Kesuksesan yang Sejati
Semua orang pasti ingin sukses, tetapi ada kesuksesan yang sejati dan kesuksesan yang semu. Di dalam jemaat Tuhan, Saudara akan menemukan kesuksesan yang sejati itu. Pencuri yaitu Iblis, pekerjaannya hanya mencuri, membunuh, dan membinasakan (Yoh 10:10). Pekerjaan Iblis bisa saja terjadi dalam lingkungan sekitar kita, pekerjaan kita, atau rumah tangga kita.
Perjalanan rohani kita bukanlah perjalanan yang main-main atau seperti perjalanan wisata. Sesuatu yang kekal dipertaruhkan yaitu hidup kekal atau mati kekal. Oleh karena itu, kita yang sudah mendapatkan hidup yang kekal harus memberitakan Injil dan barangsiapa percaya orang itu mendapat hidup. Waktu memberitakan Injil bukan hanya dia yang diselamatkan, tapi kita juga diselamatkan. Sampai-sampai Paulus berkata “celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil”. Namun terkadang banyak dari kita menganggap pemberitaan Injil sebagai tugas. Kita harus beritakan bahwa tanpa Injil manusia akan binasa. Injil bukanlah berita kadaluarsa. Mungkin segelintir orang berkata bahwa Injil adalah berita kuno, tapi sebenarnya dalamnya sekarat.
Dari banyak buku yang kita baca dan seminar yang kita ikuti, hanya dalam Yesus kita bisa mendapatkan kesuksesan yang sejati. Pencuri datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan, tetapi Yesus datang untuk memberi hidup yang berkelimpahan. Bagi kita yang sudah dilahirkan kembali, kita punya hidup berkelimpahan itu. Namun bisa saja kita seolah-olah tidak punya karena tidak pernah dibuka lagi. Mempunyai tapi seperti orang tidak punya. Yesus datang memberi hidup dalam segala kelimpahan. Apakah yang ‘segala’ itu boleh diganti dengan ‘sebagian’? Pasti tidak, tapi mengapa hidupmu dibuat seolah-olah hanya memiliki sebagian saja? Kalau hidup Saudara memang dalam kecurian atau kebinasaan, undang Yesus masuk dan Saudara akan mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.
Di bawah ini kita akan melihat kesuksesan dalam 3 tingkatan:
1. Kesuksesan : Kesuksesan fisik, mental, dan spiritual.
a. Kesuksesan fisik berbicara tentang tubuh, properti, mobil mewah, emas, dsb.
Jika Saudara mudah tertipu dengan kesuksesan fisik berarti Saudara adalah mainannya Iblis. Namun Yesus juga peduli dengan kesuksesan fisik. Kita bisa lihat pada firman-Nya yang mengatakan sembuhkan orang sakit. Lalu memberi makan 5000 orang dan masih banyak lagi yang berbicara tentang fisik. Sukses secara fisik itu penting supaya kita bisa beraktivitas.
b. Kesuksesan mental. Ini berbicara tentang jiwa seseorang.
Yesus berkata dalam firman-Nya untuk mengusir setan-setan supaya jiwanya sehat. Oleh karena itu, karunia-karunia roh harus bekerja.
c. Kesuksesan spiritual.
Kesuksesan ini diperoleh dengan dilahirkan kembali dari air dan roh.
Dalam Matius 19:16-26 bercerita tentang seorang anak muda kaya yang mencari hidup yang kekal. Ini berbicara tentang sesuatu yang paling tinggi dalam hidupnya yaitu tentang hal spiritual. Dia adalah seorang yang achiever karena dia mengejar Yesus (waktu itu tidak mudah bertemu dengan Yesus karena Yesus orang yang terkenal). Kemudian dia bisa bertemu dengan Yesus secara fisik, tapi spiritualnya belum. Oleh karena belum dia terus mengejar apa yang belum terjadi dalam hidupnya.
Anak muda itu sudah melakukan semua hukum Taurat. Namun pada nyatanya masih kurang, dia masih mencari yang spiritual. Yesus hanya menjawab “jual segala milikmu dan ikutlah Aku”. Anak muda itu sedih karena banyak hartanya, baik secara fisik maupun mental. Bicara mental yaitu bicara tentang ide-ide yang menguntungkan dia. Dia berpikir kalau mengikut Yesus, semua ide-idenya bisa hilang. Padahal belum tentu seperti itu. Orang yang kaya memang sukar masuk dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, butuh totalitas dan perjuangan yang luar biasa. Kalau masih ada alasan-alasan atau keberatan secara manusia, maka dia tidak akan bisa masuk kerajaan sorga. Memang sulit, tapi bisa. Lalu murid-murid Yesus bertanya siapa yang bisa masuk kerajaan sorga artinya yang sesuai standar Yesus.
