perilaku benar di hadapan Allah, tetapi suatu hubungan yang benar dengan Allah.
Prakarsanya adalah dari Allah; diterima dalam *iman dan berwujud dalam perilaku yang benar (#/TB Rom 3:21-26*).
Kebenaran dinyatakan ada pada Yesus dalam #/TB 1Yoh 2:1*, dalam arti sama sekali sesuai dengan kehendak Allah.
Banyak orang yang mempertanyakan tentang kebenaran Tuhan, mulai dari jaman perjanjian lama bahkan sampai jaman sekarang.
Hal ini adalah penggenapan dari ayat Alkitab di Roma 10:3
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Ayat ini sangat jelas menggambarkan bahwa saat kita tidak mempunyai pengenalan akan kebenaran Tuhan maka kita akan berusaha mendirikan kebenaran kita sendiri dan lebih parahnya adalah, karena kita tidak mengenal kebenaran Tuhan itu dan setelah kita mendirikan kebenaran kita sendiri menjadikan kita tidak takluk kepada kebenaran Tuhan yang sejati.
Berbicara tentang kebenaran, banyak orang mengatakan bahwa kebenaran itu relatif dan kebenaran itu dianggap benar dan salah adalah tergantung siapa yang mengatakan itu.
Pengetehauan tentang yang baik dan yang jahat berbeda dengan Kebenaran Tuhan
Kita tahu bahwa pada hakekatnya saat manusia yang pertama Adam dan Hawa diciptakan, dan saat mereka memakan buah yang dilarang oleh Tuhan, maka dikatakan Alkitab bahwa mereka menjadi salah satu dari Tuhan sendiri tahu tentang yang baik dan yang jahat.
Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat inilah yang membuat banyak manusia merasa mereka sudah memiliki kebenaran yang sejati. Dan pengetahuan inilah yang membuat manusia selalu mementang Tuhan, tidak mau takluk pada kebenaran yang sejati yang memerdekakan orang-orang.
Dalam Roma 3:23 dikatakan
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah"
Dari ayat diatas kita mendapatkan suatu fakta bahwa kenyataannya saat manusia jatuh dalam dosa,
manusia sudah kehilangan kemuliaan Tuhan. Dan manusia berusaha membangun kemuliaan untuk diri mereka sendiri.
Sebanyak apapun pengetahuan yang kita miliki tentang hal yang baik dan yang jahat ternyata hal itu tidak akan pernah dapat menyelamatkan kita dari segala dosa yang sudah kita lakukan selain dari pada mendapatkan kebenaran yang sejati.
Apa itu kebenaran Yang sejati?
Yohanes 17:19 mengatakan " Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran."
Kebenaran yang sejati hanya ada di dalam Tuhan yaitu Firman-Nya, tidak ada yang lain.
Hanya Firman Tuhanlah yang sanggup melepaskan manusia dari hukuman dari kebinasaan dan segala konsekuensi dosa.
Bahkan dalam Injil Yohanes 8:32 dikatakan "dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Segala sesuatu dimulai dari Firman Tuhan, Baca Kolose 1:16 dimana dikatakan:
" karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan,
baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."
Yes, itulah kebenaran yang sejati yaitu bahwa segala sesuatu dari Tuhan oleh Tuhan dan untuk Tuhan.
Amin
Ditulis oleh:
Hengky Irawan
Jubilee for Surabaya
0 comments:
Post a Comment