Dengarkan
DALAM Yeremia 1: 5 dikatakan bahwa "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau,
dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Saat di dalam kandungan pun, Tuhan sudah menetapkan Yeremia menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.
Seseorang dapat mendengar jika ia tidak tuli, namun ada beberapa orang yang mengalami tuli rohani.
Tuli rohani merupakan sebuah kondisi dimana seseorang dapat mendengar firman Tuhan namun mereka tidak melakukannya,
seperti ada yang tertulis dalam kitab Roma dan Yeremia. Kata “dengarkan” sangat penting sekali, terutama dalam posisi seperti atasan kepada bawahannya.
Ketika kita mengikut Tuhan, kita seringkali mendengar apa yang Tuhan perintahkan. Namun tidak cukup hanya sampai di situ saja.
Kedudukan yang paling tinggi yaitu ketika kita melakukan perintah Tuhan, seperti seorang pelayan kepada tuannya.
Pelayan itu akan mengikuti apa pun yang tuannya katakan. Kekuatan yang kita terima adalah pada saat kita mendengarkan apa yang Tuhan katakan.
Saat kita membaca Alkitab dan menghidupinya, seharusnya kita semakin bersemangat.
Selanjutnya di Yeremia 1:6-7, kata yang terpenting adalah mendengarkan apa yang Tuhan katakan.
Jika kita tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan maka hal tersebut tidak menyenangkan Tuhan.
Pada zaman sekarang banyak orang yang melakukan pembelaan yaitu apabila ia melakukan kesalahan maka ia berpikir bahwa ia akan diampuni.
Hal tersebut merupakan kasih karunia yang murahan. Tidak semua orang dapat memiliki kesempatan untuk diampuni.
Yudas Iskariot dan Esau benar-benar tidak memperoleh pengampunan karena mereka melanggar perintah Tuhan.
Kata “harus” dalam Yeremia 1:7 bukanlah hal yang bisa dilanggar begitu saja, hal tersebut merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk melakukannya.
Diketemukan pada zaman sekarang, banyak orang berbicara tentang karakter tetapi jarang sekali mereka berbicara mengenai kelahiran kembali.
Kelahiran kembali yang kita beritakan bukanlah kelahiran kembali versi diri kita sendiri tetapi dari apa yang Tuhan katakan.
Kelahiran kembali terlihat dari fakta hidup melalui perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Karakter tidak menjamin orang untuk terhindar dari dosa.Banyak orang yang memiliki karakter bagus namun ia adalah pencuri atau penyesat.
Seseorang dapat mengerti apa yang ia “dengarkan” jika orang tersebut menyukai apa yang ia dengar. Manusia suka mendengarkan apa yang ia suka. Bisa jadi dari luar sepertinya ia menyetujui namun perbuatannya menunjukkan bahwa ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Di dalam Alkitab, kata “mendengar” pertama kali ditulis dalam Kejadian 3:17. Adam dapat jatuh ke dalam dosa karena ia mendengarkan perkataan Hawa. Sama halnya jika kita mendegarkan hal yang salah maka apa yang kita perbuat akan salah. Saat kita bertobat lahir baru, firman yang kita dengar itulah yang membuat kita tidak melakukan dosa lagi.
Dalam Roma 10:13-15, kita dapat mendengar karena ada orang yang memberitakan dan ada orang yang memberitakan karena ada orang yang diutus.
Orang dapat mengatakan ia sudah mendengar tetapi belum tentu apa yang ia dengar adalah hal yang benar.
Selanjutnya dalam Yeremia 1:8-10, Tuhan yang menaruh perkataan-Nya di dalam mulut kita. Mungkin Saudara terlihat seperti tidak ada apa-apanya, namun Saudara harus tahu bahwa Saudara sudah dipilih untuk menyatakan kebenaran Tuhan.
Jangan menganggap rendah apa yang sudah Tuhan percayakan dalam diri Saudara. Dikatakan bahwa Tuhan yang mengangkat kita untuk mencabut dan merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan dengan tujuan untuk membangun dan menanam.
Ketika kita mendengarkan kotbah, banyak ketidakbenaran dari diri kita yang dicabut dan dirobohkan serta dibinasakan dan diruntuhkan supaya kita dibangun dan ditanam.
Semua itu bergantung dari kedewasaan masing-masing diri kita dan hal tersebut dapat dinamakan sebagai pembaharuan cara pikir. Seorang yang sudah bertobat lahir baru tidak sulit untuk memberitakan hal tersebut.
Orang yang memberitakan injil akan memperkatakan untuk mencabut pemikiran yang menentang pengenalan akan Kristus. Pada Yeremia 1:11-12, Tuhan memberikan kepercayaan kepada kita ketika kita sudah siap sedia.
Orang yang sudah siap sedia akan membuat sebuah perubahan-perubahan dalam hidupnya.
Kemudian dalam Yeremia 11:1-8, 18, 20 dikatakan bahwa orang yang tidak mendengarkan lagi berarti ia sudah tidak sungguh-sungguh lagi. Hal itu juga berarti ia sudah tidak jatuh cinta lagi.
Jika kita tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian yang dari Tuhan maka terkutuklah kita. Selanjutnya dalam Yeremia 12:1-2, banyak orang belajar mengenai motivasi namun hatinya menjauh daripada Tuhan,
kemudian ayat 16-17 tertulis “Dan jika mereka sungguh-sungguh belajar cara hidup umat-Ku sehingga bersumpah demi nama-Ku: demi TUHAN yang hidup, seperti tadinya mereka mengajar umat-Ku untuk bersumpah demi Baal, maka mereka akan dibangun di tengah-tengah umat-Ku. Tetapi jika mereka tidak mau mendengarkan, maka Aku akan sungguh-sungguh mencabut dan membinasakan bangsa yang demikian, demikianlah firman Tuhan.” Betapa seriusnya Tuhan dengan bangsa Israel supaya mereka benar-benar mendengarkan apa yang Tuhan katakan. Kembali lagi tertulis jika mereka tidak mau mendengarkan, maka Tuhan akan mencabut dan membinasakan bangsa Israel.
Dalam Matius 17:1-5, Bapa memberikan perintah bahwa kita harus mendengarkan Yesus.
Yesus datang untuk menggenapi apa yang sudah Tuhan janjikan sejak semula. Pastikan bahwa pada saat ini Saudara benar-benar sedang sungguh-sungtbguh di dalam panggilan Tuhan dan hal itu harus terus dipastikan dari hari ke hari.
Orang yang sungguh- sungguh jatuh cinta pasti ia akan menyediakan waktu bagi orang yang dicintainya, seperti itulah cinta kita kepada Tuhan dalam panggilan kita.
Dengarkanlah Tuhan dan lakukan perkataan Tuhan dengan benar maka hidup Saudara akan terus diubahkan.
Khotbah: Darwin Egan Lontoh
Jubilee Indonesia