Yesus hanya menjawab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan datang untuk memberi hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Kesuksesan spiritual bisa mempengaruhi kesuksesan mental dan fisik. Luar biasa kita bisa bertobat dan dilahirkan kembali. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan. Jangan hanya dikemas saja dan berkata yang penting sudah bertobat dan dilahirkan kembali. Bangkit dan bersinarlah. Terang Tuhan telah terbit atasmu. Oleh karena itu, beritakanlah Injil. Renungkanlah firman Tuhan siang dan malam supaya perjalananmu berhasil dan beruntung.
2. Pencapaian dalam proses.
a. Keyakinan.
Percuma Saudara mempunyai mimpi, tapi keyakinan Saudara tidak penuh atau utuh. Saudara tidak akan bayar harga kalau keyakinan Saudara tidak penuh. Mari percaya saja dan itu pasti akan terjadi. Iman mengalahkan dunia. Sungguh-sungguh bangkitkan imanmu.
b. Target atau sasaran.
Ada target jangka panjang dan pendek. Renungkanlah apa yang ingin Saudara capai dalam jangka panjang dan jangka pendek.
c. Ketekunan.
Ini adalah sesuatu yang dibentuk dalam mental cara berpikir Saudara.
d. Bersyukur. Dalam segala keadaan ucapkanlah syukur. Dengan bersyukur Saudara akan menjadi lebih dewasa dalam kehidupan ini. Waktu dalam keadaan tidak enak pun Saudara tetap bersyukur, itu hal yang luar biasa. Kalau tidak mengucap syukur maka yang muncul hanya mengeluh, mengutuk, mengumpat, memaki, dll.
e. Berbagi/ memberi/ kemurahan hati dimanifestasikan. Ini bicara tentang mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri
f. Rendah hati dalam doa. Anugerah diberikan kepada yang rendah hati dan Tuhan menentang orang yang congkak.
g. Setia sampai mati. Jangan seperti Yudas Iskariot. Awalnya sungguh-sungguh, tapi kemudian tidak. Lalu akhir hidupnya adalah mati gantung diri.
3. Kewaspadaan (berjaga-jaga).
Para penakluk atau juara pasti pernah tersandung. Lebih mudah merebut daripada mempertahankan karena akan ada banyak pihak yang berusaha merebut dari berbagai sisi. Sampai seberapa besar Saudara menganggap panggilan ini berharga? Hati-hati dan berjaga-jaga. Jangan sampai ada yang menawan Saudara dengan filsafat-filsafatnya yang kosong. Kalau sekarang Saudara belum pernah mencapai yang terbaik lagi dalam hidup maka Saudara dalam bahaya. Kembalilah maka Saudara akan bertumbuh. Jika Saudara sungguh-sungguh kembali, Saudara pasti bisa mengontrol diri untuk kembali melakukan yang terbaik. Namun apabila belum bisa berarti Saudara masih kecolongan atau masih ada celah-celah. Jangan sampai terjadi pada Saudara perumpamaan tentang lima gadis bodoh. Janji, fasilitas, dan perkenanan yang sama diberikan kepada lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana, tapi yang bodoh ditolak oleh mempelainya.
Mari belajar dari perjalanan Yosua. Dalam Bilangan 13:1-3, pemimpin sejati pasti diuji di medan peperangan. Yosua dipilih lalu ia mengintai negeri yang dijanjikan itu (Bil 13:17- 24, Bil 14:6-9; Yos 24:14-18). Sama halnya dengan Saudara. Saudara akan merebut tanah perjanjian lalu apa yang Saudara lakukan dan persiapkan? Amatilah tanah perjanjian itu. Sebenarnya Tuhan bisa melakukan sendiri, tapi dia menyuruh pengintai-pengintai karena Ia ingin melatih kekuatan dan mental kita supaya kita menang.
Kita diutus, mengintai lalu mengambil alih (Yos 14:9-11). Kaleb berkata bahwa sudah 45 tahun lamanya ia masih sama kuat. Itu tidak hanya berbicara tentang umur, tapi juga tentang keyakinanmu, gairah, dan kekuatan. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara masih sama kuat sampai sekarang? Berjuanglah untuk janji-janji Tuhan.
Khotbah: Hosea Hartono (klik untuk melihat foto)
Jubilee Semarang
0 comments:
Post a Comment